Mengenang Piala Winners Asia, 2 Wakil Indonesia Ada yang Kebobolan 12 Kali

Estu Santoso

Editor:

  • Piala Winners Asia berlangsung dalam 12 edisi dan wakil Indonesia tampil untuk 11 kesempatan.
  • Dari 11 wakil Indonesia di Piala Winners Asia, dua klub Tanah Air pernah kebobolan 12 kali dalam satu laga.
  • Bermula dari musim 1990-1991, Piala Winners Asia terakhir terlaksana pada 2001-2002.

SKOR.id - Piala Winners Asia adalah kompetisi antarklub Asia yang pernah eksis dan ada 11 klub Indonesia pernah tampil pada ajang ini.

Piala Winners Asia adalah kompetisi sepak bola asosiasi yang dijalankan oleh Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC).

Kompetisi dimulai pada musim 1990-1991 sebagai turnamen untuk semua pemenang turnamen domestik dari negara-negara yang berafiliasi dengan AFC.

Juara Piala Malaysia atau Piala Galatama atau Piala Liga dari Indonesia merupakan wakil negara tersebut.

Namun, runner-up Galatama atau Liga Indonesia sering jadi wakil negeri ini ke Piala Winners Asia.

Sebab, Piala Liga atau Piala Galatama serta Piala Indonesia tak konsisten digelar di Tanah Air.

Untuk pemenang Piala Winners Asia, mereka akan bertanding di Piala Super Asia melawan pemenang Asian Club Championship atau kini dikenal Liga Champions Asia.

Klub tersukses dalam kompetisi tersebut adalah Al Hilal dari Arab Saudi dan Nissan FC (sekarang bernama Yokohama F. Marinos) dari Jepang.

Pada 2002, Piala Winners Asia bergabung dengan Asian Club Championship lalu hadirlah Liga Champions Asia.

Berikut ini kiprah 11 wakil Indonesia di Piala Winners Asia:

Musim 1990-1991

Kramayudha Tiga Berlian atau KTB mewakili Indonesia pada Piala Winners Asia 1990-1991, tetapi klub ini mundur.

Padahal, KTB baru lolos dari putaran pertama setelah menang agregat gol tandang atas klub Singapura, Geylang dengan skor 3-3.

KTB bersua Geylang (kini namanya Geylang International) dalam dua leg dan selalu imbang hasilnya yaitu 1-1 dan 2-2.

Saat membuat dua gol ke gawang Geylang, posisi KTB adalah tim tamu.

Di putaran kedua, KTB bersua Dalian dari Cina. Tetapi, KTB bubar dan mundur. Uniknya, Dalian juga memutuskan mundur.

Musim 1991-1992

Pupuk Kaltim Bontang atau PKT Bontang sebagai runner-up Galatama musim 1992 dipilih mewakili Indonesia.

Dari putaran pertama zona Asa Timur sampai perempat final, perjalanan PKT mulus dan akhirnya Fakhri Husaini Cs lolos ke semifinal.

Sayang, PKT Bontang kalah agregat 0-2 dari Nissan FC dan klub Jepang itu akhirnya jadi juara.

Musim 1992-1993

Piala Winners edisi ini kembali PKT Bontang menjadi wakil Indonesia dengan status sama sebagai runner-up Galatama tetapi musim 1993.

Kali ini, kompetisi lebih singkat karena PKT Bontang hanya main dua kali.

PKT Bontang melewati putaran pertama tanpa lelah setelah lawannya asal Sing Tao dari Hong Kong mundur.

Di putaran kedua, PKT Bontang bersua lawan yang sebelumnya mengalahkan mereka pada musim sebelumnya tetapi dengan nama Yokohama Marinos.

Yokohama Marinos mengalahkan PKT Bontang dengan kemenangan agregat 4-2 lalu klub asal Jepang ini akhirnya jadi juara.

Musim 1993-1994

Semen Padang sebagai juara Piala Galatama 1992 menjadi wakil Indonesia di Piala Winners Asia 1993-1994.

Langkah Semen Padang pada kompetisi ini melaju hingga perempat final.

Sayang, tim yang menyingkirkan PKT Bontang, Nissan FC bersua Semen Padang dan mereka kalah agregat 2-12.

Sempat kalah 0-11 di kandang lawan, Semen Padang gagal ke semifinal.

Musim 1994-1995

Gelora Dewata sebagai juara Piala Liga 1993 dikirim sebagai wakil Indonesia ke Piala Winners Asia musim ini.

Di putaran pertama zona Asia Timur, klub asal Bali yang kini pindah ke Sidoarjo dengan nama Deltras mendapatkan bye.

Lalu pada putaran kedua, Gelora Dewata menang agregat 3-2 atas Kuala Lumpur FA dan seharusnya lolos ke perempat final.

Hanya saja, Gelora Dewata didiskuakifikasi karena memakai pemain tak sah.

Musim 1995

Wakil Indonesia di Piala Winners Asia 1995 adalah runner-up pertama Liga Indonesia musim perdana 1994-1995, Petrokimia Putra.

Petrokimia melaju sampai perempat final setelah dua putaran zona Asia Timur dilalui dengan sukses.

Sayang, wakil Jepang kembali harus dihadapi duta Indonesia dan Petrokimia Putra sama dengan pendahulunya, gagal ke semifinal.

Bellmare Hiratsuke (kini bernama Shonan Bellmare) menang agregat 7-1 atas Widodo Cahyono Putro dan kolega dalam dua leg.

Musim 1996-1997

Mastrans Bandung Raya atau MBR jadi wakil Indonesia dengan status juara Liga Indonesia musim kedua, 1995-1996.

Sayang, langkah MBR tak lama karena tumbang di putaran pertama saat bersua wakil Malaysia, Pahang FA dengan kekalahan agregat 1-5.

Musim 1997-1998

Bandung Raya seharusnya mewakili Indonesia karena runner-up Liga Indonesia musim ketiga, 1996-1997.

Namun, Bandung Raya bubar dan PSM Makassar sebagai runner-up Liga Indonesia musim sebelumnya yang ditunjuk sebagai wakil Indonesia.

PSM Makassar melaju sampai perempat final dan bersua Suwon Samsumg Bluewings asal Korea Selatan tetapi kalah agregat 0-13.

Bahkan, PSM Makassar kalah dengan skor 0-12 pada pertandingan kedua di markas lawan.

Musim 1998-1999

Liga Indonesia terhenti karena panasnya suhu politik, PSSI juga tak mengirim wakil ke Piala Winners Asia musim ini.

Musim 1999-2000

Persebaya sebagai juara Liga Indonesia musim ketiga 1997-1998 dipilih PSSI mewakili Indonesia ke kompetisi ini.

Sayang, skuad Bajul Ijo langsung gugur dalam laga putaran kedua dari wakil Thailand, Bangkok Bank.

Bangkok Bank menumbangkan klub kebanggaan Bonek dengan agregat 6-0.

Musim 2000-2001

Sebagai runner-up Liga Indonesia 2000, PKT Bontang kembali bermain mewakili Indonesia di kompetisi ini.

Namun beda dari sebelumnya, PKT Bontang main dua kali di putaran kedua dan selalu kalah lalu tak lanjut.

Kalah agregat 1-5 dari wakil Thailand, BEC Tero Sasana atau kini dikenal dengan nama Police Tero.

Musim 2001-2002

Ini adalah musim pamungkas Piala Winners Asia dan Indonesia mengirim PSM Makassar sebagai wakilnya.

PSM adalah runner-up Liga Indonesia 2001 serta hanya bermain di putaran pertama saja.

Victory asal Maladewa membungkam PSM Makassar dengan kemenangan agregat 4-2.

Ikuti juga InstagramFacebookYouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Skor.id (@skorindonesia)

Berita Piala AFC 2021 Lainnya:

Piala AFC 2021 Belum Jelas, Bali United Lirik Piala Wali Kota Solo

Tak Butuh Adaptasi di Bali United, Melvin Platje Bicara Lantang Soal Piala AFC dan Liga 1

Update Persipura: Komposisi Pemain untuk Liga 1 2021-2022 dan Piala AFC 2021

RELATED STORIES

4 Pelatih Italia yang Pernah Bekerja di Indonesia, Ada Level Klub dan Tim Nasional

4 Pelatih Italia yang Pernah Bekerja di Indonesia, Ada Level Klub dan Tim Nasional

Roberto Mancini membuktikan sebagai pelatih bertangan dingin dengan membawa Italia menjuarai Euro 2020, sejawatnya ada di Indonesia.

Starter Pemain Asing asal Thailand di Liga Indonesia

Pemain asing asal Thailand sempat tumpah ruah di Liga Indonesia beberapa musim lalu dan beberapa mereka berstatus pilar tim nasional.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Inter Milan vs Como 1907. (Jovi Arnanda/Skor.id).

Liga Italia

Prediksi dan Link Live Streaming Inter Milan vs Como di Liga Italia 2024-2025

Prediksi dan link live streaming Inter Milan vs Como di Liga Italia 2024-2025 yang akan digelar pada Selasa (24/12/2024) pukul 02.45 WIB.

Irfan Sudrajat | 23 Dec, 12:18

Liga TopSkor

Ikut TC Timnas U-20 Indonesia, Evandra Dapat Pesan dari Nova Arianto

Terdapat 13 Alumni Liga TopSkor yang mengikuti TC timnas U-20 Indonesia.

Sumargo Pangestu | 23 Dec, 11:31

Rapor pemain Indonesia yang berkiprah di luar negeri, lebih tepatnya di kompetisi negara Asia. (Hendy AS/Skor.id)

National

Rapor Pemain Indonesia di Asia: Jordi Amat Absen, Brisbane Roar Kalah Tanpa Rafael Struick

Jordi Amat tidak masuk DSP ketika Johor Darul Takzim pesta gol ke gawang Kuala Lumpur City.

Sumargo Pangestu | 23 Dec, 10:08

persija vs pss

Liga 1

Parade Foto: Hat-trick Gustavo Almeida Bawa Persija Taklukkan PSS Sleman di JIS

Deretan momen dalam kemenangan Persija Jakarta atas PSS Sleman di pekan ke-16 Liga 1 2024-2025, Sabtu (21/12/2024).

Teguh Kurniawan | 23 Dec, 09:50

Petinju Tyson Fury

Other Sports

Petinju Tyson Fury Isyaratkan Pensiun Usai Takluk dari Oleksandr Usyk

Setelah dua kali kalah dari Oleksandr Usyk, satu-satunya pertarungan yang tersisa untuk Tyson Fury adalah melawan Anthony Joshua.

I Gede Ardy Estrada | 23 Dec, 08:38

Liga Inggris 2024-2025. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id).

Liga Inggris

Liga Inggris 2024-2025: Jadwal, Hasil, Klasemen, dan Profil Klub Lengkap

Berikut ini jadwal, hasil, dan klasemen, serta profil klub lengkap Liga Inggris 2024-2025 yang akan diupdate sepanjang musim bergulir.

Irfan Sudrajat | 23 Dec, 08:30

La Liga 2024-2025 (Liga Spanyol). (Hendy Andika/Skor.id).

La Liga

La Liga 2024-2025: Jadwal, Hasil, dan Klasemen

Berikut ini jadwal lengkap, hasil, dan klasemen La Liga (Liga Spanyol) musim 2024-2025.

Pradipta Indra Kumara | 23 Dec, 08:09

pemain indonesia di eropa

National

Rapor Pemain Indonesia di Eropa: Jay Idzes dan Thom Haye Tuai Kemenangan Penting

Berikut rapor para pemain Indonesia yang berkiprah di Eropa pada pekan lalu.

Rais Adnan | 23 Dec, 08:00

Kompetisi Liga Italia 2024-2025 dimulai pada Sabtu (17/8/2024) lalu. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id).

Liga Italia

Liga Italia 2024-2025: Jadwal, Hasil, dan Klasemen

Liga Italia 2024-2025 telah bergulir pada Sabtu (17/8/2024) lalu, berikut ini jadwal, hasil, dan klasemen yang diupdate sepanjang musim ini bergulir.

Irfan Sudrajat | 23 Dec, 07:37

Sepak bola wanita Indonesia. (Dede Mauladi/Skor.id)

Esports

Semarang Tutup Rangkaian Kompetisi Sepak Bola Wanita Usia Dini dari Milklife di Tahun Ini

Milklife Soccer Challange menyasar delapan kota yakni Kudus, Surabaya, Jakarta Tangerang, Bandung, Solo, Yogyakarta dan Semarang.

Gangga Basudewa | 22 Dec, 20:58

Load More Articles