Mike Tyson Ulang Tahun ke-54, Ini 10 Duel Terikonik Si Leher Beton

Krisna Daneshwara

Editor:

  • Sepanjang kariernya, Mike Tyson telah melalui banyak pertandingan ikonik.
  • Salah satunya adalah duel melawan Larry Holmes yang merupakan arena balas dendam untuk idolanya, Muhammad Ali.
  • Tragedi menggigit kuping Evander Holyfield pada 1997 juga terus dikenang para pencinta tinju dunia. 

SKOR.id – Tak diragukan lagi, Mike Tyson merupakan salah satu petinju terbesar sepanjang sejarah. Karier gemilang dan kontroversi membuat Mike Tyson selalu dikenang orang.

Mike Tyson pun telah banyak melalui pertandingan legendaris. Salah satunya melawan Larry Holmes pada 1988.

Laga yang berakhir pada ronde keempat untuk kemenangan Mike Tyson itu dijadikan ajang balas dendam yang ia persembahkan untuk sang idola, Muhammad Ali.

Duel melawan Michael Spinks yang juga terjadi pada 1988 juga tak mungkin dilupakan.

Kala itu, orang menganggap Mike Tyson adalah petinju yang mengandalkan otot sedangkan Michael Spinks mengandalkan otak. Nyatanya, Tyson menang hanya dalam satu ronde.

Kekalahan dari James “Buster Douglas juga menjadi pertandingan yang sulit dilupakan karena ini bisa dibilang menjadi titik balik karier Tyson.

Tidak lupa, gigitan Tyson ke kuping Holyfield menyisakan kesan tersendiri di benak para pencinta tinju.

Berikut daftar 10 pertandingan paling ikonik Mike Tyson sepanjang sejarah:

  1. Vs Trevor Berbick (Las Vegas Hilton, Nevada, 22 November 1986)

Ini adalah pertandingan perebutan gelar juara dunia pertama bagi Mike Tyson. Kala itu, ia menantang juara dunia kelas berat WBC, Trevor Berbick.

Hasilnya, Mike Tyson benar-benar tak terbendung. Ia mampu mengandaskan Trevor Berbick hanya dalam dua ronde.

Saat itu, ia meraih kemenangan TKO. Kesuksesan ini membuat Mike Tyson menjadi juara dunia kelas berat termuda dengan usia 20 tahun, 145 hari.

  1. Vs Pinklon Thomas (Las Vegas Hilton, 30 Mei 1987)

Pada pertandingan ini, Mike Tyson tampil cukup dominan. Namun, pada lima ronde pertama, Pinklon Thomas memperlihatkan kalau dia adalah sosok yang tahan pukul.

Barulah pada ronde keenam Mike Tyson merajalela. Lesatan 15 pukulan beruntun yang mendarat telak ke wajah Thomas membuat Tyson mendapatkan kemenangan TKO.

  1. Vs Larry Holmes (Convention Hall, Atlantic City, New Jersey, 22 Januari 1988)

Larry Holmes memiliki "dosa besar" kepada idola Mike Tyson, Muhammad Ali. Sebab, Holmes tetap ngotot bertarung dengan Muhammad Ali meski “The Greatest” kurang sehat.

Hasilnya, duel yang digelar pada 2 Oktober 1980 itu dimenangi Larry Holmes via TKO pada ronde ke-14.

Usut punya usut, ternyata Holmes lah yang memaksakan duel itu. Seusai kekalahan Muhammad Ali, Mike Tyson yang masih remaja, langsung menelpon sang idola.

Ia mengatakan kalau suatu saat akan menghajar Larry Holmes. Hal tersebut benar-benar terjadi delapan tahun kemudian saat Tyson menang KO di ronde keempat atas Holmes.

Sebelum Mike Tyson bertanding, Ali berbisik “Ingat janji anda dulu, hajar dia untuk saya!”

  1. Vs Michael Spinks (Convention Hall, Atlantic City, New Jersey, 27 Juni 1988)

Pertandingan Mike Tyson dengan Michaels Spinks adalah salah satu yang sangat ditunggu penggemar tinju. Sebab, keduanya berstatus petarung tak terkalahkan pada saat itu.

Mike Tyson dikenal sebagai petinju yang mengandalkan otot. Sedangkan Michael Spinks disebut petarung dengan kecerdasan luar biasa.

Namun, hasilnya ternyata di luar ekspektasi. Mike Tyson menang KO di ronde pertama. Pertandingan ini hanya berlangsung sekitar satu setengah menit.

  1. Vs Frank Bruno (Las Vegas Hilton, Nevada, 25 Februari 1989)

Pada awal pertandingan, Frank Bruno mampu memberikan kejutan ke Mike Tyson. Pukulannya sempat membuat Si Leher Beton goyah.

Namun ternyata, Tyson membuktikan dirinya memang sosok yang sangat sulit ditaklukkan. Akhirnya, ia mampu bangkit dan menang TKO pada ronde kelima.

  1. Vs James Buster Douglas (Tokyo Dome, Tokyo, Jepang, 11 Februari 1990)

Sebelum pertandingan ini, hampir semua pencinta tinju memprediksi Mike Tyson akan menang mudah. Namun ternyata, kenyataan berkata sebaliknya.

James Buster Douglas tampil luar biasa dalam menahan serangan-serangan Mike Tyson. Ia memang jatuh pada ronde kedelapan, tetapi mampu bangkit.

Pada ronde ke-10, James Buster Douglas benar-benar menguasai pertandingan. Puncaknya, pukulan hook kirinya mampu merubuhkan Mike Tyson yang tak mampu bangkit.

Hasil laga ini jelas mengejutkan dunia. Untuk kali pertama, petinju seperti Tyson terlihat sangat lemah.

  1. Vs Frank Bruno II (MGM Grand Garden Arena, Las Vegas, Nevada, 16 Maret 1996)

Setelah tujuh tahun, sejak pertemuan pertama, Tyson kembali bersua dengan Frank Bruno. Kali ini, Bruno berstatus juara dunia kelas berat WBC sedangkan Tyson jadi penantangnya.

Tyson akhirnya sukses menundukkan Bruno lewat kemenangan TKO pada ronde ketiga. Ini menjadi gelar juara dunia pertama Tyson usai keluar dari penjara akibat kasus perkosaan.

Sedangkan untuk Bruno, kekalahan ini membuatnya pensiun dini. Setelah laga ini, ia berhenti bertinju karena mengalami cedera mata.

  1. Vs Evander Holyfield (MGM Grand Garden Arena, Las Vegas, Nevada, 9 November 1996)

Pertandingan ini juga ditunggu-tunggu penggemar tinju saat itu. Apalagi, Mike Tyson dan Evander Holyfield sudah memiliki sejarah rivalitas sejak amatir.

Dua kali berhadapan, Mike Tyson selalu kalah. Ia ingin membalaskan dendam itu di tinju profesional. Sayang impian tersebut kandas.

Ia kalah TKO pada ronde ke-11 dan harus rela kehilangan gelar kelas berat WBA. Usai laga ini, Mike Tyson langsung melayangkan tawaran tarung ulang.

  1. Vs Evander Holyfield II (MGM Grand Garden Arena, Las Vegas, Nevada, 28 Juni 1997)

Ini bisa dibilang menjadi pertandingan paling ikonik Mike Tyson sepanjang sejarah. Sebab, ia kalah dengan cara yang tidak biasa.

Mike Tyson merasa kesal kepada Evander Holyfield yang sering menanduk kepalanya sepanjang tiga ronde pertama. Namun anehnya, wasit tidak menggubrisnya.

Tyson pun bertindak nekat dengan menggigit kuping Holyfield. Ia akhirnya didiskualifikasi dan gagal merebut kembali gelar kelas berat WBA.

Meskipun kalah, Tyson makin melegenda karena pertarungan yang menghadirkan momen ikonik tersebut.

  1. Vs Lennox Lewis (The Pyramid, Memphis, 8 Juni 2002)

Para penikmat tinju dunia juga sangat menantikan duel Mike Tyson dengan Lennox Lewis.

Saat itu, Lenox Lewis adalah raja kelas berat. Namun status tersebut dianggap tidak sahih karena ia belum pernah mempecundangi Mike Tyson.

Hasilnya, laga ini berujung pembantaian untuk Mike Tyson yang bisa dibilang sudah memasuki masa senja karier.

Ia benar-benar dihabisi nyaris di sepanjang pertandingan. Mike Tyson hanya kuat menghadapi gempuran Lenox Lewis hingga ronde kedelapan setelah kalah KO.

Ikuti juga InstagramFacebookYouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.

Berita Mike Tyson Lainnya:

Dikenal Gahar, Mike Tyson Bisa Tampil Imut Saat Latihan

Soal Ajakan Duel, Tyson Fury Ibaratkan Mike Tyson Hanya Sodorkan Kacang

Source: Skor.id

RELATED STORIES

Agustus 2020, Mike Tyson Bakal Duel Lawan Predator Laut

Agustus 2020, Mike Tyson Bakal Duel Lawan Predator Laut

Pertarungan bertajuk ''Tyson vs Jaws: Rumble on The Reef'' adalah bagian dari penelitian ilmiah Discovery Channel dan persiapan comeback Mike Tyson.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

 Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, pebulu tangkis ganda putra Indonesia. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Badminton

Indonesia Masters 2025: Penuh Drama, Fajar/Rian Berhasil Lolos ke 16 Besar

Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto menjalani pertandingan penuh drama pada babak pertama Indonesia Masters 2025.

Arin Nabila | 22 Jan, 08:59

Laga Paris Saint-Germain vs Manchester City. (Hendy Andika/Skor.id).

World

Prediksi dan Link Live Streaming PSG vs Man City di Liga Champions 2024-2025

Prediksi dan link live streaming Paris Saint-Germain vs Manchester City di Liga Inggris 2024-2025 yang akan digelar pada Kamis (23/1/2025) pukul 03.00 WIB.

Irfan Sudrajat | 22 Jan, 08:19

Honor of Kings Invitational Season 3. (Level Infinite)

Esports

Global Ban Bakal Hadir di HOK Invitational Season 3

Honor of Kings Invitational S3 akan dimulai pada 21 Februari 2025 dan berakhir pada 1 Maret di Manila, Filipina.

Gangga Basudewa | 22 Jan, 07:47

Laga Arsenal vs Dinamo Zagreb di Liga Champions 2024-2025. (Hendy Andika/Skor.id).

World

Prediksi dan Link Live Streaming Arsenal vs Dinamo Zagreb di Liga Champions 2024-2025

Prediksi pertandingan dan link live streaming Arsenal vs Dinamo Zagreb di Liga Champions 2024-2025.

Pradipta Indra Kumara | 22 Jan, 02:45

Laga AC Milan vs Girona di Liga Champions 2024-2025. (Hendy Andika/Skor.id).

World

Prediksi dan Link Live Streaming AC Milan vs Girona di Liga Champions 2024-2025

Prediksi pertandingan dan link live streaming AC Milan vs Girona pada matchday 7 Liga Champions 2024-2025.

Pradipta Indra Kumara | 22 Jan, 01:49

Liga Champions 2024-2025 menggunakan format baru. (Hendy Andika/Skor.id)

World

Hasil Matchday 7 Liga Champions, Barcelona Kesulitan Kalahkan Benfica, Liverpool Masih Sempurna

Hasil matcday 7 Liga Champions yang digelar Rabu (22/1/2025) dini hari WIB, Barcelona tekuk Benfica, Liverpool jaga kesempurnaan.

Pradipta Indra Kumara | 22 Jan, 00:35

Liga Nusantara 2024-2025 atau Liga 3 2024-2025. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

National

Rekap Hasil Liga Nusantara 2024-2025: Persekabpas Lolos 6 Besar, Waanal Brothers Mengintai

Tiga pertandingan pekan ke-13 Grup B Liga Nusantara 2024-2025 telah rampung pada Selasa (21/1/2025).

Teguh Kurniawan | 21 Jan, 19:54

Karakter animasi Aryna Sabalenka memiliki kemiripan dengan pakaian Nike-nya, tetapi tidak dengan rambutnya. (M. Yusuf/Skor.id)

Culture

Rambut Jadi Pirang, Aryna Sabalenka ‘Protes’ Animasinya di Australian Open

Rambut Aryna Sabalenka yang berwarna coklat menjadi pirang di versi animasi AO Animated Tennis Australia.

Tri Cahyo Nugroho | 21 Jan, 16:59

Sepatu khas petenis wanita AS, Coco Gauff, New Balance Coco CG2, terinspirasi sepatu bola basket, olahraga kegemaran ayahnya. (M. Yusuf/Skor.id)

Culture

Hobi Ayah Menginspirasi Sepatu Khas Kedua Coco Gauff

Terinspirasi dari olahraga pilihan ayah Gauff, yaitu bola basket, sneaker khusus Gauff tetap menjadi yang pertama di pasar tenis.

Tri Cahyo Nugroho | 21 Jan, 16:53

alfredo vera - madura

Liga 1

Alfredo Vera Resmi Jadi Pelatih Ketiga Madura United di Liga 1 2024-2025

Madura United memperkenalkan pelatih baru untuk mengarungi sisa musim Liga 1 2024-2025, sosoknya familier.

Teguh Kurniawan | 21 Jan, 15:11

Load More Articles