- Toto Wolff lebih suka jika Mercedes bisa memenangi balapan F1 musim ini ketimbang jadi runner up konstruktor.
- Mercedes kini tertinggal 40 poin dari Ferrari di klasemen konstruktor dengan dua grand prix tersisa musim ini.
- Mercedes punya kans bagus meraih kemenangan di GP Amerika Serikat dan Meksiko, tetapi gagal diwujudkan.
SKOR.id - Bos Mercedes Toto Wolff menegaskan timnya memilih bisa memenangi balapan F1 musim ini daripada mengalahkan Ferrari dalam perebutan posisi runner up konstruktor.
Sepanjang Formula 1 2022, Mercedes telah menjalani musim yang menantang. Tim berjuluk Silver Arrows ini berpotensi mengakhiri kejuaraan tanpa kemenenangan balapan untuk kali pertama sejak 2011.
Namun, konsistensi yang diperlihatkan Mercedes, telah membuat mereka punya kans merebut peringkat kedua dalam klasemen konstruktor dari Ferrari, yang kini unggul 40 poin, dengan dua race tersisa.
Meski runner up konstruktor bisa menjadi hasil akhir yang baik untuk Mercedes, Toto Wolff mengatakan dirinya lebih suka memilih untuk menutup musim dengan meraih kemenangan balapan.
“Kemenangan akan jadi bukti mobil kami mampu kembali bertarung untuk menang. P2 (konstruktor) juga bisa (diraih) karena yang lain ‘menjatuhkan bola’ dan Anda hanya mencetak lebih banyak poin,” kata Wolff dilansir Motorsport.
Kendati tidak menentang Mercedes untuk menyalip Ferrari di tabel konstruktor, menurut Wolff, penilaian yang lebih baik dari kemajuan tim adalah melihat bagaimana performa mobilnya di trek.
“Finis di depan mereka (Ferrari) akan sangat bagus, tapi sekali lagi, itu bukan target utama kami. Prioritas kami adalah memahami mobil serta memiliki mobil yang kencang di trek,” ungkap Wolff.
Silver Arrows memiliki dua kesempatan bagus tahun ini untuk meraih kemenangan, yakni di Grand Prix Amerika Serikat dan Meksiko. Namun, opsi strategi ban mengkompromikan kans mereka.
Dan mengingat skala masalah yang dihadapi tim pada awal musim, Wolff senang dengan tingkat progres yang dicapai, walaupun ada sedikit kekecewaan soal peluang di Austin dan Meksiko yang terlepas.
“Masalahnya, kami adalah pembalap, dan saat kami bisa melihat (peluang) di depan, kami hanya ingin meraihnya. Karena itu, selalu ada rasa frustrasi (jika gagal),” tutur pria asal Austria tersebut.
“Tetapi kami telah datang dari perjalanan yang begitu jauh. Kami berlomba untuk menang, agar kedua mobil bisa mencapai podium, Ferrari ada di belakang kami. Jadi, Anda harus tetap rendah hati dengan apa yang telah dicapai sambil tetap mencoba menang.”
Berita F1 Lainnya:
Toto Wolff: Lewis Hamilton Akan Berhenti Balapan Ketika Sudah Merasa Lelah
Yuki Tsunoda Sebut Daniel Ricciardo Pembalap F1 Amatir