- Fisioterapis berperan penting dalam pencegahan cedera pesepak bola.
- Jika tak ditangani dengan tepat oleh fisioterapis, pesepak bola yang mengalami cedera parah akan sulit kembali ke sediakala.
- Fisioterapis timnas Asep Azis menjelaskan ada beberapa faktor jika bicara soal cedera di dalam permainan sepak bola.
SKOR.id- Sepak bola tak bisa lepas dari yang namanya cedera. Fisioterapis timnas Asep Azis menjelaskan ada beberapa faktor jika bicara soal cedera dalam permainan sepak bola.
Setidaknya dijelaskan Asep Azis ada empat faktor yang berhubungan erat dengan risiko cedera yang bisa dialami oleh seorang pemain.
Pertama adalah pentingnya melakukan persiapan untuk pertandingan. Menurut Azis, ada pentingnya membantu pemain mempersiapkan pemanasan supaya pada saat mereka di lapangan sudah siap untuk tampil.
Berita Timnas Indonesia Lainnya: Memori SEA Games 1991: Jalan Timnas Indonesia Meraih Emas Penuh Ketegangan
Kemudian yang kedua adalah bagaimana fisioterapis bisa memberikan input kepada pelatih mengenai program pencegahan cedera yang dilakukan di luar jam latihan.
"Jadi tiap pemain itu punya riwayat cedera masing-masing. Itu akan menimbulkan beberapa masalah apabila mereka tidak ditangani dengan baik," kata Azis.
Baca Juga: Gaji Aman, Pelatih Timnas Singapura Lakukan Aksi Mulia dengan Upahnya
"Makanya kalau kita bicara di luar negeri, pemain sepak bola pada level tertinggi mereka punya personal fisio untuk mendampingi."
"Jadi di sini, saya berharap nantinya di Indonesia bisa seperti itu. Karena, tubuh adalah investasi terbesar pemain itu sendiri," ia menambahkan.
Selanjutnya yang ketiga adalah bagaimana fisioterapis bisa berkolaborasi dengan pelatih.
Asep Azis menuturkan saat ini perkembangan pendidikan kepelatihan di Indonesia semakin baik.
"Karena ternyata, salah satu faktor yang memengaruhi cedera adalah bagaimana pelatih juga bisa me-manage load dari latihan," kata Azis.
Baca Juga: Resmi, Liga Vietnam 2020 Mulai Lagi 5 Juni dengan Format Baru
"Jadi beban latihan sekarang itu kan mungkin dari periodisasi dan lain-lain. Itu sudah dipelajari oleh pelatih-pelatih sehingga risiko cedera dari pemain berkurang."
Kemudian yang tak kalah penting adalah bagaimana faktor pelatih juga bisa berkomunikasi dengan pemain dan tim medis.
Itu juga apabila dilakukan dengan baik akan mengurangi resiko cedera.
Selain fisioterapis bertugas memang harus melakukan penanganan cedera yang sesuai dengan hal-hal sepakbola.
"Jadi jangan nanti ada pesepak bola mengalami cedera, tetapi setelah itu mereka tidak bisa kembali bermain sepak bola," ujar Azis.
Baca Juga: Gelandang Persib Isi Ngabuburit dengan Hal Positif Sejak Kecil
"Itu bahkan menjadi kegagalan bagi kami dan tim fisioterapis bila mereka tidak bisa kembali bermain."
Kasus pesepak bola cedera dan gagal kembali ke performa awal diakui Asep Azis sangat banyak. Namun, kini mulai berbeda.
"Karena sekarang contoh banyak. Namun dulu, pemain yang mengalami cedera ligamen ACL mungkin banyak dan tidak bisa pulih akhirnya pensiun," ujar Azis.
"Tetapi dengan kecanggihan sekarang pada bidang kedokteran, ortopedi, dan fisio, semua jadi lebih baik."
"Selain itu, dengan program yang tepat dan waktu yang cepat (6-9 bulan), pemain bisa kembali ke lapangan dan akhirnya bisa berprestasi kembali."
Baca Juga: Kompetisi Futsal Thailand dan Vietnam Siap Bergulir, PFL 2020 Belum Ada Kejelasan