Pelatih Klub Liga Argentina Ditembak Fans saat Pertandingan di Divisi Tiga

Pelatih klub Divisi Tiga Argentina Ferro de General Pico, Mauricio Romero, tertembak di bahu saat timnya tandang menghadapi Huracan las Heras, Minggu (31/10/2021).
Kondisi Mauricio Romero selamat dalam insiden tersebut.
Kedua tim mengutuk keributan dan penembakan yang terjadi.

SKOR.id - Pelatih di klub Divisi Tiga Liga Argentina bernama Mauricio Romero, ditembak oleh fans pada Minggu (31/10/2021) lalu.

Mauricio Romero merupakan pelatih klub Ferro de General Pico yang bermain di Divisi Tiga Liga Argentina.

Penembakan tersebut terjadi ketika Ferro tandang menghadapi Huracan Las Heras, tepatnya pada menit ke-34.

Saat pertandingan berlangsung pada menit tersebut, telah terjadi keributan antarfans di tribune.

Saat itu pula ketika Huracan dalam posisi unggul 3-1, terdengar bunyi tembakan di antara kedua fans tersebut. Pada momen itu pula, sebuah peluru mengenai Mauricio Romero yang tengah berjalan mendekati sisi lapangan.

Penembakan itu kemudian membuat pemain kedua tim termasuk wasit berhamburan lari keluar lapangan sementara Mauricio Romero langsung mendapatkan perawatan dari tim medis.

Dalam media sosial yang beredar tampak tembakan tersebut mengenai sisi bawah lengan kiri Mauricio Romero. Beruntung karena kondisi sang pelatih selamat dari insiden tersebut.

Belum diketahui apakah ada motif kesengajaan dari insiden tersebut. Namun, klub Ferro de General Pico melalui akun Twitter mereka mengutuk peristiwa penembakan khususnya yang terjadi di stadion.

"Mauricio Romero dalam kondisi yang baik dan dia selamat dari bahaya. Setelah meninggalkan stadion, dia melakukan pemeriksaan di rumah sakit setempat dan langsung memberikan laporan kepada kepolisian."

The head coach of a third-tier Argentine football team was shot and players fled the pitch as Huracan Las Heras fans fought among themselves during a match.— Sky Sports News (@SkySportsNews) November 1, 2021

Sementara itu, Hurracan sebagai tuan rumah juga menyatakan penyesalan dan mengutuk insiden yang sangat berbahaya tersebut.

"Keributan ini telah merusak klub. Mereka yang telah melakukan tindakan ini tidak boleh berada di stadion, sehingga suporter yang sesungguhnya dapat melihat dengan tenang pertandingan dan datang ke stadion," demikian pernyataan klub tersebut.