- Di Amerika Serikat, kompetisi Major League Soccer menerapkan dua zona, barat dan timur.
- Indonesia punya bentang wilayah yang lebih luas dibanding dengan negara ASEAN lainnya.
- Dengan dua wilayah, kebugaran fisik terjaga dan jadwal kompetisi bersahabat untuk timnas Indonesia.
SKOR.id – Sepak mula Liga 1 2020 tinggal dua bulan lagi, 1 Maret mendatang. Saat ini, segenap klub sedang sibuk menyiapkan skuad, termasuk belanja pemain.
Menjelang bergulirnya kompetisi terbaik di Tanah Air ini, muncul wacana untuk kembali ke format lama. Persiraja Aceh mengusulkan agar format Liga 1 2020 menggunakan sistem dua wilayah: barat dan timur.
Adapun format satu wilayah menjadi sistem kompetisi paling banyak digunakan di seluruh dunia, termasuk di Asia Tenggara. Format kompetisi dua wilayah hanya diadopsi segelintir negara.
Berhubung bentang Indonesia sangat luas, format satu wilayah dianggap tidak pas dengan Indonesia. Dari segi jarak tidak begitu ideal, apalagi jika dikaitkan dengan kondisi ekonomi.
Persiraja Aceh misalnya, akan menempuh perjalanan lebih dari 6.000 kilometer saat tandang ke markas Persipura, dan sebaliknya. Jarak ini sama dengan Indonesia ke Uzbekistan.
Tentu, setiap usul menimbulkan pro dan kontra. Tak hanya bagi klub yang akan tampil, juga bagi suporter yang akan mendampingi timnya bertanding.
Baca Juga: (EKSKLUSIF) Ibu Evan Dimas Sebut Anaknya Akan Merantau ke Jakarta
Menurut pengamat sepak bola nasional, Yusuf Kurniawan, format dua wilayah lebih ideal untuk Indonesia. Selain menghemat biaya, proses recovery pemain jadi lebih baik.
"Kompetisi akan semakin menarik dengan peak show. Sebab, ada final yang ditunggu," kata pengamat kondang yang sering muncul di berbagai jaringan televisi itu.
"Amerika Serikat dengan MLS (Major League Soccer) pun menggunakan dua sistem conference. Pasalnya, di Amerika Serikat (AS) demografinya luas seperti Indonesia," kata Yusuf Kurniawan.
Lelaki yang juga menjabat sebagai Direktur Liga TopSkor ini menambahkan, ada perbedaan antara Indonesia dengan negara Eropa dan ASEAN yang menggunakan satu wilayah.
"Beda dengan Indonesia yang memang negara kepulauan," ucap Yusuf.
"Ketika saya masih di PSSI, ada Direktur Kompetisi AFC yang berasal dari Korea Selatan pernah datang ke Indonesia untuk melakukan assesment kompetisi. Dia kaget saat dijelaskan Liga 1 digelar dengan satu wilayah."
Baca Juga: Persita Tangerang Perjelas Isu Transfer Kushedya Hari Yudo dan Ikhwan Ciptadi
Lelaki yang akrab disapa Yuke ini melanjutkan, "Dirkom AFC itu mengatakan, untuk AFC Champions League dan AFC Cup saja pakai sistem wilayah. ‘Are you crazy?’ Dia berkata seperti itu," bebernya.
Dengan format dua wilayah, ucap Yusuf, jadwal kompetisi jadi lebih bersahabat dengan agenda AFC dan kepentingan timnas. Sebab, selama ini jadwal kompetisi kerap mepet dan bentrok dengan agenda timnas.
Sebagai perbandingan, mayoritas liga di Asia Tenggara menerapkan format tunggal. Namun, Thailand, Malaysia, Singapura, hingga Vietnam, negaranya relatif lebih kecil dari Indonesia.