- Striker timnas U-20 Indonesia, Hokky Caraka, harus melewati perjalanan panjang untuk bisa meraih pencapaian seperti saat ini.
- Awalnya, Hokky Caraka tertarik bermain sepak bola dari teman sekolahnya yang dianggap hebat untuk usianya.
- Lalu, Hokky Caraka bergabung dengan sejumlah SSB yang mengantarkannya ke PSS Sleman dan tembus program Garuda Select.
SKOR.id – Penyerang muda PSS Sleman yang kini jadi andalan lini serang timnas U-20 Indonesia, Hokky Caraka, mengisahkan awal mula perjalanan kariernya di dunia sepak bola.
Hokky Caraka mengatakan, titik mula perjumpaannya dengan sepak bola memang tak jauh berbeda dengan anak-anak Indonesia lainnya, yakni bermula dari lingkungan pertemanan.
Saat duduk di bangku sekolah dasar (SD), ia memiliki teman yang dianggap hebat untuk seusianya. Saking seringnya bermain bola, temannya itu justru kerap absen masuk sekolah.
"Awalnya saat sekolah saya mempunyai teman yang memang jago sepak bola. Namanya Bintang," kata Hokky Caraka mulai mengisahkan via kanal YouTube PSS TV.
"Dia sering tidak masuk sekolah karena izin mengikuti turnamen. Karena itu, timbul keinginan menjadi pemain sepak bola."
"Saya melihat teman saya tersebut sering ijin tidak masuk sekolah, oleh karena itu saya juga ingin seperti dia. Dahulu saya inginnya bermain sepak bola terus. Tapi itu jangan dicontoh ya," ia menerangkan.
Pada mulanya, Hokky menimba ilmu di sekolah sepak bola (SSB) Handayani yang berada tak jauh dari kampung halamannya di Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
"Setelah itu, saya bergabung dengan SSB Handayani di Gunung Kidul. Saya sering mengikuti turnamen sepak bola yang pada akhirnya sering ijin tidak masuk sekolah," ucapnya.
"Apalagi bermain sepak bola sembari liburan, 100 persen full senyum," Hokky menjelaskan sambil tertawa.
Memasuki jenjang sekolah menengah pertama (SMP), pemain berusia 18 tahun itu terus mematangkan bakatnya bersama SSB PERSOPI yang berbasis di Kabupaten Bantul.
Dari sana, kiprahnya terus menanjak, terutama ketika tampil di ajang PIala Soeratin U-17 yang saat itu berlangsung di Sleman.
"Ketika sudah masuk SMP, saya mulai serius menekuni sepak bola. Kemudian kelas tiga SMP saya hijrah ke SSB di Bantul," kata Hokky.
"Setahun setelahnya ikut turnamen Piala Soeratin U-17 di Sleman membela PROTABA Bantul," ia menambahkan.
Bakatnya lalu terpantau oleh Direktur PSS Developten Center, Guntur Cahyo Utomo, yang juga pernah membantu Indra Sjafri di timnas U-19 Indonesia.
Guntur lalu menawarkan Hokky berlatih bersama Akademi PSS Sleman. Titik itu yang kemudian membawa pemain kelahiran 21 Agustus 2004 itu tembus Program Garuda Select.
Dalam program yang diasuh oleh Dennis Wise dan Des Walker itu, Hokky menemukan bakatnya sebagai striker. Dia mencetak total 14 gol selama berlatih intensif di Inggris.
"Selesai turnamen tersebut, saya dipanggil direktur PSS Development Center kala itu, Coach Guntur Cahyo Utomo untuk ikut akademi PSS," kata Hokky.
"Rentang waktu enam bulan di PSS Development, PSS dapat undangan seleksi Garuda Select di Bogor."
"Pada akhirnya syukur alhamdulillah lolos semua tahap seleksi hingga ikut ke Inggris bersama Garuda Select," ia menuturkan.
Statusnya sebagai jebolan Garuda Select kemudian membuatnya mendapatkan panggilan tmnas U-19 Indonesia yang lanjut ke level U-20.
Baca Juga Berita Timnas U-20 Indonesia Lainnya:
Ketua Umum PSSI Komentari Kekalahan Timnas U-20 Indonesia dari Slovakia U-20
Shin Tae-yong Akui Tersinggung dengan Kepemimpinan Wasit di Laga Lawan Slovakia U-20
Timnas U-20 Indonesia Rawan Dapat Penalti, Shin Tae-yong Soroti Ketenangan Pemain