- Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, dikritik karena tidak memainkan gelandang bertahan sejak awal.
- Manchester City kalah 0-1 dari Chelsea di final Liga Champions.
- Pep Guardiola tidak memainkan gelandang bertahan karena ingin bermain menyerang.
SKOR.id - Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, membuat keputusan yang mengejutkan dengan tidak memainkan gelandang bertahan sejak awal pertandingan.
Hal tersebut dinilai menjadi salah satu penyebab Manchester City kalah 0-1 dari Chelsea di final Liga Champions 2020-2021, Minggu (30/5/2021) dini hari WIB.
Sejak awal, Pep Guardiola memainkan gelandang-gelandang, seperti Bernardo Silva, Ilkay Gundogan, serta Phil Foden yang bertipe menyerang.
Alhasil, Manchester City justru kebobolan di menit-menit akhir babak pertama lewat aksi Kai Havertz (42').
Guardiola lebih memilih menyimpan gelandang bertahan, Fernandinho dan Rodri.
Mengenai hal tersebut Guardiola menjelaskan ingin timnya bermain menyerang sejak awal.
"Saya memutuskan keputusan. Gundogan bermain selama bertahun-tahun untuk posisi ini," kata pelatih asal Spanyol tersebut.
"Untuk menemukan kecepatan, untuk menemukan pemain kecil, kualitas, brilian, di dalam, di tengah, serta di antara lini. Ini keputusannya."
Guardiola baru memainkan gelandang beratahan pada menit ke-64 dengan memasukkan Fernandinho untuk menggantikan Bernardo Silva.
Guardiola gagal memenangkan Liga Champions sejak menangani The Citizen.
Menjadi finalis Liga Champions menjadi prestasi terbaik Pep Guardiola di kompetisi Eropa selama bersama Manchester City.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Rahasia N'Golo Kante Tampil Gemilang di Final Liga Champions: Nasi Lemakhttps://t.co/AkJbsW2fbS— SKOR.id (@skorindonesia) May 30, 2021
Berita Manchester City lainnya:
VIDEO: Pep Guardiola Janji Bawa Manchester City ke Final Liga Champions Lagi
Pep Guardiola: Manchester City Kalah, tapi Ini Musim yang Luar Biasa