- Salah satu bek legendaris Persija Jakarta adalah Oyong Liza, yang dihormati teman dan disegani lawan.
- Bersama Persija, Oyong Liza menjuarai Perserikatan 1973, 1975, dan 1979, di mana ia menjadi kapten.
- Salah satu peristiwa yang paling dikenang Oyong Liza bersama Persija adalah taklukkan timnas Jepang.
SKOR.id - Persija Jakarta tak pernah kehabisan talenta berbakat, termasuk untuk posisi bek tengah. Dari banyak nama, Oyong Liza jadi salah satu yang terbesar.
Lelaki kelahiran Padang, Sumatera Barat, 10 November 1946, ini pernah mengantarkan "Si Putih Merah" mengangkat sejumlah piala kompetisi dan kejuaraan.
Bahkan, Oyong merupakan salah satu kapten yang dihormati teman dan disegani lawan. Oyong juga merupakan salah satu pemain yang sangat loyal dengan Persija.
Oyong mengawali kariernya dengan membela klub internal Persija, Jakarta Putra, sebelum dipromosikan ke tim utama pada 1969, saat usianya baru 22 tahun.
Saat itu, media massa nasional menyebut Oyong sebagai bek harapan masa depan timnas Indonesia, yang ketika itu sedang disegenai di dalam pentas Benua Asia.
Kisah kejayaan Oyong bersama Macan Kemayoran, julukan Persija, bermula dari sukses menjuarai Piala Soeratin 1972, yang saat itu jadi ajang besar nasional.
Ketika itu, Persija dihuni talenta-talenta berbakat seperti Iswadi Idris, Risdianto, Yudo Hadianto, Sutan Harhara, Anjas Asmara, Sofyan Hadi, juga Andi Lala.
Berkat sukses itu, Oyong dan kawan-kawan diminta Gubernur DKI saat itu, Ali Sadikin, untuk membela Jakarta dalam PON ke-VIII pada 1973. Hasilnya, medali emas.
Pada tahun yang sama, Persija diminta PSSI untuk mewakili Indonesia dalam ajang Piala Quoch Khan di Ho Chi Minh, Vietnam. Ajang ini pun berbuah gelar juara.
Dengan tiga gelar juara secara beruntun itu, Persija sangat optimistis menatap kompetisi Perserikatan musim 1973, yang dihelat pada Desember 1973.
Persija tampil digdaya, lawan-lawan utama Persija seperti PSMS Medan dan PSM Makassar dilumat dan akhirnya menumpas Persebaya dengan skor 1-0 saat final.
Gol Persija saat itu dilesakkan Andi Lala. Namun, Oyong yang mendapat anugerah menerima trofi Perserikatan 1973 karena saat itu ia menjadi kapten tim.
Selain juga mengangkat trofi juara Perserikatan 1975 bersama PSMS, karena pertandingan kontroversial, ada satu laga yang sangat dikenang Oyong bersama Persija.
Yakni, menjuarai Marahalim Cup di Medan Sumatera Utara pada 1977. Istimewa karena gelar juara didapat Persija setelah menaklukkan timnas Jepang, skor 1-0.
Gelar terakhir Oyong bersama Persija adalah juara Perserikatan 1979, setelah menaklukkan PSMS dengan skor 1-0 di Stadion Utama, Senayan bersama pelatih Marek Janota.
Saat itu Persija sedang dalam transisi setelah sejumlah pemain seperti Iswadi Idris, Ronny Pasla, dan juga Risdianto, dicoret oleh Marek Janota.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube dan Twitter dari Skor Indonesia.
Baca Juga Berita Persija Lainnya:
Deretan Pemain Persija Asli Jakarta, Termasuk Pemain Muda yang Baru Promosi
Kisah Final Perserikatan 1978-1979, Persija Juara karena Otak Marek Janota
Pemain Muda Persija Jakarta Ini Ingin Manfaatkan Peluang di Tim Senior