SKOR.id - Mantan pemain internasional Ghana, Michael Essien terang-terangan mengatakan dia membenci politik dan tidak akan pernah mengambil peran politik apa pun dalam hidupnya.
Menurut Essien, dia lebih memilih memberikan ilmu pada pesepakbola muda di lapangan ketimbang menjalankan urusan dari kantor.
Pria itu saat ini memegang lisensi UEFA A dan UEFA Elite Youth A dan telah bekerja sebagai asisten pelatih di klub Denmark, Nordsjaelland.
"Yang saya benci dalam hidup saya adalah politik. Saya rasa saya tidak akan pernah terlibat di level politik," kata Essien kepada DW Sport, dikutip dari PulseSports.
“Saya mengejar lisensi saya karena saya suka berada di sekitar pemain-pemain di lapangan, dan saya tetap sangat dekat dengan mereka, berbicara dengan mereka, memberi mereka nasihat dan hal-hal seperti itu," pria yang pernah memperkuat Persib Bandung di Indonesia itu.
"Itu membuat saya bahagia, daripada anya duduk-duduk di kantor atau di telepon, berbicara dengan orang lain."
Essien memutuskan segera mengejar lencana kepelatihannya ketika dia mundur dari sepak bola profesional setelah bertugas singkat dengan klub Azerbaijan, Sabail FK, pada tahun 2020.
Pada bulan Februari lalu, dia mengumumkan di media sosial bahwa dia telah memperoleh lisensi UEFA A dan UEFA Elite Youth A.
Mantan gelandang Real Madrid dan AC Milan itu kemudian bergabung dengan klub Denmark, Nordsjaelland, untuk mengisi posisi sebagai salah satu asisten pelatih tim utama mereka.
Dalam sebuah wawancara pada tahun 2021, Essien mengatakan dia tak pernah berpikir dia akan menjadi pelatih tetapi mencatat bahwa dia memiliki banyak hal untuk disampaikan kepada generasi pemain yang lebih muda.
Namun, pria berusia 40 tahun itu menyatakan bahwa dia "tidak tertarik" untuk menjadi pelatih kepala Black Stars - Ghana - dalam waktu dekat.
Dia percaya, bagaimanapun, bahwa hanya masalah waktu sebelum lebih banyak pesepakbola profesional menjadi pelatih setelah gantung sepatu.
"Saya pikir ini hanya masalah waktu sebelum Anda mulai melihat generasi pesepakbola kami menjadi pelatih tingkat atas (di Eropa)," Essien menambahkan.
Yang menarik, Essien mengatakan bahwa menjadi pemain profesional yang hebat tidak berarti seseorang bisa secara otomatis akan menjadi pelatih hebat.
Ada daftar panjang pesepakbola profesional yang kemudian menjadi pelatih sukses setelah pensiun dari olahraga tersebut, termasuk Pep Guardiola dan Carlo Ancelotti.
Beberapa orang dari era Essien juga telah melatih dalam beberapa tahun terakhir, seperti Frank Lampard, Steven Gerrard, Xavi Alonso, dan Vincent Kompany telah mengelola klub-klub top.
Meski Essien ingin mengukir ceruk untuk dirinya sendiri di ruang ganti manajerial, bintang Ghana itu mengatakan dia belum terburu-buru.
"Orang-orang berpikir karena Anda telah menjadi pemain profesional di level tertinggi, mudah untuk menjadi pelatih, tetapi itu sama sekali berbeda. Itulah mengapa saya berhasil meluangkan waktu saya dan menjalaninya hari demi hari," katanya kepada DW Sport.***