- Presiden LaLiga, Javier Tebas, yakin Barcelona tidak akan memboyong Neymar maupun Lautaro Martinez.
- Menurut Tebas, model barter akan lebih banyak digunakan daripada transfer pemain.
- Tebas juga mengonfirmasi kemungkinan kompetisi Liga Spanyol dimainkan tanpa penonton hingga 2021.
SKOR.id - Isu transfer Neymar Junior dan Lautaro Martinez ke Barcelona dianggap Javier Tebas tidak mungkin terjadi di tengah pandemi virus corona.
Bintang Paris Saint-Germain (PSG) dan bomber Inter Milan itu ramai dibicarakan sebagai target utama Barcelona musim panas ini.
Hampir setiap hari beragam spekulasi tentang transfer dua bintang tersebut hilir mudik di media massa. Bahkan, Barcelona dikabarkan siap menebus harga Lautaro yang mencapai 111 juta euro (sekitar Rp1,87 triliun).
Namun, semua itu dinilai Tebas hanya pepesan kosong. Bahkan, Presiden LaLiga itu berani mengklaim bahwa Barcelona sama sekali tidak memikirkan dua pemain tersebut.
Baca Berita Neymar Lain: Saat Lionel Messi Harus Memilih antara Lautaro Martinez dan Neymar
"Sama sekali tidak benar bahwa Barcelona saat ini sedang menegosiasikan proses perekrutan dua pemain itu (Neymar dan Lautaro)," kata Tebas dalam forum digital yang diadakan Aragon Association of Directors dan Executive pada Jumat (24/04/2020).
Menurut Tebas, sekarang ini Barcelona lebih memusatkan perhatiannya pada kondisi keuangan klub akibat terhentinya kompetisi karena pandemi Covid-19.
"Akan lebih banyak transaksi pertukaran pemain dalam jangka pendek dan transfer bukanlah prioritas utama klub-klub Eropa mengingat situasi saat ini," tutur Tebas.
"Mereka ingin membatasi kerusakan akibat terhentinya segala aktivitas dan menahan diri (terkait transfer). Tidak Neymar ataupun Lautaro, dua nama ini tidak masuk daftar prioritas Barcelona."
Keuangan klub Catalan itu dikabarkan mengalami guncangan akibat dihentikannya kompetisi Liga Spanyol sejak medio Maret lalu.
Mereka kehilangan pemasukan puluhan juta euro dari hak siar televisi, tiket pertandingan, hingga penjualan merchandise.
Akibatnya, Barcelona terpaksa memangkas gaji Lionel Messi dan kawan-kawannya hingga 70 persen guna melakukan penghematan.
Krisis keuangan tersebut diramalkan akan berlanjut meskipun kompetisi bisa kembali dimainkan. Pasalnya, pemerintah Spanyol kemungkinan tidak akan memberikan izin kehadiran penonton di stadion hingga awal tahun 2021.
Keputusan tersebut diambil setelah Tebas melakukan pertemuan selama delapan jam dengan Presiden RFEF, Luis Rubiales; dan Menteri Olahraga Spanyol, Irene Lozano, untuk membicarakan nasib kompetisi yang terhenti sejak Maret lalu.
Baca Berita Liga Spanyol lainnya: Hitung-hitungan Kerugian Liga Spanyol apabila Dibatalkan
Meski disepakati kompetisi musim ini harus diselesaikan tapi masih ada keraguan untuk melibatkan penonton di dalam stadion karena kasus virus corona di Spanyol masih sangat tinggi.
"Saya rasa kami akan memulai 2021 tanpa penonton di tribune," kata Jaume Roures, CEO Mediapro kepada Cadena COPE. "Sepak bola tidak akan sama lagi, begitupun dengan (aktivitas menonton) bioskop, berjalan sendirian di jalan, maupun pergi ke konser."
Awal bulan lalu, Tebas memprediksi kerugian sebesar 1 miliar euro yang akan ditelan klub-klub Spanyol jika musim tak berlanjut. Namun, bila kompetisi dilanjutkan meski tanpa penonton, kerugiannya hanya 300 juta euro.