- Pada Februari, Laurent Duvernay-Tardif membawa Kansas City Chiefs menjadi juara Super Bowl LIV yang merupakan gelar pertama kali Chiefs setelah 50 tahun.
- Sekarang, Laurent Duvernay-Tardif yang merupakan guard Kansas City Chiefs itu menggunakan pendidikan medisnya sebagai perawat di sebuah fasilitas perawatan di Montreal, Kanada.
- Pelatih Chiefs, Andy Reid, memberikan dukungan penuh pilihan Laurent Duvernay-Tardif.
SKOR.id – Tiga bulan lalu, guard NFL, Laurent Duvernay-Tardif, jadi penguasa dunia ketika membawa Kansas City Chiefs memenangi gelar Super Bowl LIV pertamanya dalam 50 tahun.
Saat ini, Laurent Duvernay-Tardif mengganti jersey Kansas City Chiefs miliknya dengan scrub suit dan masker saat bertugas sebagai perawat di sebuah fasilitas perawatan di Montreal, Kanada.
Berita NFL Lainnya: NFL: Von Miller Umumkan Dirinya Negatif Corona
Ya, Laurent Duvernay-Tardif menggunakan gelar medis yang ia selesaikan selama off-season untuk membantu merawat pasien selama pandemi Covid-19.
Masih mengenakan jas lab sambil istirahat makan siang pada Jumat (1/5/2020), Laurent Duvernay-Tardif menjelaskan dalam wawancara video bagaimana semua itu bisa terjadi.
Rupanya dia menghubungi kementerian kesehatan di negara asalnya, Kanada, pada awal wabah virus corona untuk mengetahui bagaimana ia dapat membantu.
Bintang NFL berusia 29 tahun ini awalnya membuat pengumuman layanan publik soal jarak sosial. Tapi, dia segera bertindak ketika mengetahui soal minimnya tenaga medis terlatih.
"Ini masa krisis," kata Duvernay-Tardif sambil minum dari kotak susu. "Ada begitu banyak langkah ekstra yang perlu Anda lakukan untuk melindungi diri. Begitu pula dengan pasien.”
“Kami memakai topeng visor dan masker sepanjang hari dan banyak mencuci tangan, untuk menghindari risiko dan itulah sebabnya mereka membutuhkan lebih banyak orang.”
Menurut Duvernay-Tardif, ada banyak tenaga profesional kesehatan yang sakit, sementara banyak pekerjaan yang harus dilakukan.
Sebagai satu-satunya pemain NFL yang lulusan sekolah kedokteran, Duvernay-Tardif memperoleh gelar sarjananya dari Universitas McGill.
Dia masih berjaga di rumah sakit dan banyak tugas lainnya untuk diselesaikan ketika Chiefs merekrutnya pada 2014.
Kala itu, dia terpaksa kembali ke Kanada setiap off-season untuk menuntaskan studinya.
Dedikasinya itu terbayar di kedua profesi yang bertolak belakang itu.
Ketika berada di Chiefs, Duvernay-Tardif berkembang dari pemain cadangan menjadi starter yang turut memenangkan Super Bowl LIV pertama bagi timnya dalam lima dekade.
Chiefs bahkan rela membayarnya 42,36 juta dolar AS - sekitar Rp630 miliar - dan kontrak lima tahun pada 2017, plus bonus 10 juta dollar AS – sekitar Rp149 miliar.
Duvernay-Tardif mengaku pertama kalinya dihadapkan dengan isu Covid-19 adalah ketika seorang wartawan menanyakan isu itu padanya menuju Super Bowl LIV.
“Bayangkan, saya akan bermain di game terbesar dalam hidup saya, tapi seorang bertanya soal itu! Saya tidak benar-benar fokus menjawabnya," katanya.
Tiga bulan kemudian, setengah dari planet bumi menjalani karantina. “Sungguh gila bagaimana hal-hal telah berevolusi," ujar Duvernay-Tardif.
Setelah Super Bowl LIV, Duvernay-Tardif berlibur dengan pacarnya untuk merayakan sukses Chiefs, sekaligus memulihkan diri dari musim NFL yang melelahkan.
Tak dinyana, Duvernay-Tardif berada di area yang berisiko saat liburan dan dipaksa untuk menjalani karantina.
Dalam bawah alam sadarnya, Duvernay-Tardif tahu ia harus ikut terjun di garis terdepan.
“Ada kekurangan orang di fasilitas perawatan jangka panjang,” katanya, “Saya mengajukan diri untuk bekerja di sana.”
Duvernay-Tardif tidak siap menghadapi kenyataan yang terpampang di depan matanya. Peralatan perlindungan untuk tenaga medis sangat minim.
“Saat melakukan shift pertama, saya benar-benar terkejut. Saya berpikir ‘Bagaimana saya bisa melindungi diri sendiri dan menyulap hal-hal ini?’”
Duvernay-Tardif berpikir cepat. Ia lalu mengontak pelatih Chiefs, Andy Reid, dan jajaran direksi tim untuk mendapatkan bantuan pertolongan.
Dia mendapatkan restu mereka dan pengaturan untuk pelindungan orang-orang di sekitarnya tetap aman pun dijalankan.
Termasuk memastikan Duvernay-Tardif mendapat peralatan pelindung terbaru, dan sebuah apartemen kosong untuk digunakannya sebagai tempat ganti baju.
Duvernay-Tardif biasanya akan pergi ke sana setelah setiap shift untuk mandi dan mengenakan pakaian bersih sebelum kembali ke keluarganya.
Namun, berhubung ia belum menyelesaikan persyaratan residensi, tanggung jawab medis Duvernay-Tardif agak terbatas.
Dia hanya membantu memberikan obat-obatan dan melakukan pekerjaan perawat.
Tetapi, pelatihannya semasa kuliah membantu Duvernay-Tardif mengenali ketika ada sesuatu yang salah dan menindaklanjutinya dengan cepat.
"Larry – panggilan akrab Duvernay-Tardiff - dan saya telah berbicara beberapa kali," kata Reid pada Jumat.
“Dia melakukan semua tindakan pencegahan yang dia bisa dan terjun langsung ke garis paling depan. Anda tidak akan mengharapkan sesuatu yang berbeda dari Larry."
Diam-diam apresiasi Reid untuk Duvernay-Tardif itu dipicu oleh latar belakangnya sendiri.
Ibunya yang seorang ahli radiologi mengenal Dan Fortmann, yang masuk draft NFL oleh Chicago Bears pada 1936.
Pada saat itu, Fortmann tidak yakin apakah akan tetap bermain sepak bola atau melanjutkan sekolah kedokteran.
Pemilik Bears kala itu, George Halas, meyakinkannya bahwa dia dapat melakukan keduanya - bahkan memberinya uang untuk keperluan pendidikannya.
Fortmann akhirnya bermain delapan musim untuk Bears, membantu mereka meraih tiga gelar NFL dan mencatatkan namaya dalam Pro Football Hall of Fame.
Dia pensiun pada 1943, bergabung dengan Angkatan Laut dan ditugaskan ke kapal rumah sakit di dekat akhir Perang Dunia II.
Fortmann kembali ke AS dan memulai praktik bedahnya di Los Angeles, di mana ia berteman dengan ibu Reid.
“Saya berkenalan dengan Dr. Fortmann,” Reid mengisahkan, “Dan dia bercerita bagaimana Papa Bear Halas membiarkannya kuliah saat off-season, sebelum ikut kamp pelatihan.”
Itulah alasan mengapa Reid sangat mendukung keputusan Duvernay-Tardif untuk ikut terjun dalam peperangan melawan Covid-19.
Berita NFL Lainnya: NFL: Quarterback Kansas City Chiefs Patrick Mahomes Kembali Berlatih
“Kisah-kisah dari Dr. Fortmann itu memungkinkan saya dengan pikiran jernih untuk berkata , ‘Lakukan apa yang perlu Anda lakukan. Ini hal yang sangat spektakuler’."
Sementara ini, Duvernay-Tardif bermaksud untuk menggunakan pelatihan medisnya dalam waktu yang tidak dibatasinya, selama dia diperlukan.
"Saya di sini untuk membantu, mendukung, dan berkontribusi dalam masa krisis,” ujar Duvernay-Tardiff yang kelahiran 11 Februari 1991 di Quebec, Kanada.
“Saya bertanya kepada pelatih Reid dan semua orang, ‘Apakah saya boleh pergi ke garis depan? Semua berkata ok. Semuanya mengerti ada sesuatu yang lebih besar dari american football yang terjadi.”