- PP PBSI dukung keputusan BWF menangguhkan semua turnamen bulu tangkis akibat pandemi COVID-19.
- Sekjen PBSI Achmad Budiharto mengatakan pihaknya mempertimbangkan untuk meniru langkah BWF.
- PBSI kemungkinan bakal menunda kejuaraan bulu tangkis nasional, termasuk Sirnas Purwokerto.
SKOR.id - Terkait dengan penangguhan turnamen selama 30 hari, Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) menyambut baik keputusan tersebut.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PP PBSI, Achmad Budiharto, mengatakan langkah yang diambil oleh Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) sangat tepat.
Menurutnya, keselamatan dan kesehatan para atlet, staf, serta fan yang terpenting. Karena itu, PBSI mendukung kebijakan penangguhan turnamen per 16 Maret hingga 12 April 2020.
"Saya kira kebijakan tepat diambil BWF, menunda semua turnamen sampai situasi cukup kondusif untuk pemain, ofisial, dan juga penonton," ujar Budiharto.
Pada Jumat (13/3/2020) malam, BWF merilis pernyataan resmi untuk menangguhkan pertandingan, terhitung mulai Senin (16/3/2020) hingga Minggu (12/4/2020).
Seluruh turnamen bulu tangkis tingkat senior dan junior baik level BWF World Tour maupun turnamen internasional lainnya akan batal dipertandingkan selama 30 hari ke depan.
Baca Juga: BWF Tangguhkan Semua Turnamen Bulu Tangkis Usai All England 2020
Merujuk keputusan dari BWF tersebut, PBSI berencana untuk mempertimbangkan penundaan atau bahkan pembatalan beberapa turnamen bulu tangkis nasional.
"Ada beberapa turnamen yang akan menjadi pertimbangan kami, salah satunya Sirkuit Nasional (Sirnas) yang bakal berlangsung di Purwokerto," kata Achmad Budiharto.
Pertimbangan tersebut mengingat jadwal turnamen Sirnas area Jawa Tengah tahun ini akan berlangsung pada 23-28 Maret 2020 di Purwokerto.
Jika PBSI akan mengaplikasikan anjuran BWF di tingkat nasional, maka bukan hanya Sirnas Purwokerto yang terancam, tetapi juga Sirnas Jambi pada 6-11 April 2020.
Achmad Budiharto menambahkan jika untuk saat ini belum ada keputusan lebih lanjut mengenai Indonesia Open 2020 yang dijadwalkan pada 16-21 Juni mendatang.
"Untuk Indonesia Open, memang kami masih berkonsultasi dengan pemerintah, dalam hal ini adalah Kemenpora dan juga Departemen Kesehatan terkait," ujarnya.
PBSI memastikan jika keselamatan dan kesehatan para pebulu tangkis, staf, hingga penonton adalah prioritas utama mereka.
Untuk itu, Budiharto mengatakan pihaknya akan mempertimbangkan dengan baik anjuran yang dikeluarkan oleh BWF terkait penanganan virus corona (COVID-19).
PBSI telah melakukan tindakan pencegahan secara maksimal di lingkungan internal dengan mengadakan pemeriksaan dan penyuluhan kesehatan seputar virus corona.
Baca Juga: Cegah Penyebaran COVID-19, PBSI Lakukan Tes Kesehatan di Lingkungan Pelatnas
"PBSI sebenarnya sudah melakukan tindakan dan langkah-langkah antisipasi di lingkungan Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas)," Budiharto mengungkapkan.
"Salah satunya kami membagikan masker kepada yang sakit, dan juga mambantu meningkatkan kondisi tubuh melalui asupan vitamin dan suplemen lainnya."
Selain itu, PBSI juga memastikan setiap orang yang berada di lingkungan pelatnas, pemain hingga staf, selalu menjaga kebersihan diri sebagai proteksi dari virus.
"Kami juga mengadakan screening (pemeriksaan) kepada siapa saja yang masuk ke dalam lingkungan Pelatnas PBSI," ujar Achmad Budiharto.
COVID-19, yang telah ditetapkan Badan Kesehatan Dunia (WHO) sebagai pandemi, telah menginfeksi lebih dari 145.000 orang. Sekitar 5.000 orang di antaranya meninggal.
Di Indonesia, hingga Jumat (13/3/2020) kemarin, telah dikonfirmasi terdapat 69 kasus virus corona dengan 5 pasien dinyatakan sembuh dan 4 orang meninggal dunia.