- Bergulirnya Liga 1 2021-2022 turut menggerakan perekonomian di Indonesia.
- Buktinya, terhentinya Liga 1 di 2020 mengakibatkan kerugian ekonomi yang besar.
- BRI sebagai sponsor utama mengungkapkan soal nilai ekonomi Liga 1 2021-2022.
SKOR.id - Direktur Utama (Dirut) BRI, Sunarso, berbicara soal gelaran sepak bola di Indonesia, termasuk nilai ekonomi Liga 1 2021-2022.
Liga 1 menjadi kompetisi sepak bola paling bergengsi di Indoneisa dan di edisi terkini, 2021-2022, diikuti oleh 18 klub.
Liga 1 telah banyak memunculkan potensi hebat dan melahirkan pemain yang menjadi tulang punggung timnas Indonesia.
Jalannya kompetisi sepak bola di Indonesia juga menjadi salah satu roda penggerak perekonomian negara, utamanya Liga 1.
Untuk itu, meski di tengah pandemi Covid-19, Liga 1 2021-2022 diupayakan bergulir dan kini sudah mencapai akhir kompetisi.
Kepala Kajian Iklim Usaha dan Rantai Nilai Global LPEM Universitas Indonesia, Mohamad Dian Revindo, menyebutkan kerugian ekonomi akibat tidak adanya kompetisi sepak bola pada tahun 2020 ditaksir berkisar antara Rp2,7 hingga Rp3 triliun.
Sehingga, pada musim ini melalui Liga 1 2021-2022, dampak positifnya pun sangat terasa seperti penjabaran Dirut BRI.
"Satu kompetisi ini nilai ekonominya sudah kita kaji, satu kompetisi itu nilai kompetisinya kira-kira menggerakan perekonomian senilai 3 triliun," kata Sunarso, Kamis (31/3/2022).
"Yang kedua sudah tentu bagian dari nasionalisme kita. Kalau kompetisinya tidak dijalankan dengan alasan pandemi sementara di luar sana kompetisi juga jalan terus bagaimana kita bisa milih untuk pemain timnasnya," ia menambahkan.
Baca Juga Berita Liga 1 Lainnya:
Laga Terakhir Bali United Libatkan 2500 Personil, PT LIB Kolaborasi dengan Pemda
Liga 1 Musim Depan Bakal Memulai Kompetisi per Juli 2022
Komentar Terakhir Pelatih Asing Persiraja di Liga 1 2021-2022