- Milwaukee Bucks optimistis NBA 2020 akan kembali berlanjut tahun ini, setelah wabah Covid-19 berakhir.
- Manajemen mengimbau seluruh pemain untuk tetap siap tempur, meski tengah menjalani isolasi mandiri karena Covid-19.
- Sebelum kompetisi ditangguhkan, Milwaukee Bucks menduduki puncak klasemen wilayah timur NBA 2019-2020.
SKOR.id - Kubu Milwaukee Bucks tetap optimistis kompetisi NBA 2019-2020 akan berlanjut tahun ini. Dengan satu syarat, yakni wabah Covid-19 telah berakhir.
Sebagai pemimpin klasemen sementara wilayah timur NBA 2019-2020, Milwaukee Bucks ingin tetap tampil prima jika sewaktu-waktu liga dilanjutkan.
Maka dari itu, pihak manajemen mengimbau pemain Milwaukee Bucks untuk menanamkan mental siap tempur, meski tengah isolasi mandiri karena Covid-19.
"Kami tetap beroperasi dan berkegiatan. Kami juga menerapkan mental seperti akan segera bertanding lagi," ujar sang pelatih, Mike Budenholzer.
Baca Juga: Bos Aprilia Anggap Hukuman Andrea Iannone Tak Masuk Akal
Mike Budenholzer ingin pemain Milwaukee Bucks memiliki sikap tersebut. Sehingga, saat kapanpun liga dimulai kembali, Giannis Antetokounmpo dan kolega sudah siap tempur.
Walau pada saat ini, banyak rumor yang menyebutkan kompetisi NBA 2019-2020 akan berakhir prematur karena ancaman Covid-19.
"Untungnya, Adam Silver (Komisioner NBA) dan staf liga masih belum memutuskan secara resmi serta telah berjanji akan memberikan yang terbaik," Budenholzer menuturkan.
"Saya rasa, memiliki mental siap bertanding bakal menguntungkan, Apalagi jika benar-benar jadi kenyataan (liga kembali bergulir)," kata pelatih 50 tahun itu.
Sebelum musim reguler ditangguhkan pada 11 Maret lalu, Bucks nyaman berada pada puncak klasemen wilayah timur NBA 2019-2020.
Dengan rekor tanding 53 menang-12 kalah, Bucks unggul atas Toronto Raptors yang ada di peringkat kedua. Tim juara bertahan itu punya catatan tanding 46 menang-18 kalah.
Penampilan impresif Giannis Antetokounmpo dan koleha ini juga lebih baik jika dibandingkan dengan penguasa wilayah barat, LA Lakers, dengan 49 menang-14 kalah.
Baca Juga: Bos Dallas Mavericks Sebut Kelanjutan NBA Tergantung Ahli Kesehatan
Sementara itu, musim reguler NBA 2019-2020 direncanakan jeda selama 30 hari. Namun kasus Covid-19 di Amerika Serikat yang makin meningkat membuat rencana berubah.
Amerika Serikat bahkan tercatat sebagai negara dengan pasien positif Covid-19 terbanyak di dunia dengan 215.300 kasus, per Kamis (2/4/2020) pagi.
Beberapa di antaranya bahkan merupakan pemain basket NBA, dari Rudy Gobert (Utah Jazz) hingga Kevin Durant (Brooklyn Nets).