- Mochamad Yudha Febrian merupakan bek kiri yang pendiam, pemalu, tapi atraktif dalam sepak bola.
- Tindakan indisipliner Yudha Febrian dengan pergi ke klub malam saat TC timnas U-19 adalah kekhilafan.
- Ayah Yudha Febrian, Rudi Iswandi, akan berusaha mengembalikan psikologis dan mentalitas anaknya.
SKOR.id - Karakternya pemalu, pendiam, dan tenang. Itulah Mochamad Yudha Febrian kecil. Itu sebelum beranjak remaja dan masuk skuad timnas U-19 Indonesia.
Saat tampil dalam Liga TopSkor U-15 pada 2016, pembawaannya tak banyak bicara. Namun, saat tampil di dalam pertandingan, akselerasinya cukup menonjol.
Karenanya, tak salah jika Fakhri Husaini, pelatih timnas U-16 Indonesia pada 2017, memanggil Yudha untuk Piala AFF U-15 2017 di Chonburi, Thailand.
"Yudha bicara. Komunikasi," begitu Fakhri selalu meneriakinya. Ya, anak Cibinong ini jarang bicara saat berlatih dan bermain. Itu dianggap salah satu kelemahannya.
Seiring bertambahnya usia, Yudha tumbuh dan berkembang. Pada saat yang sama, kenakalan remaja membuat kepribadiannya tidak terkontrol baik.
Salah satunya, Yudha pergi ke klub malam secara diam-diam saat menjalani pemusatan latihan timnas U-19 Indonesia di Senayan, Jakarta pada November 2020.
Aksinya bersama Serdy Ephy Fano itu diketahui para pelatih timnas U-19. Lantas beredar pula video keduanya sedang asik di sebuah klub malam di Jakarta.
Kontan saja, Yudha dan Serdy dicaci maki publik. Keduanya pun dicoret dari timnas U-19, yang dipersiapkan untuk Piala Asia U-19 2020 yang berlangsung pada 2021.
Barito Putera, sebagai klub yang mengontrak Yudha, setelah menimbang matang dan memanggil Yudha secara kekeluargaan, mengambil keputusan.
Tidak seperti Serdy yang dicoret Bhayangkara FC, pemain yang memulai karier dari SSB Cibinong Poetra ini dihukum Barito Putera dengan dimasukkan ke pesantren.
Ini menjadi keputusan sangat bijak dari Barito Putera. Sebelum ada putusan dari Barito Putera, ramai desakan dari publik agar bek kiri itu dicoret dari tim.
"Saya sangat bersyukur. Alhamdulillah, atas kebaikan manajemen Barito Putera menyikapi masalah yang saya perbuat ini,” kata Yudha pada Selasa (8/12/2020).
"Saya berjanji setelah program pembinaan ini saya tidak melakukan hal yang sama. Saya sangat menyesal karena kasus ini gara-gara kesalahan saya sendiri," katanya.
Walau "disekolahkan" di pesantren, Barito akan tetap mendampingin Yudha. Selama di Pesantren, Yudha tetap mendapat pelatih fisik dari tim pelatih Laskar Antasari.
Ayah Yudha, Rudi Iswandi, pun meminta maaf atas tindakan anaknya tersebut. Rudi berjanji akan menasihati anaknya dengan bijak agar hal serupa tak terulang.
"Saya atas nama orang tua Yudha Febrian minta maaf atas perbuatan anak saya, sehingga Yudha dicoret dari timnas U-19," kata Rudi kepada Skor.id.
Sebagai seorang ayah sekaligus pelatihnya sejak kecil, Rudi akan berusaha keras membuat psikologis dan mentalitas anaknya tak terpukul dan jatuh terlalu dalam.
Bagaimana pun, Yudha masih muda dan sangat terbuka membuat kesalahan dan kekhilafan. Masa depan Yudha masih panjang, karenanya perlu dibina dengan baik.
CEO Barito Putera, Hasnuryadi Sulaiman, dengan tegas menyatakan Yudha adalah bagian dari keluarganya. Karena itu tindakan yang diambil adalah pembinaan.
"Kami dari Barito memberikan tindakan yang sifatnya membina dengan cara mengirimkan Yudha ke pesantren," ucap Hasnuryadi Sulaiman pada 5 Desember 2020.
Inilah mozaik sepak bola dari Barito Putera: merangkai gambar sepak bola yang indah dengan cinta kasih, budaya, agama, juga profesionalisme.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
View this post on Instagram
Baca Juga Berita Yudha Febrian Lainnya:
Fakhri Husaini Meminta Yudha dan Serdy Hadapi Hukuman dengan Kesatria
Sampaikan Permohonan Maaf, Yudha Febrian Ikhlas Jalani Hukuman dari Barito Putera
Beredar Video Serdy Ephyfano dan Yudha Febrian Asyik Dugem, Ketua Umum PSSI Beri Teguran