- Wenvi Adhana bertekad membahagiakan keluarganya lewat sepak bola dan tak mau mengecewakan almarhum ayahnya.
- Membela timnas pelajar Indonesia U-18 dalam Asian School Footbal Championship U-18 2019 jadi modal Wenvi Adhana.
- Saat ini Wenvi Adhna membantu sang ibu berjualan nasi kucing di Solo karena Diklat Ragunan sedang diliburkan dari latihan.
SKOR.id - Remaja bertinggi badan 175 cm itu tampak serius menyusun bungkusan demi bungkusan nasi kucing di sebuah angkringan di Kota Solo.
Tampak dia begitu bangga mengenakan jersi berwarna merah berlogo garuda di dadanya. Ya, pemuda itu mengenakan jersi timnas Indonesia.
Pemuda ini adalah Wenvi Adhana. Ia merupakan salah satu pemain timnas pelajar Indonesia U-18 dalam Asian School Football Championship U-18 2019, November 2019.
Baca Juga: Pemain Timnas U-16 Sambut Antusias Rencana Latihan Daring
Wenvi, pelajar kelahiran Solo 24 Februari 2002, ini bulan depan akan segera lulus dari SKO Ragunan. Setelah lulus dari bangku SMA, Wenvi berharap kariernya meningkat.
“Saya selalu berdoa setelah lulus SMA nanti dapat segera memiliki klub untuk memulai karier," kata Wenvi kepada Skor.id pada Selasa (26/5/2020).
"Saya ingin menaikkan derajat keluarga dan membahagiakan orangtua lewat sepak bola. Semoga saya dapat mewujudkannya kelak,” ia menambahkan.
Wenvi berasal dari keluarga yang sederhana. Kini, dia menjadi tulang punggung keluarga. Sang ayah sudah meninggal beberapa waktu lalu.
Kini Wenvi tinggal bersama sang ibu dan kedua adik perempuannya yang masih kecil. Bahkan, Wenvi dan keluarga sempat berpindah-pindah tempat tinggal.
Bermula dari rumah masa kecil Wenvi yang terkena gusur kemudian pindah ke rumah susun Namun, atas inisiatif kakak dari almarhum ayah, terpaksa pindah.
Wenvi bersama ibu dan kedua adiknya dibuatkan kamar berdampingan dengan rumah pakde-nya (paman) itu di kawasan Manahan, Solo.
Selama sekolah di SKO Ragunan, Wenvi punya cukup banyak jam terbang bersama tim sekolahnya hingga timnas pelajar Indonesia.
Misalnya saja pada tahun 2017 dia bersama sekolahnya tampil sebagai runner-up kejurnas antar PPLP di Riau, Pulau Sumatera.
Lalu pada 2018, ikut berkontribusi meraih medali perunggu dalam ajang Thailand Sports School Games.
Terakhir, bersama timnas pelajar Indonesia U-18 dalam Asian School Football Championship U-18 2019 di Balikpapan pada November 2019 lalu finis di peringkat ketiga.
“Tahun 2017 silam, saya sempat ikut seleksi di timnas Indonesia U-16. Namun belum beruntung untuk dapat masuk dalam skuat,” kata Wenvi lagi.
Pada tahun 2017 itu pula, dia mengatakan sempat berkompetisi dalam ajang Liga TopSkor bersama ASIOP U-16.
Saat wabah virus corona mulai menyerang Indonesia, Wenvi harus kembali ke Solo dan meninggalkan sekolahnya. Jadilah dia ikut membantu sang ibu jualan.
“Kalau sehari-hari selain latihan mandiri. Saya menjaga warung rokok milik pakde saya. Dan sore hari saya bantu mama membuat nasi kucing,” katanya.
Untuk informasi, nasi kucing adalah nasi bungkus yang porsinya terbilang mungil untuk hanya beberapa suapan saja.
Di kawasan Solo atau Yogyakarta, nasi kucing sudah sangat akrab di kalangan mahasiswa dan pelajar dan juga masyarakat yang datang ke kota itu.
Bukan berasal dari keluarga berada membuat Wenvi makin terlecut semangatnya untuk menjadi pemain profesional.
Baca Juga: Shin Tae-yong Ingin Timnas U-19 TC di Korea, Kiper Persib Makin Termotivasi
“Saya tak mau mengecewakan semangat almarhum ayah saya yang sangat suport saya sejak kelas 3 SD di SSB," katanya dengan nada haru.
"Suatu saat nanti, saya juga tentu ingin memberangkatkan mama naik haji. Semoga Allah SWT memberikan jalan pada saya untuk mewujudkannya,” ia memungkasi.