- Isu rasialisme yang menimpa keturunan Asia karena Covid-19 mengundang kecaman dari para petarung ONE Championship.
- Para bintang MMA Asia berpendapat Covid-19 tak berhubungan dengan warga keturunan.
- Solidaritas perlu dijalin untuk memerangi isu rasialisme di tengah pandemi.
SKOR.id - Pandemi Covid-19 ternyata tak hanya memukul perekonomian dunia, melainkan memicu gesekan sosial di beberapa negara.
Isu rasialisme mencuat di tengah berbagai upaya masyarakat dunia guna menekan laju penyebaran virus corona (Covid-19) yang menjadi pandemi, Maret 2020.
Berasal dari Wuhan, Cina, yang kemudian menyebar ke seluruh dunia, jadi pemicu munculnya rasialisme terhadap warga keturunan Asia di Negara Barat.
Berita Rasialisme Lainnya: Mantan Bintang NBA Bicara soal Rasisme di Amerika Serikat karena Covid-19
Amerika Serikat (AS), Australia, dan beberapa wilayah Eropa, mencatat munculnya diskriminasi terhadap warga keturunan Asia, khususnya Asia Timur.
Mereka dianggap sebagai pembawa wabah ke negara mereka. Diskriminasi tersebut dimulai dari pandangan sinis hingga tindakan kekerasan.
Melihat munculnya rasialisme di berbagai negara, para bintang ONE Championship pun angkat bicara. Intinya, mereka mengecam tindakan tersebut.
Virus corona atau Covid-19 tak ada hubungannya dengan warga Asia. Salah satunya, Christian "The Warrior" Lee, juara dunia divisi lightweight (kelas ringan).
"Para pengecut ini menargetkan orang-orang Asia yang tidak bersalah dan tidak pernah melakukan apa-apa," ujarnya.
Warga keturunan yang membawa bendera Singapura dan Amerika Serikat ini murka dengan rasialisme yang ditujukan kepada orang Asia.
"Rasialisme adalah sesuatu yang tidak bisa dimaklumi atau dipelihara," The Warrior menambahkan.
Hal senada dikemukakan "Unstoppable" Angela Lee, juara dunia divisi atomweight (kelas atom). Tindakan solidaritas harus dilakukan untuk mendukung korban rasialisme.
"Kita semua perlu melakukan sesuatu demi mengurangi kebencian dan tindak kekerasan terhadap masyarakat Asia," ujar Angela Lee.
"Saat ini adalah waktu bagi kita semua untuk bersatu. Ini adalah saat yang paling genting untuk kita semua bersatu."
Brandon “The Truth” Vera, Juara Dunia divisi heavyweight (kelas berat), kemudian mengajak agar warga berdarah Filipina dan Amerika untuk memerangi rasialisme.
Berita ONE Championship Lainnya: ONE Championship Gandeng Perusahaan Elite Dunia untuk Kembangkan Bisnis
"(Ketika melihat tindakan rasis), katakanlah sesuatu, cobalah membela mereka yang disakiti. Kita semua menghadapi keadaan yang sama saat ini," katanya.
Isu rasialisme di negara-negara Barat pernah disorot media Amerika Serikat. Angka diskriminasi kepada keturunan Asia, terutama Cina, meningkat.
Ini terjadi seiring dengan melonjaknya pasien Covid-19. Kekerasan yang dialami oleh warga keturunan tak hanya verbal berupa olok-olokan, melainkan fisik.
Sekalipun pandemi Covid-19 teratasi, isu rasialisme sangat mungkin tertanam di benak beberapa oknum seperti halnya Islamophobia usai tragedi 11 September 2001.
Untuk menonton aksi para petarung ONE Championship, Skorer bisa membuka laman Facebook ini.