- Pada Mei 2020 ini Patung Bola atau Patung Persib atau Patung Adjat genap berusia 30 tahun.
- Patung Bola itu dibangun Ateng Wahyudi pada 1990 karena Persib sedang dalam masa kejayaan.
- Monumen yang didirikan untung mengenang kejayaan Persib itu punya tiga nama dan sejarah.
SKOR.id - Ada sejarah, pasti ada kisah di dalamnya. Begitu pula dengan Patung Bola yang berdiri kokoh di bilangan Jalan Lembong-Tamblong dan Veteran di Kota Bandung.
Mei 2020 ini, genap 30 tahun Patung Bola didirikan. Tepatnya pada tanggal 8 Mei 1990 pendirian Patung Bola diresmikan keberadaannya.
Patung Bola didirikan atas inisiatif Walikota Bandung yang juga Ketua Umum Persib saat itu, Ateng Wahyudi.
Berita Persib Lainnya: PSBB Bandung Diperpanjang, Persib Menunggu Kabar dari PSSI dan PT LIB
Pendirian Patung Bola ini pun bukan tanpa alasan. Pendiriannya bertepatan dengan menjulangnya prestasi Persib pada 1986 dan 1990.
Saat itu, Persib begitu fenomenal sejak berada di bawah kepemimpinan Ateng Wahyudi sebagai ketua umumnya.
Persib menjadi bahan pembicaraan warga Bandung dari mulai warung-warung kopi hingga ke kantor-kantor.
Prestasi Persib sejak 1983 sampai 1990, itulah yang terus menerus berggeliat. Terutama, sejak menembus Stadion Utama Senayan, Jakarta, pada Perserikatan 1983-1984.
Tetapi, Persib kalah dalam adu penalti. Lalu, hal yang sama terulang kembali pada Perserikatan 1984-1985. Barulah pada 1986 dan 1990 Persib juara.
Ketika itu, Stadion Utama Senayan seperti kandang Persib. Sejak 1983 sampai 1990, Persib tak pernah absen tampil di Senayan.
Begitu pula bobotoh berbondong-bondong ke stadion yang sekarang bermama Stadion Utama Gelora Bung Karno itu.
Hingga jumlah penonton mencapai rekor tertinggi sebanyak 150 ribu penonton, yang memadati Stadion Senayan dan rekornya belum terpecahkan hingga sekarang.
Seperti biasa, setelah fase wilayah berakhir, Perserikatan dilanjutkan kepada babak delapan besar di SUGBK. Saatnya, bobotoh merapat dan menyaksikan Persib berlaga.
Tidak berpikir kepada ongkos Bandung-Jakarta. Tak memikirkan berapa harga tiket dan tidak memikirkan rasa takut akan suporter lain.
Nah, menyaksikan prestasi Persib yang makin hari makin meningkat. Antusiasme bobotoh juga yang semakin besar dan semakin bertambah dari hari ke harinyanya.
Maka Ateng merasa perlu untuk membuat sebuah monumen kebangkitan Persib di kala itu dan kelak monument Patung Bola tersebut akan menjadi sebuah menumen.
Ya, setelah 25 tahun sejak 1960 sampai 1985 tanpa gelar, sejak diurus Ateng Wahyudi melakukan pembenahan dari sisi pembinaan, alhasil Persib mencapai masa keemasan.
Meski demikian, masih simpang siur untuk menyebut patung yang juga merupakan persembahan PT Djarum tersebut.
Lalu, sebutan berikutnya adalah Patung Persib. Ini karena warga Bandung tahu kalau pendirian patung tersebut oleh Ateng Wahyudi bertepatan dengan kebangkitan.
Sebutan yang ketiga ini cukup unik dan menggelitik. Warga Bandung lain kerap menyebutnya Patung Adjat. Kenapa demikian?
Berita Persib Lainnya: Victor Igbonefo Tak Merasa Punya Laga Spesial Selama Membela Persib
Seiring dengan menjulangnya prestasi Persib mencuat juga nama Adjat Sudrajat, seorang striker yang sangat menonjol bahkan paling fenomenal ketika itu.
Kalau sudah berbicara Persib, disinggung sosok pula Adjat Sudrajat. Saking mengentalnya Persib dan Adjat Sudrajat, bobotoh menyebut patung itu sebagai Patung Adjat.
Ketika itu, hanya Persib satu-satunya bond yang dibuatkan monumen oleh pemerintah daerahnya. Ikut pula meresmikan Ketua Umum PSSI, Kardono pada 8 Mei 1990.