- Mercedes resmi memperbaharui kemitraan dengan perusahaan minyak asal Malaysia, Petronas.
- Petronas bersedia menyuplai bahan bakar berkelanjutan kepada Mercedes mulai F1 2026.
- Kesepakatan antara Petronas dan Mercedes sudah diperpanjang beberapa kali.
SKOR.id - Salah satu tim peserta F1, Mercedes, resmi memperbaharui kemitraan dengan perusahaan minyak asal Malaysia, Petronas.
Ini dilakukan The Silver Arrows dalam rangka persiapan menuju peraturan mesin baru F1 mulai 2026 atau saat beralih ke bahan bakar berkelanjutan.
Petronas bersedia menyuplai kebutuhan Mercedes tersebut sebagai bukti komitmen jangka panjang mereka bersama tim.
Prinsipal Mercedes, Toto Wolff, mengumumkan kesepakatan baru itu saat berkunjung ke markas Petronas di Kuala Lumpur, Rabu (28/9/2022).
"Hari ini kami melakukan sesuatu yang sedikit tidak biasa, mengumumkan kemitraan yang akan dimulai dalam waktu empat tahun," ujarnya.
"Mengirimkan pesan penting: tim kami dan Petronas tidak lagi hanya mitra, kami adalah keluarga, dan kami akan menjadi satu tim untuk tahun-tahun mendatang."
" Mulai tahun 2026, bahan bakar berkelanjutan yang canggih akan menjadi inti dari kinerja F1. Dan ini memberi kami kesempatan fantastis untuk menunjukkan keahlian kami dalam domain ini, baik melalui unit daya dan Solusi Teknologi Fluida Petronas," lanjut Wolff.
Kesepakatan antara Petronas dan Mercedes sejatinya sudah diperpanjang beberapa kali. Adapun kontrak saat ini, dari 2019 hingga akhir 2025.
Mercedes telah memenangi gelar konstruktor delapan kali sejak bermitra dengan Petronas pada 2010.
Datuk Sazali Hamzah selaku Executive Vice President dan Chief Executive Officer Petronas, menyambut baik perpanjangan kontrak dengan Mercedes.
"Dengan kemitraan jangka panjang kami dan pengalaman luas dalam merumuskan Solusi Teknologi Fluida untuk tim, Petronas dilengkapi kapasitas dan kapabilitas untuk menyempurnakan teknologi, memproduksi dan memasok 100 persen bahan bakar berkelanjutan yang canggih untuk unit daya generasi berikutnya."
" Ini sejalan dengan Carbon Offsetting and Reduction Scheme for International Aviation (CORSIA) yang diharapkan mulai berlaku wajib pada 2027 serta komitmen nol bersih Federasi Automotif Internasional (FIA) pada 2030, keduanya akan mempengaruhi operasi logistik tim F1," pungkas Sazali.
Baca Berita F1 Lainnya:
Terancam Mercedes di Klasemen Konstruktor, Ferrari: Itu Menyakitkan
George Russell Pesimistis Mercedes Bisa Menang Musim Ini