- APPI siap menampung laporan pemain yang keberatan dengan keputusan pemotongan gaji dari klub.
- Menurut kuasa hukum APPI, Riza Hufaida, pemain mestinya memaksimalkan kehadiran perkumpulan ini untuk memperjuangkan gaji.
- APPI juga mengomentari terkait keputusan Persita yang hanya membayar gaji 10 persen untuk April, Mei, dan Juni 2020.
SKOR.id - Pesepak bola Indonesia tidak harus cemas mendapati kondisi ketidakjelasan soal bayaran, sebab ada wadah yakni APPI yang bisa menampung keluh kesah mereka.
Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) melalui kuasa hukumnya, Riza Hufaida, mengakui bahwa ia dan tim bakal siap merangkul.
Pemain yang merasa keberatan dengan keputusan gaji dari klub bisa melapor ke APPI agar nantinya bisa dibantu cari jalan terbaik untuk semua pihak.
Baca Juga: Eks-pemain Persib Bantu Ante Bakmaz Kembali ke Australia di Tengah Pandemi
"Kalau ada yang melaporkan ke APPI pasti diterima. Pemain berhak mengajukan keberatan. Kami akan melihat sikap pemain seperti apa," kata Riza.
"Pemain seharusnya diajak bicara untuk negoisasi dan menandatangani kesepakatan (gaji), karena kan pasti bakal ada revisi kontrak," Riza melanjutkan.
Gaji pemain memang jadi elemen yang terkena dampak dari libur kompetisi akibat pandemi virus corona, dan belakangan berbagai klub sudah ambil keputusan.
Sebelumnya, Surat Keputusan (SK) PSSI nomor 48/SKEP/III/2020 membolehkan klub merevisi pembayaran gaji maksimal 25 persen untuk Maret, April, Mei, dan Juni 2020.
Karena itu pula APPI melayangkan surat keberatan, sebab masalah gaji pemain baiknya dibicarakan lebih dulu secara internal antara klub dan pemain.
"Kami juga agak kesusahan. Mereka (pemain) punya asosiasi, seharusnya menggunakan asosiasi ini sebagai alat untuk menyampaikan aspirasi untuk berjuang dan segala macam," kata Reza.
Persik Kediri menjadi contoh klub yang mengambil kebijakan sesuai SK PSSI, sementara Persita Tangerang hanya memberi 10 persen gaji untuk April, Mei dan Juni 2020 (penuh untuk Maret).
Baca Juga: Gelandang Persita Ungkap Alasannya Berkarier di Indonesia kepada Media Argentina
"Ya kalau pemain Persita menerima dan tanda tangan ya apa boleh buat dan enggak bisa dikomplain lagi," kata Reza menanggapi.
"Tapi kalau ada pemain yang enggak terima gaji sudah ditransfer dan pemain tersebut mau komplain ya kami tampung," Reza menambahkan.