SKOR.id - Jelang FIFA Matchday melawan Argentina, problem penyelesaian akhir di Timnas Indonesia kembali menjadi sorotan. Pelatih Shin Tae-yong pun buka suara.
Duel Timnas Indonesia vs Argentina rencananya akan dihelat pada Senin (19/6/2023) mendatang di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta.
Meskipun pasukan Garuda diprediksi bakal kewalahan, para penggemar berharap ada perlawanan yang diberikan oleh Dimas Drajad dan kawan-kawan.
Paling tidak, jika mendapat peluang, jangan sampai disia-siakan. Mereka harus bisa memanfaatkan semua menjadi gol.
Kekhawatiran tersebut muncul pasca laga imbang 0-0 versus Palestina di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Rabu lalu.
Performa Timnas Indonesia kala itu sebenarnya cukup impresif. Mereka mampu mendominasi permainan melawan tim tamu, yang secara ranking jauh lebih superior.
Bahkan, ada sederet kesempatan untuk mencetak gol, di antaranya melalui Dimas Drajad, Marselino Ferdinan, dan Yakob Sayuri. Sayang, pengambilan keputusan dan eksekusi yang buruk membuat semua menguap.
Berkaca dari pertandingan tersebut, para penggemar ingin ada peningkatan kontra Argentina. Shin Tae-yong pun mengamini.
"Sebenarnya sangat disayangkan. Dengan performa kemarin, kita harusnya bisa mencetak 2-3 gol. Saya melihat ini karena kurangnya fokus dan kepercayaan diri saat memanfaatkan peluang," ujar pelatih asal Korea Selatan itu di Senayan, Kamis (15/6/2023).
Shin Tae-yong mengatakan, dia dan tim pelatih Timnas Indonesia akan berupaya membenahi problem tersebut sebisa mungkin. Namun, perbaikan sebenarnya justru dimulai dari level klub.
"Ini (finishing) perbaikannya bukan di timnas, tapi klub masing-masing. Melalui latihan rutin, feel mencetak gol akan terbawa ke tim nasional," kata juru taktik 52 tahun itu.
"Namun, kami juga memaklumi karena mereka sebagian besar habis libur panjang jadi belum dpt feel-nya. Ke depannya, saya harap peluang-peluang bisa diselesaikan dengan baik," dia menambahkan.
Penyelesaian akhir memang sudah menjadi sorotan setiap kali Timnas Indonesia tampil di laga internasional. Ketika permainan kolektif mulai memperlihatkan peningkatan, ketajaman di kotak penalti masih stagnan.
Selain laga melawan Palestina lalu, problem serupa juga terlihat, misalnya, ketika Marselino Ferdinan dan kawan-kawan bertarung di Piala AFF 2022.
Ada peluang di depan gawang kosong, rekan yang bebas dari penjagaan, dan sejumlah skenario lainnya, gagal dimaksimalkan.
Para penggemar ingin hal tersebut tak lagi terjadi, mulai ketika Timnas Indonesia menghadapi Argentina nanti.