SKOR.id - Pengamat Sepak Bola Indonesia, Kesit Budi Handoyo, mengatakan Liga Indonesia saat ini makin berkembang dengan baik.
Kesit Budi Handoyo menyebut kompetisi sepak bola di Indonesia terus membaik meskipun peringkatnya masih berada di urutan ketujuh di antara Anggota AFF (Federasi Sepak Bola Asia Tenggara).
AFC belum lama ini merilis ranking kompetisi klub Asia musim 2023-2024. Tercatat, Liga Indonesia (Liga 1) berada di peringkat ke-28 level Asia dan posisi ketujuh di ASEAN.
Mereka berada di bawah Thailand (8/49.546 poin), Australia (11/34.703 poin), Malaysia (12/31.331 poin), Vietnam (14/28.657 poin), Singapura (23/17.350 poin), dan Filipina (16.230 poin).
Menurut Kesit, perkembangan Liga Indonesia terlihat jelas dengan penerapan VAR pada kompetisi tersebut.
"Memang ada perkembangan positif dibandingkan dengan sebelumnya. Misalnya mulai diterapkannya VAR, ini kan sebuah kemajuan yang harus diapresiasi dalam rangka membenahi kompetisi di Indonesia," kata Kesit kepada awak media, Rabu (19/5/2024).
"Kemudian standar kualitas wasit juga meningkat, karena wasit dituntut untuk memahami penggunaan VAR," ujar Kesit.
Menurutnya, apa yang telah dilakukan PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) dengan menerapkan VAR diharapkan bisa terus menaikkan kualitas kompetisi liga Indonesia.
"Diharapkan dengan adanya terobosan dengan menghadirkan VAR, diharapkan kualitas kompetisi di Indonesia akan semakin meningkat karena kan dengan adanya VAR keputusan-keputusan itu akan lebih objektif, akan lebih fair," tutur Kesit.
Tak hanya itu, Kesit juga menjelaskan seluruh federasi sepak bola dunia memang punya skala priotitas terkait Timnas. Di sisi lain, kompetisi profesional biasanya diserahkan pada otoritas yang independen dan profesional.
Menurutnya, tak selamanya ranking kompetisi di sebuah negara selaras dengan ranking FIFA dari Tim Nasional. Hal tersebut adalah hal yang biasa.
Hal itu ia katakan saat ditanya soal peringkat Timnas Indonesia yang terus meningkat selama kepemimpinan Erick Thohir, sementara peringkat kompetisinya masih merangkak.
"Peringkat Timnas kan sebenarnya tidak ada kaitan langsung dengan liga itu sendiri. Artinya liga yang baik belum tentu Timnasnya baik, dan liga yang tidak baik belum tentu Timnasnya tidak baik," ucap Kesit.
"Kita ambil contoh, Brasil itu liganya masih suka ada peristiwa rusuh, tapi Timnasnya kan bagus. Siapa yang tidak mengakui timnas Brasil? Argentina juga Timnasnya oke walaupun kompetisinya tidak beda jauh dengan Brasil," jelas lelaki yang juga Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) DKI Jakarta itu.
Kesit mengatakan, jika ingin memperbaiki peringkat kompetisi, maka semua pihak harus berbenah.
"Ke depan harus berbenah lebih serius lagi kalau ingin peringkat Indonesia di Asia Tenggara maupun di Asia meningkat. Tidak bisa ditunda lagi," kata Kesit.
"Selama ini kan klub-klub Indonesia yang bersaing di AFC belum bisa berbuat banyak, kemudian kita sulit untuk bersaing lebih jauh lagi," pungkasnya.