- Shin Tae-yong menyebut PSSI telah mengkhianati janjinya seperti yang dikatakan sebelum ia menjadi pelatih kepala timnas Indonesia.
- Pelatih kepala timnas Indonesia, Shin Tae-yong menganggap PSSI tidak mendukung program yang telah dirancang.
- Menurut Shin Tae-yong, yang menangani timnas Indonesia sejak awal 2020, PSSI juga tidak memberi tahu tentang pemotongan gaji sebesar 50 persen.
SKOR.id - Shin Tae-yong, pelatih kepala timnas Indonesia kepada media Korea Selatan menyebutkan PSSI bermuka dua.
Muka dua yang dimaksud dari Shin Tae-yong, pelatih asal Korea Selatan tersebut, karena PSSI berucap manis pada awal dan pahit di belakang.
Awalnya, PSSI mendukung roadmap yang dibuat Shin Tae-yong. Tetapi kini menurut Shin Tae-yong, PSSI seperti tidak mendukung program pelatihan yang telah dibentuknya itu.
The Hoolijak, Serdadu Punk Ibu Kota Pembawa Spirit dari Tribune Jakmaniahttps://t.co/fAXoGRn6Vu— SKOR Indonesia (@skorindonesia) June 17, 2020
Menurut Shin Tae-yong, PSSI juga telah berjanji kepadanya untuk bisa bekerja sama membangun timnas Indonesia dengan baik sesuai kontrak yang ditawarkan, empat tahun.
Pada saat itu pula, Shin Tae-yong mengaku senang karena visi dan komitmen PSSI untuk membangun masa depan sepak bola Indonesia bersama-sama.
Hal tersebut kemudian menjadikan Shin Tae-yong tertarik menukangi timnas Indonesia, bahkan hingga ke akar rumput.
Setelah berjalannya waktu, Shin Tae-yong menyebut PSSI menekan dirinya untuk bisa meraih gelar pada setiap turnamen yang diikuti.
Namun, pandangan Shin ingin fokus kepada pengembangan jangka panjang untuk sepak bola Indonesia.
PSSI ingin Shin Tae-yong bisa membawa timnas Indonesia U-19 meraih hasil maksimal pada dua turnamen, Piala Asia U-19 2020 di Uzbeksitan dan Piala Dunia U-20 2021 di Indonesia.
“Ketua Umum PSSI, (Mochamad) Iriawan mengatakan ingin memberi dukungan penuh terhadap program saya pada awal kontrak saat wawancara dengan media lokal," kata Shin Tae-yong.
"Maka dari itu, saya memilih tantangan ini karena tertarik visi dan kemampuannya. Untuk itu, kami harus bergerak secara bertahap."
"Tetapi, sikapnya berubah padahal dari awal, sepertinya dia ingin dikasih dukungan penuh," ujarnya.
Namun, Shin Tae-yong tidak ingin membicarakan banyak tentang hal itu.
"PSSI harus fokus kepada sepak bola. Negara-negara yang sepak bolanya maju itu masyarakat lebih mengetahui tentang federasi secara transparan," Shin Tae-yong menjelaskan.
Lebih dari itu, Shin Tae-yong juga kecewa karena gajinya dipotong 50 persen dan tak ada pembicaraan dari PSSI mengenai pemangkasan itu sebelumnya.
Namun Shin Tae-yong memakluminya, sebab Indonesia tengah dilanda pandemi virus corona.
Berita Shin Tae-yong Lainnya:
Shin Tae-yong: Pelatih Bukan Pesulap, Butuh Proses
Shin Tae-yong Singgung Pemecatan Karyawan PSSI dan Ketidakdisiplinan Indra Sjafri
Shin Tae-yong Akhirnya Bicara Alasan Kuat Timnas Indonesia U-19 Harus TC di Korea