- Pelatih pembuat timnas Indonesia gigit jari, Datuk Rajagobal mengambil pekerjaan di Brunei meski ada Covid-19.
- Lelaki asal Malaysia ini telah sepakat sebagai arsitek anyar timnas Brunei.
- Datuk K. Rajagobal sedang menjalani karantina sebelum memulai kerja untuk timnas Brunei.
SKOR.id - Pelatih pembuat timnas Indonesia gigit jari pada 2010, Datuk K. Rajagobal tak ingin menjadikan pandemi Covid-19 sebagai alasan untuk tidak terbang ke Brunei.
Datuk K. Rajagobal ingin segera memulai bekerja sebagai pelatih timnas Brunai Darussalam.
Terkenal karena membimbing timnas Malaysia menjuarai Piala AFF 2010, Datuk Rajagobal dikenal sebagai pelatih penting.
Diapun telah berangkat dari Kuala Lumpur, Ibu Kota Malaysia menuju Brunei pada Jumat (14/1/2021).
Mantan pelatih PKNS FC ini akan menjalani karantina mandiri antara dua hingga 14 hari sebelum secara resmi mulai bekerja di Brunei.
Meskipun menuju ke Negeri Petro Dollar dengan kualifikasi kepelatihan yang sangat baik, tidak dapat berharap banyak Rajagobal mengubah timnas Brunei langsung kuat di Asia Tenggara.
Negara dengan posisi ada di peringkat 191 ranking FIFA itu belum pernah lolos ke turnamen Piala AFF sejak edisi 1996.
Pelatih berusia 64 tahun itu berharap bisa membantu negara kaya minyak itu meraihnya tahun ini, timnas Brunei lolos ke putaran final Piala AFF 2020 mulai akhir 2021.
Rajagobal, yang juga pernah melatih Selangor FA, Kelantan FA, Sarawak FA, dan PKNS FC, berencana memanggil pemain timnas Brunei pada akhir bulan ini.
"Hal pertama adalah bertemu dan mengenal para pemain. Saya berharap bisa mengumpulkan mereka secepat mungkin," kata Datuk K. Rajagobal, yang menandatangani kontrak dua tahun.
"Federasi Sepak Bola Nasional Brunei Darussalam (NFABD) mengharapkan sesuatu dari saya. Jadi, saya akan merencanakan semuanya setelah bertemu para pemain."
"Kami perlu memutuskan arah mana yang perlu diambil dengan harapan mencapai target," tuturnya.
Kepindahannya ke Brunei disebut sebagai takdir dari Tuhan, Rajagobal mengatakan keluarganya tidak akan segera bergabung dengannya karena pandemi Covid-19.
"Dalam hal beradaptasi dengan gaya hidup di Brunei, tidak akan sulit. Karena, saya bisa berbahasa Melayu. Saya menantikan tantangan ini," ujar Rajagobal.
"Saya ingin menawarkan pengetahuan saya untuk membantu timnas Brunei membuat terobosan dalam permainan," katanya.
"Ini akan menjadi tantangan baru bagi saya. Perbaikan apapun yang dilakukan Brunei akan membawa kepuasan."
"Karena, pelatih manapun akan senang jika timnya melakukannya dengan baik," tuturnya.
Rajagobal berharap memiliki staf pelatih sendiri untuk penugasan tersebut.
"Seharusnya, asisten pelatih harus ada seseorang dari Brunei. Pelatih bergerak dalam paket," kata Rajagobal.
"Saya berharap mendapatkan tambahan pelatih kebugaran, yang pernah bekerja dengan saya pada masa lalu."
Tugas bersama timnas Brunei akan menjadi tugas kepelatihan pertama Rajagobal di Malaysia.
Sebagai catatan, Datuk K. Rajagobal melatih timnas Malaysia selama lima tahun mulai 2009 termasuk memberi mimpi buruk timnas Indonesia di final Piala AFF 2010.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia
View this post on Instagram
Baca Juga Berita Timnas Indonesia Lainnya:
Pelatih Pemberi Mimpi Buruk Timnas U-23 Indonesia di Jakarta Jadi Direktur Teknik Malaysia
Kilas Balik Piala Tiger 1996: Antiklimaks di Laga Pamungkas, Timnas Indonesia Gigit Jari