SKOR.id – Tiga tahun lalu, tepatnya di Sirkuit Jerez de la Frontera, karier Marc Marquez memulai salah satu fase tersulit yang pernah ada, seusai kecelakaan yang membuat juara dunia delapan kali itu patah tulang humerus lengan kanan.
Sejak saat itu, pembalap tim pabrikan Repsol Honda itu harus menghadapi cobaan medis yang nyata, antara intervensi dan terapi.
Hari ini, Marquez berurusan dengan konsekuensi dari kecelakaan yang terjadi dengan Miguel Oliveira (CryptoData RNF MotoGP Team) di GP Portugal, putaran pertama Kejuaraan Dunia MotoGP 2023, akhir Maret lalu, sehingga harus memperbaiki patah tulang metacarpal pertama tangan kanannya.
Cedera yang membuatnya tidak bisa melanjutkan balapan di Portimao itu kemudian memaksa The Baby Alien melewatkan tiga balapan berikutnya: Argentina, Amerika Serikat, dan akhir pekan ini (28-30/4/2023) di rumahnya sendiri, Spanyol.
Terkait larangan Marquez untuk turun di Jerez, harian Spanyol AS sempat mewawancarai dokter Ignacio Roger de Ona, kepala Klinik Ruber di Madrid yang merawat langsung Marquez.
“Tidak sulit meyakinkan dia untuk tidak berpartisipasi di GP Spanyol. Selain keputusan yang kami buat, yang bulat dalam tim kami, hasil tes dikirim ke Mayo Clinic dan juga ke Austria, markas tim Red Bull, dan jawabannya bulat,” tutur De Ona.
“Marquez tahu apa yang terjadi sejak hari pertama karena pada hari kecelakaan dia langsung menelepon saya dan pertanyaan pertamanya adalah tentang kapan waktu kembali (ke trek).
“Saya menjawabnya selama empat hingga delapan minggu, karena itu adalah patah tulang yang sangat khusus yang membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih daripada patah tulang tangan lainnya.”
Jenis Retak Tulang Marquez
Secara khusus, dokter De Ona juga menjelaskan secara rinci jenis patah tulang yang diderita oleh juara dunia MotoGP enam kali (2013, 2014, 2016, 2017, 2018, 2019) tersebut.
“Perbedaannya adalah ketika Anda mengalami patah tulang diafisis dari tulang mana pun yang patah kurang lebih menjadi dua, dokter dapat memasang serangkaian sekrup di satu sisi patahan, dan keseluruhannya ditopang oleh pelat yang memberikan rakitan yang kaku,” tuturnya.
“Ini, misalnya, yang memungkinkan pembalap seperti Jorge Lorenzo dan Dani Pedrosa dahulu balapan dengan tulang selangka yang patah.
“Dalam kasus Marc Marquez, saat kami ingin mengembalikan posisi ibu jari dan membuatnya kembali berfungsi, kami hanya memiliki area yang sangat kecil yang memungkinkan untuk memasukkan dua sekrup berukuran 1,5 milimeter.
“Saat ini, sekrup itulah yang harus menahan semua kekuatan. Jadi, Anda harus menunggu tulang stabil. Bahan osteosintesis tidak dapat diandalkan untuk melakukan pekerjaan tulang saat sembuh, seperti dalam kasus patah tulang diafisis.
“Anda harus menunggu tulang cukup sembuh untuk menahan kekuatan yang ditransmisikan oleh motor MotoGP. Rata-rata, untuk atlet seperti dia adalah enam minggu.”
Kapan Marc Marquez Kembali
Sebagai kesimpulan, Dr. De Ona juga menjelaskan waktu kembali Marc Marquez ke trek dan potensi risikonya. Menurutnya, semua tergantung pada apa yang diharapkan.
“Patah tulang biasanya sembuh total pada bulan kedua atau ketiga. Dia akan memiliki lebih banyak waktu luang, tetapi dengan apa yang dia miliki, risikonya dapat dikelola,” ucap De Ona.
“Kemungkinan perpindahan fraktur (retak) rendah. Kemungkinan Marquez kembali 100%, dia sangat siap. Kami telah mencoba membantunya menemukan metode pelatihan alternatif dan dia mempertahankan kebugaran dengan baik, tangannya bersih dari tekanan. Ketika kembali nanti, dia mungkin akan merasakan lebih banyak kelelahan.”