- Bintang PSIS Semarang, Septian David Maulana kecewa karena virus corona membuatnya menunda dapat gelar sarjana.
- Sarjana strata satu seharusnya bersemat di belakang nama Septian David Maulana jika tak terjadi pandemi virus corona.
- Septian David Maulana adalah pesepak bola muda yang rajin mengikuti kelas kuliah meski sibuk dengan kompetisi bersama klubnya.
SKOR.id - Pemain PSIS Semarang, Septian David Maulana seharusnya saat ini memiliki gelar sarjana dari Universitas Negeri Yogyakarta.
Sayang, gelar sarjana strata satu itu urung dimiliki Septian David Maulana karena virus corona menjadi pandemi global.
Pada saat kompetisi ditangguhkan, pemuda asli Semarang ini sebenarnya bisa menyelesaikan langkah pamungkas di kampusnya.
Sayang, Covid-19 juga membuat semua kegiatan perkuliahan di UNY termasuk ujian skripsi dipending terlebih dulu sampai situasi memungkinkan.
Baca Juga: Septian David Maulana Lakukan 5 Hal untuk Isi Libur, Salah Satu ''Terhubung'' dengan Raffi Ahmad
Kenyataan ini membuat Septian David Maulana sedih. Sebab, tugas akhirnya sebagai mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan UNY gagal diujikan.
Baca Juga: Soal Potong Gaji, Klub Malaysia Diminta Bayar Utang Dulu ke Pemain
"Seharusnya, saya melakukan ujian skripsi pada akhir Februari 2020. Karena, jadwal sudah saya terima dan saat itu baru awal kompetisi," ujar Septian kepada Skor.id pada Minggu (29/3/2020) malam.
"Namun, kampus menunda semua ujian skripsi mahasiswanya karena wabah virus corona."
Jika sesuai jadwal dan lulus ujian skripsi, Septian mengaku pada Maret 2020 sudah berhak atas gelar sarjana S1.
"Saya yakin bisa lulus ujian, karena selama bimbingan sangat lancar. Dosen juga sangat membantu dengan baik," ucap Septian.
Baca Juga: Seluruh Pemain Dua Klub Liga Malaysia 2020 Ini Sepakat Gajinya Dipotong
"Maret tahun ini, angkatan saya yang ujian skripsi juga harusnya diwisuda. Namun kenyataannya seperti ini, sayang sekali usaha kami selama ini," kata eks-pemain Mitra Kukar ini.
Septian mengatakan, skripsi yang dibuat juga dengan tema PSIS Semarang, klub yang dia bela sekarang.
Namun, Septian menolak kalau hal itu terkait nepotisme atau aji mumpung, karena dia adalah bagian skuad Mahesa Jenar.
"Wah enggak, saya justru sebelumnya ambil tema masalah yang lain. Tetapi, dosen pembimbing memberikan keringanan karena aktivitas saya," ujar Septian.
Baca Juga: Soal Potong Gaji, Federasi Sepak Bola Malaysia Intip Keputusan PSSI
"Beliau menyarankan saya ganti judul dan memakai PSIS sebagai obyek penelitian, sehingga tak menyita waktu dan tenaga."
"Saya juga menilai itu memudahkan dan skripsi itu pun selesai lebih cepat serta efisien. Pembimbing saya sangat kooperatif dan selalu mendukung kegiatan kami," ucap Septian.
Bersama sejumlah pemain timnas Indonesia U-19 asuhan Indra Sjafri edisi 2013, Septian mendapat bea siswa dari UNY.
Prestasi mereka menjuarai Piala AFF U-19 2013 jadi modal mereke menerima bea siswa itu.
Baca Juga: Dua Pemain Tira Persikabo Dapat Kebahagiaan di Tengah Pandemi Corona
"Ada 10 anak menerima bea siswa itu, salah satunya saya. Saat ini, Yanto Basna salah satu yang juga rajin mengurus kuliah, walau dia main di Thailand," katanya mengakhiri.