SKOR.id - Tradisi pergantian pelatih di tengah musim yang dilakukan Chelsea cukup berhasil di Liga Champions, dan sekarang tugas Frank Lampard untuk meneruskan.
Pergantian pelatih di tengah-tengah musim bukanlah sebuah hal aneh dalam suatu klub sepak bola, termasuk Chelsea.
Musim ini saja mereka sudah melakukan dua pergantian pelatih, dari Thomas Tuchel ke Graham Potter dan Graham Potter ke Frank Lampard.
Frank Lampard ditunjuk untuk menangani Chelsea setidaknya sampai musim 2022-2023 berakhir.
Khusus di Liga Champions, perubahan nahkoda tim berjuluk The Blues di tengah-tengah musim menunjukkan hasil yang cukup baik.
Setidaknya mereka tiga kali menembus final Liga Champions, dua di antaranya menjadi juara setelah melakukan perombakan di posisi juru taktik saat kompetisi berjalan.
Sejak 2007
Tradisi itu dimulai pada 20 September 2007 saat mereka memecat Jose Mourinho setelah hasil yang kurang memuaskan.
Avram Grant, teman dari pemilik Chelsea kala itu, Roman Abramovich, ditunjuk sebagai suksesor sampai akhir musim.
Di bawah asuhan Grant, Chelsea finis di posisi kedua Liga Inggris dan kalah di final Piala Liga Inggris (Carabao Cup).
Namun, pelatih asal Israel itu sukses membawa anak asuhnya untuk tampil pertama kali di final Liga Champions usai menyingkirkan Liverpool di empat besar.
Sayangnya, mereka gagal mengangkat trofi Si Kuping Besar setelah kalah adu penalti dalam All England Final menghadapi Manchester United.
Roberto Di Matteo Juara
Tren serupa terulang pada musim 2011-2012 ketika Roberto Di Matteo ditunjuk menjadi pelatih pada 4 Maret 2012 menggantikan Andre Villas Boas.
Ia memberikan kejutan dengan membawa trofi Piala FA berkat kemenangan 2-1 atas Liverpool.
Sukses tersebut berlanjut di Liga Champions. Chelsea berhasil mencapai final dengan mengalahkan Barcelona di semifinal.
Untuk pertama kalinya dalam sejarah klub, mereka angkat piala di Liga Champions usai menang adu penalti melawan raksasa Bundesliga, Bayern Munchen.
Dilanjutkan dengan Thomas Tuchel
Baru musim 2020-2021 tradisi ini terulang ketika Thomas Tuchel ditunjuk sebagai juru taktik menyusul pemecatan Frank Lampard.
Bersama Tuchel, Chelsea melewati Atletico Madrid di 16 besar, Porto di 8 besar, dan Real Madrid di semifinal.
Pelatih asal Jerman itu membawa trofi ini ke London berkat kemenangan atas Manchester City lewat gol semata wayang Kai Havertz.
Misi Frank Lampard untuk melanjutkan tren ini terbilang sulit setelah kalah 0-2 pada leg pertama babak perempat final melawan Real Madrid.
Lampard berkesempatan untuk meneruskan tradisi ini andai mampu membalikkan keadaan lawan Los Blancos pekan depan.