- Pemain PSCS Cilacap, Ugik Sigiyanto, memilih pulang ke kampung istrinya di Kupang, Nusa Tenggara Timur.
- Selama di Kupang, Ugik Sugiyanto membuka usaha kelapa muda dan kopi ala angkringan di Jawa Tengah.
- Pemain terbaik ISC B 2016 ini merasa senang karena banyak masyarakat Kupang yang kenal sosoknya.
SKOR.id - Ugik Sugiyanto adalah pemain yang sudah banyak dikenal oleh pecinta sepak bola Tanah Air. Musim ini Ugik membela klub Liga 2 2020, PSCS Cilacap.
Megisi momen libur kompetisi karena virus corona, Ugik Sugiyanto memilih mudik ke kampung halaman sang istri di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Berita PSCS Lainnya: PSCS Cilacap Berharap Subsidi dari PT LIB Tidak Dipotong
Selain menjaga kondisi dengan latihan mandiri, pemain bernama lengkap Wusuno Budi Ugik Sugiyanto ini juga punya rutinitas lain selama kompetisi dihentikan.
“Awalnya bingung mau buka usaha apa untuk aktivitas libur. Akhirnya saya buka usaha jual kelapa muda dan angkringan,” kata Ugik kepada Skor.id, Jumat (8/5/2020).
Dikatakannya, untuk tempat jualan, sebenarnya sudah dibuat sejak tahun lalu. Namun, baru saat ini dapat dijalankan niat untuk membuka usaha warung kopi ala angkringan.
“Kebetulan rumah ada di tengah kota yang dekat dengan kampus, perkantoran, dan beberapa pantai," Ugik menceritakan latar kawasan jualannya.
"Apalagi juga cukup banyak orang Jawa yang merantau ke Kupang, yang sekarang jadi pelanggan saya,” kata pemain terbaik ISC B 2016 itu.
Yang menarik, cukup banyak pelanggan yang menyadari bahwa pedagang angkringan dan kelapa muda ini adalah sosok pemain sepak bola kenamaan.
“Saya kalau melayani pembeli sering menggunakan jersi tim-tim yang sempat saya perkuat. Akhirnya banyak yang mengenal saya sebagai pemain sepak bola," katanya.
"Beberapa pelanggan juga minta foto bareng akhirnya,” ucao Ugik sambil tertawa lebar.
Berita PSCS Lainnya: Ramadan, Pemain PSCS Cilacap Ini Jualan Ayam Penyet secara Online
Karena memang kondisi wabah virus corona, untuk angkringan yang dibukanya, tidak bisa banyak orang membeli dengan makan di tempat berlama-lama.
“Banyaknya beli dan makan di rumah atau kantor masing-masing karena kalau berkumpul banyak orang, akan dibubarkan oleh pihak keamanan,” ia memungkasi.