- Mantan pembalap, Nico Rosberg, menyebut strategi pengetatan jadwal memungkinkan F1 2020 tetap berlangsung.
- Juara dunia F1 2016 itu mengartikannya sebagai strategi double-headers.
- Presiden Federasi Automobil Internasional (FIA), Jean Todt, juga mengusulkan F1 menggelar dua lomba dalam sepekan.
SKOR.id - Mantan pembalap, Nico Rosberg, menyarankan penyelenggara F1 agar memadatkan jadwal balapan jika ingin musim ini tetap berlangsung.
Pria asal Jerman tersebut mengatakan double-headers akan memungkinkan penyelenggara menggelar dua putaran dalam satu pekan.
Itu berarti, F1 2020 hanya membutuhkan delapan sirkuit untuk menyelesaikan 16 lomba, mengingat keterbatasan waktu akibat pendemi Covid-19.
Berita F1 lain: F1 GP Kanada 2020 Ditunda, 9 Seri Sudah Terimbas Covid-19
"Saya rasa, setidaknya ada delapan balapan ganda untuk menampilkan 16 seri," ujar mantan pembalap Mercedes AMG Petronas itu.
Ide yang dilontarkan oleh Nico Rosberg tersebut serupa dengan Presiden Federasi Automobil Internasional (FIA), Jean Todt, beberapa waktu lalu.
Jean Todt mengatakan, menggelar dua seri dalam satu pekan akan menyelamatkan F1 2020 seperti disampaikan Nico Rosberg, juara dunia F1 2016.
"Saya rasa, kami bisa menggelar dua sampai tiga lomba dalam satu bulan. Sedangkan untuk bulan kelima dan keenam, harus digelar tiga lomba," ujar Jean Todt.
Jika akhirnya F1 menggelar dua balapan dalam sepekan, waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu musim akan lebih sedikit.
Terlebih, F1 dihadapkan pada kondisi nir balapan hingga Juni 2020 karena satu per satu putaran memilih mundur hingga batal karena Covid-19.
Berita F1 lain: F1 GP Belgia 2020 Terancam Batal
Sempat muncul wacana agar F1 2020 hanya menggelar 15-18 seri untuk mencapai batas minimal dari total 22 lomba dalam setahun.
Sejauh ini, sudah delapan seri F1 2020 yang terimbas Covid-19.
Dengan kondisi ini, Nico Rosberg dan Jean Todt berharap FI maupun Liberty Media segera mencari solusi karena waktu terus berjalan.