SKOR.id - Pep Guardiola akan tetap berada di Manchester City, baik atau buruk, setidaknya hingga 2026 nanti, sesuai kontrak baru yang telah ditandatanganinya. Kontrak yang juga memberikan opsi perpanjangan satu tahun lagi.
Sikap Pep Guardiola ini disampaikan sang pelatih dalam konferensi pers pada Jumat (22/11/2024) ini, jelang menghadapi Tottenham Hotspur dalam lanjutan Liga Inggris 2024-2025 yang akan digelar akhir pekan ini.
"Saya sudah mengatakannya enam bulan lalu. Jika kami memang terdegradasi (didegradasi), saya akan tetap di sini begitu juga di tahun depan," kata Pep Guardiola.
"Saya akan tetap di sini dan tahun berikutnya kami akan kembali ke Liga Inggris. Saya sudah tahu itu, dan saya sudah merasakannya sekarang," dia menambahkan.
Pep Guardiola menyampaikan komitmennya terkait situasi yang dialami Manchester City di luar lapangan. Dalam hal ini, terkait tuduhan yang berjumlah 115 kepada The Cityzens.
Tahun depan, kemungkinan di Februari 2025, keputusan terkait kasus yang menimpa Manchester City utamanya tuduhan penggelapan laporan keuangan, akan ditetapkan.
Spekulasi terkait sanksi berat yang yang bakal menimpa Man City muncul ke permukaan, di mana hukuman tersebut bisa berupa pengurangan poin hingga terdegradasi atau dikeluarkan dari kompetisi Liga Inggris.
Dari 115 dakwaan terhadap Manchester City, 54 di antaranya adalah terkait dengan "kegagalan memberikan informasi keuangan yang benar" sejak musim 2009-2010 hingga musim 2017-2018.
Pep Guardiola memang telah memperbarui kontraknya sebagai pelatih Manchester City pada Kamis (21/11/2024) lalu dan dia menandatangani kontrak baru itu dalam situasi klub yang tidak ideal.
Kontrak tersebut akan membuat Pep Guardiola tetap melatih Manchester City untuk setahun lagi dari kontrak lamanya yang berakhir Juni 2025, atau sampai Juni 2026 dengan opsi perpanjangan setahun (hingga 2027).
Dalam kontrak tersebut juga disebutkan bahwa semua perjanjian yang ada dalam kontrak baru itu tidak akan berubah dengan kondisi yang akan terjadi terhadap Manchester City di tahun depan, dalam hal ini terkait ancaman sanksi dari kasus finansial tersebut.
Dengan kata lain, Pep Guardiola akan tetap berada di Manchester City terlepas apakah The Cityzens nanti memang akan mendapatkan sanksi atau hukumgan dari Premier League.
Dengan penandatanganan kontrak baru tersebut, Pep Guardiola telah menunjukkan komitmennya terhadap klub asuhannya ini. Bahkan, komitmen tersebut diperlihatkan Pep Guardiola di saat kondisi Manchester City dalam situasi yang "kritis".
Musim yang Berat
Kondisi Manchester City memang dalam situasi yang kritis baik dari aspek hasil maupun dari sisi klub ini sebagai sebuah institusi. Pertama, Manchester City kehilangan gelandang andalan mereka, Rodri.
Pemain asal Spanyol yang baru meraih trofi Ballon d'Or tersebut, cedera lutut yang serius yang membuatnya melakukan operasi dan absen hingga musim ini berakhir.
Setelah Rodri, Pep Guardiola juga ditinggalkan sosok yang dekat dengannya selama dirinya di Manchester City yaitu Txiki Begiristain.
Dalam dunia sepak bola saat ini, Txiki Begiristain telah diakui sebagai salah satu direktur olahraga paling sukses sepanjang masa. Txiki Begiristain telah mengumumkan bahea dirinya akan pergi meninggalkan klub ini setelah musim berakhir.
Lalu, sebelum jeda kompetisi terkait laga tim nasional November ini, Manchester City dalam situasi mengalami empat kekalahan beruntun. Erling Haaland dan kawan-kawan kalah dari Tottenham Hotspur di ajang Piala Liga Inggris, 1-2.
Hasil buruk tersebut ternyata berlanjut dengan kekalahan dari Bournemouth di Liga Inggris, 2 November 2024 lalu.
Hanya tiga hari kemudian, Manchester City kembali takluk dari Sporting CP, 1-4, di ajang Liga Champions. Dan terakhir, takluk dari Brighton & Hove Albion, 1-2 di laga pekan ke-11 Liga Inggris, 9 November 2024 lalu.
Semua gambaran kesulitan itu belum cukup karena bayangan sanksi di awal tahun 2025 nanti telah menghantui Manchester City.
Namun, dengan semua kondisi tersebut, Pep Guardiola telah memperlihatkan dirinya tetap berada di Manchester City, sesuai dengan kontrak barunya, apapun yang akan terjadi terhadap The Cityzens.
Dalam kariernya sebagai pelatih Manchester City hingga jelang lawan lawan Tottenham Hotspur nanti, Pep telah membawa The Cityzens tampil di 490 laga.
Jumlah tersebut akan terus bertambah tentunya seiring dengan perpanjangan kontrak baru.
Rapor Man City bersama Pep Guardiola pun mengesankan, dengan meraih 353 kemenangan atau persentase kemengannya mencapai 72 persen.
Mengingatkan 4 Gelar Beruntun
Terkait kekalahan empat kali beruntun, Pep Guardiola dalam konferensi pers menjawabnya dengan cara yang mengesankan.
"Ketika Anda telah berada di sini selama 9 tahun, dengan waktu yang begitu panjang di satu klub, Anda akan hidup dengan semua skenario dan semua situasinya," kata Pep Guardiola.
"Anda bisa saja mengalami empat kekalahan beruntun, tapi di waktu yang sama Anda juga mampu meraih empat gelar Liga Inggris empat kali secara beruntun," dia menambahkan.
Dalam kariernya sebagai pelatih Manchester City sejak Juli 2016, Pep Guardiola telah membawa tim ini meraih 18 gelar, 6 di antaranya merupakan gelar Liga Inggris.
Dari 6 gelar itu pula, 4 trofi Liga Inggris terakhir diraih secara beruntun, 2020-2021, 2021-2022, 2022-2023, dan 2023-2024.
"Perbedaannya adalah banyak tim yang pernah mengalami empat kekalahan secara beruntun di kompetisi yang berbeda, tapi hanya ada satu tim yang mampu meraih empat gelar Liga Inggris secara beruntun," katanya lagi.
Dan, tim itu adalah Manchester City. Karena itu, Pep akan mencoba kembali membawa Manchester City ke trek kemenangan. Dimulai dari laga lawan Tottenham Hotspur akhir pekan ini.
"Kami harus mematahkan situasi ini. Kami harus kembali memulai lagi meraih kemenangan," kata Pep Guardiola.