SKOR.id - Kasus penunggakan gaji terjadi di Liga Futsal Indonesia, yakni pihak Kasuarina mengabaikan tanggung jawabnya kepada Giga FC.
Penyelenggaraan kompetisi futsal kasta tertinggi di Indonesia musim ini, Pro Futsal League 2023-2024, dinodai permasalahan penunggakan gaji.
Berawal dari merger yang dilakukan Giga FC Kota Metro dengan Kasuarina Putra Papua FC yang diumumkan resmi terjalin 1 November 2023.
Klub kemudian mengubah identitas menjadi Kasuarina Giga FC pada Pro Futsal League 2023-2024, yang juga terjadi perubahan di manajemen.
Adalah pihak Kasuarina yang mengambil kendali penuh kepengurusan, namun hingga kini tidak memenuhi tanggung jawabnya kepada anggota tim.
Gaji para pemain dan staf pelatih tidak dibayarkan sampai sekarang, atau memasuki putaran kedua Pro Futsal League 2023-2024 pada Mei 2024.
Sikap tidak terpuji yang dilakukan pihak Kasuarina itu diakui langsung oleh pelatih kepala Giga FC, Arif Kurniawan, yang masih setia memimpin tim.
"Belum ada gaji dari awal. Semula dijanji-janjikan, tapi sampai sekarang tidak ada sama sekali," katanya saat dihubungi Skor.id, Selasa (28/5/2024).
"Pada intinya pihak Kasuarina yang tidak bertanggung jawab, dan tidak ada sangkut pautnya dengan pihak Giga yang malah masih ada iktikad baik."
"Sejak awal (merger) bilangnya semua dipegang Kasuarina, tapi sampai sekarang tidak ada sama sekali, cuma janji saja," Arif Kurniawan menjelaskan.
Lebih lanjut pelatih yang akrab disebut Coach Mou itu pun menegaskan bahwa Giga FC akan terus berjuang, ambil bagian di Liga Futsal Indonesia.
Identitas Kasuarina dalam klub pun sudah ditinggalkan sejak mulai putaran kedua Pro Futsal League 2023-2024 karena tak kunjung ada kejelasan.
Ultimatum sempat dikeluarkan beberapa pekan sebelum putaran kedua dimulai, namun seperti yang sering terjadi, hanya janji dan tidak ada realisasi.
"Kami (tim Giga FC) terus survive di Liga karena jangan sampai orang yang baru masuk malah merusakan futsal di Indonesia," kata Arif Kurniawan.
"Untuk operasional tim dari selawat saja. Makanya selawatnya dibanyakin lagi untuk bisa berjuang, karena dari pihak Kasuarina juga tidak jelas."
"Ini bukan salah dari pihak Giga FC ya. Karena mereka memang sudah lepas dan malah ada niat baik mau berusaha untuk bantu soal masalah ini."
"Yang pasti masalahnya itu di pihak Kasuarina, bukan dari Giga apalagi Federasi Futsal Indonesia (FFI). Jangan sampai salah sangka," ia membeberkan.
Coach Mou pun mengungkapkan akhirnya tim tidak ada agenda latihan karena bukan cuma masalah penunggakan gaji, tapi tidak ada operasional.
Para pemain andalan akhirnya ada yang angkat kaki saat bursa transfer paruh musim Pro Futsal League 2023-2024 dan tim mendapatkan hasil yang buruk.
"Jadi kami hanya berkumpul setiap mau ada pertadingan, hanya untuk main (berlaga) saja, karena itu kan hanya paling dua hari," ucap Coach Mou.
"Pihak Kasuarina sebenarnya masih terus menghubungi saya. Tapi ya sebelumnya juga seperti itu. Paling cuma dijanji-janjiin seperti yang sudah terjadi."
"Yang benar ya langsung kasih bukti pencairan dana, karena kan memang di situ kuncinya untuk menyelesaikan permasalahan ini," ia menegaskan.
Adapun karena permasalahan yang dialami, Giga FC menempati posisi paling bawah, 12, di klasemen sementara Pro Futsal League 2023-2024.
Terbaru mereka mengalami kekalahan 3-5 dan 0-7 dari Pendekar United dan Moncongbulo FC di GOR UGM, Yogyakarta, pada 25 dan 26 Mei 2024.