- Makan Konate tak bisa kembali ke negaranya, Mali, yang sedang menerapkan lockdown karena pandemi Covid-19.
- Konate mengaku rindu kampung halaman karena biasanya setiap menjelang Idul Fitri dirinya pasti pulang.
- Untuk mengatasi kerinduan, Konate memilih memasak Sup Nadji yang biasa ia makan bersama keluarganya di Mali.
SKOR.id - Makan Konate memiliki cara untuk mengobati kerinduannya akan kampung halaman, yakni dengan memasak makanan khas Mali, negaranya.
Tak semua legiun asing Persebaya memilih pulang kampung di tengah libur kompetisi Liga 1 saat ini.
Salah satunya adalah Makan Konate yang memilih bertahan di apartemen di daerah Surabaya Selatan.
Berita Persebaya Lainnya: Tiga Pemain Asing Persebaya Tak Bisa Ikuti Latihan Daring
Konate saat ini terpaksa tetap berada di Surabaya karena negara asalnya, Mali, sedang melakukan lockdown sehingga dia tak bisa pulang.
"Biasanya saat libur kompetisi di bulan Ramadan menjelang Idul Fitri saya pulang ke Mali. Tapi sekarang karena Covid-19 semua jadi berbeda, jujur saya rindu dengan keluarga," ujar Konate.
Namun, gelandang bernomor punggung 10 tersebut punya cara tersendiri untuk mengobati kerinduan akan kampung halaman. Salah dengan memasak masakan khas Afrika.
Menurut Konate, makanan Asia khususnya Indonesia tidak jauh berbeda dengan African food. Sehingga, dia tidak mengalami kesulitan mencari bahan makanan untuk dijadikan masakan.
"Masakan Mali itu kebanyakan dibikin dengan saus. Untuk bahannya bisa menggunakan ayam, daging, dan ikan. Semua mudah ditemukan di sini," kata Konate.
Dari sekian banyak makanan, ada yang menjadi favorit Konate. Salah satunya adalah Sup Nadji.
"Kebiasaan di rumah saya di Mali, kami memasak sup ayam yang disebut Sup Nadji, disajikan bersama nasi putih mirip seperti di sini," Konate menjelaskan.
"Sup Nadji juga menjadi favorit saya selama puasa seperti di Indonesia sekarang, karena membuatnya tidak rumit," kata pemain yang sukses mempersembahkan Piala Gubernur Jatim 2020 untuk Persebaya ini.
Dengan tidak adanya kompetisi, Konate juga bertekad untuk menjaga puasanya.
Berita Persebaya Lainnya: Didi Kempot Meninggal Dunia, Kiper Persebaya Kehilangan Sosok Inspiratif
Pemain yang sudah tujuh tahun malang melintang di dunia sepak bola Indonesia tersebut berharap pandemi ini bisa berakhir setelah bulan Ramadan, agar semua bisa kembali beraktivitas dan roda kompetisi bisa dijalankan.
"Saya mau puasa 30 hari Insyaallah. Semoga kita keluar dari situasi pandemi Covid-19 dan kembali bertanding. Saya sudah rindu atmosfer stadion," ia menutup.