- Pelatih PSM Makassar, Bojan Hodak sudah berada di Kuala lumpur sejak pekan lalu, tetapi tetap memantau perkembangan Liga 1 termasuk PSSI.
- Dalam pantauannya itu, Bojan Hodak juga mengkritisi keputusan dari PSSI.
- Eks-pelatih timnas Malaysia U-19 itu mengatakan seharusnya pelatih dan pemain dilibatkan terkait keputusan PSSI.
SKOR.id - Setelah sejumlah pemain, kini giliran pelatih yang mengkritisi keputusan PSSI terkait surat keputusan (SK) yang dikeluarkan federasi pekan lalu.
Utamanya soal pemotongan gaji dan keputusan dimana klub diperbolehkan membayar hanya sebesar 25 persen. Salah satu kritik datang dari pelatih PSM Makassar, Bojan Hodak.
Meski sudah berada di Kuala Lumpur, Malaysia sejak beberapa hari lalu, Bojan Hodak terus dan tetap memantau perkembangan sepak bola Indonesia.
Baca Juga: PSSI Bakal Potong Gaji Pelatih Timnas Indonesia
Bojan mempersoalkan sikap PSSI yang seakan membuat keputusan sepihak. Sedangkan perihal besaran persentase gaji yang diputuskan ia tidak begitu mempermasalahkannya.
Baca Juga: Persis Solo Resmi Angkat Kaki dari Mes Lama di Karangasem
“Federasi Sepak Bola Indonesia (PSSI) sudah mengizinkan klub untuk membayarkan gaji maksimal 25 persen kepada pemain selama dua bulan ke depan," kata Hodak seperti dilansir New Straits Time.
"Tetapi anehnya, keputusan itu tidak dibicarakan dahulu dengan perwakilan pemain atau pelatih.”
Hodak memaklumi adanya pemotongan gaji pemain dan staf. Lantaran menurut Bojan, situasi ini tidak hanya terjadi di Indonesia. Sejumlah klub Eropa pun mengambil langkah serupa.
Baca Juga: Seluruh Pemain Dua Klub Liga Malaysia 2020 Ini Sepakat Gajinya Dipotong
Namun yang menjadi pertanyaannya adalah mengapa elemen utama dari sepak bola itu, pemain dan pelatih tidak dilibatkan atau paling diajak berdiskusi.
Selain itu, Hodak juga khawatir sepak bola Indonesia tidak akan berlanjut meskipun pandemi virus corona berakhir.
Dikatakannya, klub harus memulihkan keuangan sebelum kembali melakukan persiapan.
Hodak menyebut, ini menjadi ancaman serius terutama bagi klub kecil, termasuk di kawasan Asia Tenggara.
Baca Juga: Hasil Sidang Komdis PSSI 13 Maret 2020, Pelatih Arema FC Ditegur
“Yang saya tahu, federasi sudah menunda Liga Indonesia (Liga 1)," tutur Bojan Hodak.
"Jika situasinya membaik, sepertinya akan digulirkan kembali 1 Juli 2020. Tetapi beberapa kompetisi mungkin akan dihilangkan,” kata Hodak melanjutkan.