- Pelatih Persija Jakarta, Sergio Farias, dan asistennya ingin pulang ke Brasil di tengah pandemi Covid-19.
- Dikatakan sang agen, Farias sedang mencari tiket pesawat menuju Negeri Samba.
- Setelah pandemi virus corona usai, Farias akan kembali ke Indonesia.
SKOR.id - Penghentian kompetisi Liga 1 maupun Liga 2 hingga status darurat nasional dicabut oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), membuat pemain dan juga pelatih memilih pulang ke kampung halaman.
Tak terkecuali para pemain maupun pelatih asing. Jenuh lantaran harus menjalani karantina di apartemen ataupun tempat tinggal masing-masing menjadi salah satu alasan.
Selain ingin adanya keinginan bertemu dan berkumpul bersama keluarga di negara asal sembari menunggu kepastian kelanjutan kompetisi.
Baca Juga: Legenda Barito Putera Bersyukur Bisa Bantu Penanganan Covid-19
Hal itu pula yang ingin dilakukan oleh tim pelatih Persija Jakarta. Selasa (7/4/2020), pelatih Sergio Farias, asisten pelatih Rodrigo Pellegrino, dan pelatih fisik Stefano Impagliazzo, menemui manajemen Macan Kemayoran.
Ketiganya ingin pamit sementara waktu dan pulang ke Brasil berkumpul bersama keluarga masing-masing. Jika situasi sudah kondusif mereka akan segera kembali ke Jakarta.
Hal itu dibenarkan oleh agen dari Farias, Dokter Ratna Mustika. Dikonfirmasi oleh Skor.id, Farias dan kawan-kawan kini tengah mencari tiket kepulangan ke Brasil dalam waktu dekat.
Belum diketahui pasti kapan ketiganya akan meninggalkan Indonesia dan bertolak ke Brasil di tengah pandemi Covid-19 ini.
"Ya sementara pulang ke Brasil. Kan lebih bagus bersama keluarga dulu. Baru dicarikan tiketnya saat ini," kata dokter Ratna yang juga agen dari Rohit Chand tersebut.
Namun begitu, tidak semua pemain maupun pelatih asing bisa memenuhi hasrat untuk pulang dan menjalani karantina bersama orang-orang tercinta.
Baca Juga: Robert Rene Alberts Masih Simpan Kekecewaan kepada PSSI
Beberapa pemain asing asal Asia Tengah seperti pemain Borneo FC Javlon Guseynov (Uzbekistan) dan Nuriddin Davronov (Tajikistan) tak bisa pulang ke kampung halamannya.
Keduanya harus menunda keinginannya tersebut dan saat ini masih tertahan di Samarinda, Kalimantan Timur.