SKOR.id - Klub asal Belgia, FCV Dender EH, saat ini mencuri perhatian para pencinta sepak bola Indonesia. Itu tidak terlepas dari klub tersebut yang baru saja merekrut pemain Timnas Indonesia, Ragnar Oratmangoen.
Banyak para pencinta sepak bola Indonesia yang langsung menyerbu akun Instagram klub tersebut untuk mengucapkan terima kasih, lantaran sebelumnya memang Ragnar Oratmangoen nasibnya menjadi tidak jelas setelah tidak masuk dalam rencana pelatih FC Groningen, klub yang memilikinya.
Tak ayal, siapa pemilik klub tersebut juga mulai dikulik kembali. Pasalnya, pemilik klub itu saat ini adalah pengusaha asal Indonesia, Sihar Sitorus.
Sihar Sitorus sebenarnya bukan orang asing di sepak bola Indonesia. Mengingat, dia pernah memiliki klub yang bernama Pro Duta FC, pernah berubah nama menjadi Pro Titan FC, serta pernah memiliki klub di Liga Primer Indonesia (LPI), Medan Chiefs.
Lalu, pengusaha asal Sumatera Utara ini juga pernah menduduki jabatan di Komite Eksekutif (Exco) PSSI. Namun lantaran adanya konflik organisasi di PSSI, membuatnya tersingkir dari posisi Exco PSSI. Hingga akhirnya dia memutuskan untuk membubarkan Pro Duta dan mengalihkan hobinya terhadap sepak bola dengan membeli klub luar negeri.
Sihar pun mengungkapkan alasannya waktu itu memilih untuk membeli klub Belgia. Dia juga membeberkan misi khusus yang diusungnya dalam membeli klub luar negeri.
“Sekitar delapan tahun yang lalu, saya lupa tanggal atau tahun pastinya. Tapi benar, sejarahnya ada rangkaian dari keterlibatan saya di sepak bola Indonesia, yang kebetulan dramanya saat itu banyak benar. Tapi itu sudah lewat. Kemudian kami mencoba satu hipotesa apakah di luar sana berbeda dengan di Indonesia,” kata Sihar, kepada media di Jakarta, Senin (19/8/2024).
“Banyak sekali orang yang bercerita tentang sepak bola yang ada di luar negeri. Ada yang dari Amerika Selatan, Amerika, Eropa. Beberapa tempat itu saya coba cek, dan akhirnya dengan beberapa pertimbangan seperti keleluasaan kans untuk membawa pemain asing non Eropa ke dalam liga tersebut, itu seperti apa.
“Karena pada saat itu motivasi kami di PSSI, dari kedua belah pihak yang terjadi perdebatan keras (berseteru) sebenarnya sama bagaimana sepak bola Indonesia bertambah maju. Salah satunya untuk maju itu adalah dengan mengirimkan pemain Indonesia ke level Eropa. Dan salah satu kendala yang dihadapi adalah jumlah pemain asing yang boleh dimainkan di liga tersebut.”
Selain itu, Sihar juga menuturkan bahwa yang dia lihat adalah bagaimana kualitas dari liga tempat klub tersebut bermain.
“Belgia itu untuk pemain asing sangat longgar. Syarat mereka waktu 2016, yang penting 11 pemain homeground. Sementara kita tahu dalam satu tim antara 23-25 pemain, berarti boleh 14 pemainnya bukan dari tempat tersebut. Jadi di Belgia salah satu yang paling longgar (aturannya untuk pemain asing),” jelasnya.
“Kedua, kualitas liganya juga harus memadai. Itulah kenapa waktu itu yang dipilih Belgia, dan kenapa dapatnya Dender? Jadi timing-nya yang ada saat itu Dender, gak jauh dari Brussel, yang merupakan ibu kota Eropa dan Belgia, cuma sekitar 30 menit lewat jalur darat,” tambah lelaki yang juga Anggota Komisi XI DPR RI itu.
Namun begitu, Sihar enggan untuk mengungkapkan berapa kocek yang dikeluarkannya untuk membeli klub yang pada musim ini bermain di kompetisi kasta tertinggi Belgia (Belgian Pro League) tersebut.