Perjalanan Naik Turun Luton Town hingga Akhirnya Menembus Premier League

Pradipta Indra Kumara

Editor: Pradipta Indra Kumara

Luton Town promosi ke Premier League (Liga Inggris). (Deni Sulaeman/Skor.id)
Luton Town promosi ke Premier League (Liga Inggris). (Deni Sulaeman/Skor.id)

SKOR.id - Luton Town menjadi tim ketiga yang memastikan diri menembus kasta tertinggi kompetisi sepak bola Liga Inggris (Premier League), setelah berhasil promosi dari kasta kedua, Divisi Championship, mengikuti jejak Burnley dan Sheffield United.

Keberhasilan Luton Town menarik perhatian berbagai penjuru dunia, khususnya penikmat sepak bola, sebab untuk pertama kali mereka berhasil menembus kasta tertinggi Liga Inggris dalam format Premier League.

Perjalanan Luton Town tidak instan, mereka benar-benar harus berjuang dari kasta bawah, bahkan sempat merasakan kompetisi non liga.

Luton Town sebenarnya sempat berada di kasta tertinggi Liga Inggris (First Division), tetapi mereka kemudian terdegradasi pada akhir musim 1991-1992, sebelum Era Premier League.

Mereka turun kasta setelah hanya meraih 42 poin dari 42 pertandingan, dan menempati posisi ke-20 klasemen, serta hanya mencetak 38 gol dalam satu musim penuh, rekor terburuk mereka hingga saat ini.

Ketika era Premier League dimulai pada musim 1992-1993, mereka harus bejuang di kompetisi kasta kedua, yang saat itu disebut First Division (sebelumnya untuk kasta tertinggi).

Sebelum adanya rebranding menjadi Championship pada tahun 2004-2005, First Division adalah penyebutan untuk kasta kedua, sedangkan kasta ketiga juga masih disebut Second Division (kini League One).

Perjuangan Luton Town di kasta kedua saat itu juga tidak berjalan mudah, dua musim pertama mereka selalu finis di posisi ke-20 dari 24 tim peserta, sebelum bercokol di peringkat ke-16 pada musim ketiga.

Pada musim keempat di kasta ketiga (1995-1996), mereka akhirnya terdegradasi ke kasta ketiga, setelah berada di posisi ke-24 klasemen akhir.

Musim 1996-1997, klub yang berdiri pada 11 April 1885 ini punya kesempatan naik kasta kembali ke kasta kedua, tetapi mereka dijegal Crewe Alexandra pada babak semifinal playoff dengan agregat 3-4.

Meski sempat punya kesempatan naik kasta, penampilan Luton Town justru menurun, mereka akhirnya terdegradasi ke kasta keempat, setelah di musim 2000-2001 hanya finis di peringkat ke-22.

Namun, mereka kala itu hanya semusim merasakan kasta keempat Liga Inggris pada musim 2001-2002, setelah berhasil finis di peringkat kedua klasemen akhir, mereka kembali ke kasta ketiga di bawah kepelatihan Joe Kinnear.

The Hatters berada di kasta ketiga selama tiga musim, saat kompetisi tersebut berubah nama menjadi League One di musim 2004-2005, mereka berhasil memuncaki klasemen dan promosi ke kasta kedua yang juga berubah nama menjadi Championship.

Pada era ini, saat Luton Town terlihat mengalami kebangkitan, ternyata mereka sedang goyah karena mengalami masalah finansial.

Luton finis di peringkat 10 Divisi Championship musim 2005-2006, tetapi pada musim 2006-2007 mereka terdegradasi ke League One.

Nasib buruk kembali dialami tim yang bermarkas di Kenilworth Road tersebut, pada musim 2007-2008 mereka harus mendapat pengurangan 10 poin karena masalah administrasi, dan mengakibatkan degradasi ke League Two.

Musim 2008-2009 ternyata mimpi buruk Luton belum berakhir, mereka mendapat pengurangan 30 poin, dan akhirnya terdegradasi ke Conference Premier (National League) atau kasta kelima Liga Inggris.

Pada musim 2009-2010 hingga 2011-2012 atau tiga musim beruntun mereka mendapat kesempatan maju ke playoff agar bisa naik kasta, tetapi selalu gagal.

Musim 2012-2013 mereka hanya finis di peringkat ketujuh, dan menjadi posisi terrendah mereka dalam piramida kompetisi Liga Inggris.

Namun, kala itu mereka menjadi perbincangan, sebab mampu mengalahkan Norwich City, tim Premier League, di babak keempat Piala FA, dan menjai tim non liga pertama yang berhasil melakukannya sejak 1989.

Kebangkitan Luton ditandai musim 2013-2014, saat mereka memuncaki klasemen Conference Premier dan naik ke kasta keempat (League Two).

Luton berada di League Two selama empat musim, dan mendapatkan promosi ke League One atau kasta ketiga pada 2017-2018.

Di League One mereka hanya merasakannya semusim (2018-2019) dan berhasil menjadi pemuncak klasemen untuk memastikan diri promosi ke Divisi Championsip.

Luton sempat kesulitan di Championship, musim 2019-2020 mereka finis di posisi ke-19, musim berikutnya peringkat mereka naik ke posisi 12.

Musim 2021-2022, mereka finis di posisi keenam dan berhak maju ke babak playoff, tetapi langkah mereka harus dijegal Huddersfield di babak semifinal, yang nantinya dikalahkan Nottingham Forest di final.

Kini Luton Town memastikan diri promosi ke Premier League setelah mengalahkan Coventry City melalui drama adu penalti seusai kedua tim bermain imbang 1-1.

Menarik untuk menantikan kiprah Luton Town di kasta teratas kompetisi sepak bola Liga Inggris.

Source: BBCTransfermarktIndependentLuton Town

RELATED STORIES

Manchester United Siap Manfaatkan Situasi untuk Menampung Mason Mount

Manchester United Siap Manfaatkan Situasi untuk Menampung Mason Mount

Manchester United dikabarkan akan mencoba memanfaatkan situasi tak menentu Mason Mount di Chelsea, dengan membelinya pada bursa transfer mendatang.

Manchester United Bidik Kim Min-jae, Agen Bantah Ada Kesepakatan

Manchester United Bidik Kim Min-jae, Agen Bantah Ada Kesepakatan

Bek Napoli, Kim Min-jae menanggapi rumor yang mengaitkannya dengan Manchester United.

James Milner Ungkap Alasannya Tinggalkan Liverpool

James Milner mengungkapkan alasannya meninggalkan Liverpool pada akhir musim 2022-2023.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Auckland City, tim amatir yang tampil di Piala Dunia Antarklub 2025. (Deni Sulaeman/Skor.id).

World

Menilik Masalah Piala Dunia Antarklub 2025: Bangku Kosong

Bangku kosong penonton menjadi salah satu masalah yang dihadapi oleh penyelenggara Piala Dunia Antarklub 2025.

Thoriq Az Zuhri | 28 Jun, 22:42

RANS Simba Basketball

Basketball

RANS Simba Bogor Jadi Tim Pertama yang Lolos Semifinal Playoff IBL 2025

Satria Muda Pertamina, di sisi lain, harus melakoni Game 3 kontra Prawira Bandung untuk menentukan kelolosan.

Teguh Kurniawan | 28 Jun, 18:21

satoru mochizuki - timnas putri indonesia

Timnas Indonesia

Laga Pertama Vital, Pelatih Timnas Putri Indonesia Enggan Remehkan Kirgizstan

Meski favorit, Timnas Putri Indonesia tak boleh memandang sebelah mata ancaman Kirgizstan di Kualifikasi Piala Asia Wanita 2026.

Teguh Kurniawan | 28 Jun, 14:20

Menpora Dito Ariotedjo bersama peserta Kejurnas Junior Milklife Archery Challenge. (PR Megapro)

Other Sports

Kejurnas Junior Milklife Archery Challenge 2025 Resmi Dibuka Menpora di Kudus

MilkLife Archery Challenge Kejurnas Junior 2025 akan berlangsung pada 27 Juni hingga 5 Juli 2025.

Gangga Basudewa | 28 Jun, 14:12

Pemain Timnas Indonesia, Thom Haye. (Foto: Yogie Gandanaya/Grafis: Yusuf/Skor.id)

Liga 1

Pelatih Persija Akui Ingin Thom Haye dan Jordi Amat Bergabung untuk Liga 1 2025-2026

Pelatih Persija Jakarta, Mauricio Souza: Thom Haye dan Jordi Amat buat Macan Kemayoran kian kuat di Liga 1 2025-2026.

Taufani Rahmanda | 28 Jun, 13:00

Persija Jakarta. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga 1

Persija Mulai Persiapan Liga 1 2025-2026, Hansamu Yama Absen tapi Dipastikan Bertahan

Persija Jakarta mulai bersiap untuk Liga 1 2025-2026 bareng dengan mengamankan jasa Hansamu Yama, Sabtu (28/6/2025).

Taufani Rahmanda | 28 Jun, 12:18

Jessnolimit (Yusuf/Skor.id)

Esports

Jess no Limit Ukir Dua Rekor di Guinness Book of Record

Suami dari Sisca Kohl itu tidak tanggung-tanggung mendapatkan dua rekor dunia sekaligus.

Gangga Basudewa | 28 Jun, 11:47

Kompetisi futsal putri kasta tertinggi di Indonesia untuk musim terbaru, Women Pro Futsal League 2024-2025. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Futsal

Women Pro Futsal League 2024-2025: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Women Pro Futsal League 2024-2025 yang terus diperbaharui seiring berjalannya kompetisi.

Taufani Rahmanda | 28 Jun, 11:26

Kompetisi futsal kasta tertinggi di Indonesia kategori putri, Women Pro Futsal League 2024-2025. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

Futsal

Netic Ladies Pecah Telur di Women Pro Futsal League 2024-2025, Juara Bertahan Keok

Hasil tiga pertandingan pada hari pertama pekan terakhir putaran pertama Women Pro Futsal League 2024-2025, Sabtu (28/6/2025).

Taufani Rahmanda | 28 Jun, 11:19

MWI 2025 di Esports World Cup 2025. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Esports

Drawing MWI 2025, Team Vitality dan ONIC Pertiwi Gabung Grup Ini

Kedua tim asal Indonesia itu berada di grup yang berbeda dan cukup jauh peluangnya untuk bertemu di awal-awal.

Gangga Basudewa | 28 Jun, 09:52

Load More Articles