- Hari Nur Yulianto senang bisa menjalani ibadah puasa di bulan Ramadan bersama keluarga di rumah.
- Es buah dan kolak buatan istri jadi hidangan favorit Hari Nur Yulianto saat buka puasa.
- Dihentikannya kompetisi Liga 1 2020 berpengaruh terhadap pendapatan pemain sepak bola, termasuk bagi Hari Nur Yulianto.
SKOR.id - Penyerang andalan PSIS Semarang, Hari Nur Yulianto, mengaku bahagia bisa menjalani ibadah puasa di bulan Ramadan tahun ini bersama keluarga.
Pasalnya, hal itu merupakan momen langka bagi pemain 30 tahun tersebut dalam beberapa musim terakhir.
Namun, pandemi virus Corona yang melanda dunia saat ini membuat kompetisi Liga 1 2020 dihentikan sementara sampai 29 Mei 2020.
Berita PSIS Lainnya: Gelandang Asing PSIS Semarang Dikaruniai Anak Pertama di Tengah Virus Corona
Situasi itu pun membuat para kontestan Liga 1 2020 memutuskan untu meliburkan pemain dari aktivitas latihan tim.
Namun, pemain PSIS Semarang tetap diwajibkan melakukan latihan secara mandiri di rumah yang langsung dipantau secara online oleh tim pelatih.
Selain itu, momen libur kompetisi seperti membuat Hari Nur bisa berkumpul bersama keluarga di bulan Ramadan.
Hari Nur Yulianto pun merasa senang. Sebab, momen ini terasa langka bagi seorang pemain sepak bola profesional.
Ia mengaku gembira karena bisa merasakan masakan sang istri setiap hari, saat sahur dan buka puasa.
Pemain 30 tahun itu menyebut, es buah dan kolak buatan istri menjadi menu favorit yang paling ia tunggu saat berbuka puasa.
"Sebenarnya banyak makanan yang saya suka, tapi es buah dan kolak buatan istri yang paling spesial," tutur Hari Nur Yulianto.
"Dua menu itu adalah hidangan wajib ketika azan maghrib tiba," ia menambahkan.
Meski demikian, ia berharap pandemi virus corona dapat segera berakhir sehingga kegiatan dapat kembali berjalan normal.
Sebab, akibat dihentikannya kompetisi Liga 1 oleh PT LIB, para pemain harus menerima pemotongan gaji hingga 75 persen.
Berita PSIS Lainnya: Sempat Kesulitan, Pelatih PSIS Semarang Mulai Terbiasa Beri Latihan Online
Untuk itu penyerang PSIS Semarang itu mencoba peruntungan untuk berbisnis kaus supaya bisa menambah pemasukan.
"Sebenarnya lebih untuk isi waktu luang karena Liga 1 dihentikan sementara dan PSIS tidak ada latihan tim, jadi coba belajar bisnis," kata Hari Nur Yulianto.