- Ferran Torres kini resmi bergabung dengan Manchester City dari Valencia.
- Ferran Torres mengaku memiliki beberapa syarat untuk bertahan di Valencia.
- Torres juga mengatakan banyak serangan yang ia dapat di Valencia.
SKOR.id - Apa yang terjadi dengan transfer Ferran Torres dari Valencia ke Manchester City masih menyembunyikan banyak tanda tanya.
Selasa (4/8/2020) jadi hari saat Manchester City mengumumkan bahwa mereka resmi mendatangkan Ferran Torres dari Valencia.
Harga 23 juta euro harus dibayarkan Man City untuk pemain sayap berusia 20 tahun yang diberikan kontrak selama lima tahun tersebut.
Transfer ini jadi penanda berakhirnya perjalanan panjang Ferran Torres di Valencia yang sudah ia jalani sejak berusia tujuh tahun.
Torres kecil lahir dan tumbuh besar di Foios, sebuah daerah kecil di daerah Horta Nord, Provinsi Valencia, Spanyol.
Saat berusia 16 tahun, ia sudah tampil untuk tim cadangan Valencia di kasta ketiga, sebelum menjalani debut di tim utama pada 30 November 2017, melawan Real Zaragoza di Copa del Rey.
Gaya permainan, posisi, dan kecepatan yang ia miliki mengingatkan fan Valencia akan winger andalan yang juga pernah mereka punya - Joaquin Sanchez.
Meski begitu, harapan mereka untuk melihat Ferran Torres tumbuh besar di Mestalla kini hanya jadi mimpi belaka, dengan sang pemain resmi hengkang ke tanah Inggris Raya.
Kepindahannya bukan tanpa tanda tanya, banyak pertanyaan menyelimuti: apakah alasan kepindahan ini karena ego tinggi Ferran Torres, atau apakah ada sebuah trik tipuan agar bisa pergi?
Ego Tinggi?
Ferran Torres bukannya tak ingin bertahan di Valencia, ia bahkan mengaku sempat mengajukan beberapa syarat agar mau bertahan.
"Pertama, untuk pemilik Valencia Peter Lim terlibat dalam negosiasi agar saya tahu saya penting," ujar Torres dalam wawancara dengan Marca.
"Kedua adalah saya harus jadi kapten seperti yang saya lihat di tim lain, seperti Atletico Madrid melakukannya untuk Fernando Torres contohnya. Ketiga, saya ingin jadi pemain dengan bayaran tertinggi."
Sekilas, permintaan ini seperti menunjukkan ego tinggi Ferran Torres. Bagaimana mungkin pemain 20 tahun yang baru dua musim jadi starter meminta jadi kapten tim dan pemain dengan bayaran tertinggi?
Valencia juga tak mungkin menyanggupi hal tersebut mengingat sosok kapten tim saat ini, Dani Parejo, sudah membela Kelelawar Mestalla sejak 2011 dan sudah tampil 383 kali di sana.
Masalahnya, menurut Torres, Dani Parejo bukanlah seorang kapten yang baik, setidaknya bagi dirinya pribadi.
"Sekarang saya sudah lebih dewasa, tetapi saat berusia 17 tahun dia bukan kapten yang baik bagi saya. Dia pemain hebat, tetapi saya tak pernah punya hubungan dengannya."
"Saat gabung tim utama saat berusia 17 tahun, berminggu-minggu berlalu sebelum ia mengucapkan selamat pagi kepada saya. Dia bukan kapten yang baik. Terburuk saat dipecatnya Marcelino dan banyak yang melihat saya serta Lee Kang-in jadi penyebab, di ruang ganti mereka berhenti berbicara kepada kami selama berminggu-minggu."
Valencia sebenarnya bukan tanpa peluang untuk mempertahankan sang pemain, mengingat Torres hanya meminta dua dari tiga syaratnya saja yang dipenuhi.
Jika tak menjadikannya kapten, dua syarat lain bisa saja dipenuhi Valencia jika memang ingin sang pemain bertahan.
Meski begitu, memang syarat yang diajukan Torres tak mudah, apalagi membuat pemain muda 20 tahun jadi pemain dengan gaji tertinggi, pasti tidak sedikit yang akan merasa iri.
Hal ini seakan-akan syarat yang diajukan hanya sebagai trik tipuan agar bisa memaksa untuk pergi.
Akan tetapi, di luar itu semua, sebenarnya Ferran Torres juga memiliki alasan utama mengapa ia ingin hengkang dari Mestalla.
Orang Jahat di Mestalla
Selain soal masalahnya dengan Dani Parejo, memang tak ada yang benar-benar mendukung Ferran Torres di Valencia, entah itu pihak klub maupun media.
"Valencia memberikan saya segalanya dan melatih saya sejak usia tujuh tahun. Saya punya masa yang buruk sehingga memutuskan untuk pergi, tetapi saya ingin garis bawahi bahwa saya berterima kasih untuk Valencia dan akan selalu mendukung mereka."
"Masalahnya adalah ada orang-orang di klub dan beberapa jurnalis yang ingin merusak citra saya. Saya tak ingin pergi dengan keadaan buruk karena saya adalah fan Valencia," kata Torres.
Lebih lanjut, Torres mengaku bahwa ia memang sudah dalam tekanan dan selalu diserang sejak masuk tim utama. Tak hanya dirinya, serangan juga ditujukan untuk agen dan keluarga sang pemain.
"Orang yang sama yang sekarang menyerang saya mengatakan bahwa saya akan gagal, sesuatu yang sangat menyakitkan untuk pemain berusia 17 tahun."
"Saya harus mengatakan memang ada jurnalis lain yang memperlakukan saya dengan cinta dan respek. Ada juga pegawai klub yang bekerja untuk merusak citra saya," kata Torres.
Torres mengakui bahwa sudah satu musim memikirkan untuk hengkang, tepatnya sejak membela timnas Spanyol pada ajang Piala Eropa U-19.
Torres mengatakan bahwa klub memberi tahu bahwa dirinya hanyalah sayap lapis kelima dengan pemain baru akan datang dan ada pemain lain.
Lebih buruk lagi, musim panas lalu Valencia memasukkan Torres ke daftar jual, 12 tim Liga Spanyol tertarik. Meski Torres kemudian memilih untuk bertahan, ia sudah membulatkan tekad untuk pergi sejak saat itu.
Torres lahir dan tumbuh besar di Valencia dan adalah fan Los Murcelagos alias Si Kelelawar, hal yang membuatnya tak menutup kemungkinan untuk kembali.
"Saya yakin saya bisa kembali, saya menolak untuk berpikir sebaliknya," kata Torres.
"Meski jika ada orang-orang jahat, mereka tak akan ada di sana lagi beberapa tahun mendatang dan saya akan menunjukkan bahwa saya pantas untuk kembali."
Akan tetapi, sampai orang-orang tersebut pergi, sepertinya Kelelawar Kecil dari Valencia itu akan terbang jauh dari Mestalla.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Piala FA Jatuh ke Bumi, Arsenal Terbang ke Langithttps://t.co/Orf9kBNMnM— SKOR Indonesia (@skorindonesia) August 2, 2020
Berita Manchester City Lainnya:
Agen Sergi Roberto Bantah Rumor soal Ketertarikan Manchester City
Ingin Eliminasi Manchester City, Real Madrid Harus Belajar dari Wolverhampton Wanderers