SKOR.id – Pengadilan Prancis sedang menyelidiki kasus dugaan penyalahgunaan wewenang oleh mantan Wakil Presiden Majelis Nasional Prancis Hugues Renson terkait megatransfer yang pernah dilakukan Paris Saint-Germain (PSG), enam tahun lalu.
Kabarnya, berkat pengaruh kuat Renson, PSG mampu bermanuver sehingga memperoleh keuntungan pajak dalam pembayaran klausul 222 juta euro kepada FC Barcelona untuk mengontrak Neymar Jr pada awal Agustus 2017.
Menurut beberapa media di Prancis dan Eropa, pihak berwenang sudah memperluas penyelidikan pembicaraan telepon secara ekstensif antara Renson yang berasal dari Renaissance, partai yang sama dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron, dengan seorang manajer senior PSG, tepatnya yang saat itu menjadi Direktur Komunikasi PSG Jean-Martial Ribes.
Dari perbincangan tersebut bisa disimpulkan bahwa Renson melakukan manuver agar PSG memperoleh keuntungan pajak dalam pembayaran transfer yang hingga kini masih menjadi transfer terbesar dalam sejarah sepak bola tersebut.
Sebagai imbalannya, pria yang kini berusia 45 tahun tersebut memperoleh tiket ke Parc des Princes dan keuntungan lainnya. Sederhananya, Renson diduga menerima gratifikasi dari PSG terkait transfer Neymar untuk mendapatkan keuntungan pribadi.
Renson menanyai beberapa menteri dan kemudian melaporkan kepada Ribes dengan siapa dia bertemu beberapa kali. Dari sejumlah pertemuan itu, beberapa di antaranya di hadapan Presiden PSG Nasser Al Khelaifi.
Neymar tercatat hanya empat tahun di PSG (Agustus 2013 sampai Agustus 2017). Ia ikut berperan membantu PSG merebut liga gelar Liga Prancis (Ligue 1), tiga Piala Prancis, dan dua Piala Liga Prancis. Namun, Neymar tak mampu memberikan trofi idaman PSG, Liga Champions.
Bersama Le Parisiens, Neymar tercatat 173 kali dimainkan di seluruh kompetisi dengan mencetak 118 gol dan 77 assist.
Neymar menerima pinangan Al-Hilal pada Agustus 2023 dengan nilai transfer 90 juta euro. Di klub anggota Saudi Pro League di Arab Saudi itu, penyerang sayap internasional Brasil itu dikontrak sampai 30 Juni 2025.
Masalah terkait pajak yang terkait dengan kontrak Neymar bukan kali ini terjadi. Pada Juni 2016 silam, Barcelona harus membayar denda kepada otoritas Spanyol hingga 5,5 juta euro akibat penggelapan pajak saat mendatangkan Neymar pada 2013.