- Liga Korea Selatan memperkirakan turunnya pendapatan musim ini akibat pandemi Virus Corona.
- Perkiraan ini dihitung dari 22 klub peserta Liga Korea Selatan, baik divisi satu ataupun divisi dua.
- Liga Korea Selatan menyelenggarakan turnamen dalam bentuk virtual melalui permainan FIFA di tengah wabah ini.
SKOR.id - Liga Korea Selatan memperkirakan penurunan pendapatan yang akan mereka terima sebesar 57,5 miliar won atau sekitar Rp730 miliar untuk musim ini.
Perkiraan ini dihitung dari 22 klub peserta liga, yakni 12 klub divisi satu dan 10 klub divisi kedua di negara tersebut.
Hal ini juga didasarkan informasi yang mengatakan bahwa Liga Korea Selatan atau K-League hanya akan menggelar 27 pertandingan dari yang biasanya 38 pertandingan.
Berita Bola Internasional Lainnya: Terbaru, AFC Pastikan Penangguhan Kompetisi di Asia 2020 Tak Berbatas Waktu
Musim lalu pendapatan yang diterima Liga Korea Selatan mencapai 371,9 miliar won atau Rp4,7 triliun. Namun musim ini turun sekitar 15,4 persen akibat wabah tersebut.
Divisi utama Liga Korea Selatan yang akan paling besar terkena dampaknya, angka yang diperkirakan sebesar 46 miliar won (Rp589 miliar). Hal ini termasuk kehilangan sponsor dan penjualan tiket sebesar 38,7 miliar won (Rp491 miliar).
Sementara, pendapatan yang akan diterima divisi dua akan menurun sebesar 5,4 miliar won (sekitar Rp68,5 miliar).
Perkiraan ini masih bisa bertambah buruk, tergantung perkembangan wabah virus corona yang melanda Negeri Gingseng ini.
Berita Bola Internasional Lainnya: Menghitung Proporsi Kerugian Liga Domestik Eropa: Antara Tiket, Hak Siar, dan Iklan
Klub divisi dua Liga Korea Selatan, Suwon FC mendonasikan 10 persen dari gaji mereka untuk membantu pemerintah di daerah mereka.
Bantuan ini akan digunakan untuk mendukung orang-orang dengan penghasilan rendah dan pengusaha bisnis kecil.
Di tengah kompetisi yang dihentikan, pihak Liga Korea Selatan menyelenggarakan turnamen dalam permainan FIFA untuk memberi semangat pada para pendukung.
K-League 2020 seharusnya sudah dimulai per 29 Februari dan berakhir pada November 2020. Namun agenda awal tersebut tertunda karena pandemi virus corona.
Di Korea Selatan tercatat sudah 10 ribu lebih kasus Covid-19 dengan korban meninggal dunia 232 orang.