- Toto Wolff meyakini bahwa Racing Point tidak melakukan pelanggaran regulasi Formula 1.
- Mercedes pun tidak terseret dalam kasus "penjiplakan" W10 menjadi Racing Point RP10.
- Toto Wolff justru merasa perubahan drastis Racing Point adalah berkat tim mekanik "Mercedes Pink" yang andal.
SKOR.id - Team Principal Mercedes AMG Racing, Toto Wolff, meyakini bahwa timnya tidak akan terpengaruh oleh denda dan sanksi untuk Racing Point.
Racing Point terbukti menjiplak saluran rem mobil W10 keluaran 2019 milik Mercedes AMG Racing menjadi RP10.
Mercedes pun mengakui bahwa mereka mengirim satu set lengkap saluran rem mobil Mercedes saat menjuarai F1 2019 pada 6 Januari 2020 ke Racing Point.
Namun, Toto Wolff merasa tindakan tersebut tidak melanggar regulasi Formula 1.
"Kami telah membaca peraturan berulang kali. Putusan yang keluar hari ini. Jumat, sangat rumit dan menghasilkan interpretasi yang baru bagi kita semua," ujar Toto Wolff dilansir dari Motorsport.com.
"Kami memberikan data tertentu pada 2019 yang sepenuhnya sesuai aturan. Pengiriman gambar dan CAD sudah berlangsung sangat lama. Racing Point dan kami berpendapat bahwa tindakan tersebut sesuai dengan regulasi."
Prinsipal Mercedes pun menghargai pendapat Renault yang keberatan dengan kerja sama antara Mercedes dan Racing Point terkait saluran rem yang hampir serupa.
Apalagi ada ketentuan yang mengatakan bahwa saluran mobil setiap tim harus rancangan asli yang berbeda dari tim lain.
"Saya menghargai pendapat yang mengatakan bahwa satu mobil tidak boleh menyerupai mobil lainnya. Untuk saat ini, belum ada aturan yang melarang," Toto Wolff menjelaskan.
"Situasi khusus saat ini muncul karena ada bagian yang tidak masuk daftar menjadi bagian yang terdaftar. Meski begitu, kami selalu mendiskusikannya secara hukum sehingga tak ada kekhawatiran."
Lelaki Austria tersebut bersikukuh bahwa Racing Point tidak melanggar regulasi apapun yag ditetapkan oleh Formula 1.
Bahkan jika kasus semakin melebar dan akhirnya naik banding ke Pengadilan Banding Internasional (ICA) untuk teknis mobil, hasilnya pun akan tetap nihil.
"Dan ketika saya mengatakan nihil, maksud saya tak ada pelanggaran. Saya juga tidak berpikir bahwa Racing Point telah melakukan pelanggaran."
Wolff justru merasa bahwa peningkatan performa Racing Point yang sangat drastis semata adalah hasil kerja keras tim mekanik mereka.
"Saya tidak merasa bahwa saluran rem adalah alasan utama mereka tetiba menduduki top 6," terang Wolff.
"Saya merasa bahwa itu terjadi karena tim teknisi luar biasa (Racing Point) yang mengaplikasikan regulasi paling banyak (ketimbang tim lain)."
Tahun ini, mobil Racing Point (RP10) mendapat julukan Pink Mercedes karena mirip dengan mobil W10. Bedanya, livery mereka berwarna merah jambu, sedangkan Mercedes berwarna abu-abu.
Racing Point yang menggunakan power unit dan gearbox Mercedes secara terbuka mengakui bahwa mereka meniru filosofi mobil Mercedes 2019, W10.
Atas dasar inilah Renault protes sejak GP Austria dan GP Hungaria kepada FIA selaku penyelenggara balap F1 untuk memberikan sanksi kepada Racing Point.
FIA pun mengabulkan protes tersebut dengan pengurangan total 15 poin untuk klasemen konstruktor dan denda keseluruhan 400.000 euro (Rp6,8 miliar) kepada Racing Point. Sementara Mercedes sejauh ini belum diselidiki FIA.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Hasil FP2 F1 70th Anniversary GP 2020: Mercedes Dominan, Ferrari Melempemhttps://t.co/HkVPMVC58L— SKOR Indonesia (@skorindonesia) August 7, 2020
Berita Formula 1 Lainnya:
Protes Renault Diterima, Racing Point Kehilangan 15 Poin dan Didenda Rp6,8 Miliar
F1 70th Anniversary GP: Lewis Hamilton Masih Enggan Bahas Kontrak dengan Mercedes