- Para atlet esport profesional tak sedikit yang menjadi sorotan berkat kepiawaiannya di pertandingan.
- Meski begitu tak hanya skill mumpuni serta pengetahuan soal game yang mendalam yang menjadi senjata atlet esport profesional, tapi juga Positive Mental Attitude (PMA).
- Maka dari itu Skor.id akan memperkenalkan skorer kepada salah satu senjata rahasia atlet esport profesional ini.
SKOR.id - Apa itu Positive Mental Attitude, senjata rahasia atlet esport profesional.
Atlet esport profesional saat ini menjadi sebuah profesi yang terbilang menjanjikan.
Hal itu didukung oleh perkembangan esport yang semakin pesat baik dari segi industri maupun peminat.
Tentunya ada beberapa perbedaan yang dimiliki oleh atlet esport profesional dengan gamer pada umumnya.
Dua di antaranya adalah soal skill dan pemahaman tentang game yang lebih mendalam.
Akan tetapi ada satu senjata rahasia yang bahkan bisa membedakan atlet esport profesional satu dengan yang lainnya.
Senjata yang dimaksud adalah Positive Mental Attitude (PMA), yang bisa menjadi pembeda bahkan di setiap pertandingan.
PMA adalah sebuak konsep yang pertama kali diperkenalkan pada tahun 1937 oleh Napoleon Hill dalam buku Think and Grow Rich.
Buku ini tidak pernah benar-benar menggunakan istilah tersebut, tetapi membahas tentang pentingnya berpikir positif sebagai faktor pendukung kesuksesan.
Napoleon, bersama dengan pendiri Combined Insurance, W. Clement Stone, kemudian menulis Success Through a Positive Mental Attitude, mendefinisikan PMA sebagai karakteristik 'plus' yang diwakili oleh kata-kata seperti iman, integritas, harapan, optimisme, keberanian, inisiatif, kemurahan hati, toleransi, kebijaksanaan, kebaikan, dan akal sehat yang baik.
PMA mendukung seorang atlet esport untuk bisa berkembang, berevolusi, dan tak mudah menyerah.
Sama seperti dunia kompetitif lainnya, skema esport profesional juga lekat dengan kesuksesan dan kekalahan.
Hal yang membuat atlet esport profesional yang sudah "matang" salah satunya adalah dengan menyikapi dua hal tersebut.
Ketika dihadapkan dengan sebuah kesuksesan, atlet esport yang sudah "matang" tak akan terus mengasah kemampuannya untuk tetap menjadi terbaik.
Sementara jika dihadapkan dengan kekalahan, mereka akan mengevaluasi performanya agar tak mengulangi kesalahan di pertandingan selanjutnya.
PMA juga membuat atlet esport profesional tak mudah membawa aura negatif ke timnya.
Tentu hal itu juga dipengaruhi oleh kondisi mental antara satu pemain dengan pemain yang lain.
Sebab, ketika aura negatif sudah mulai masuk, perasaan, sikap, hingga tutur kata negatif juga akan muncul.
Hal itu yang selalu ingin dihindari agar tetap fokus kepada tujuan yakni memenangkan pertandingan, meraih gelar juara, dan menjadi yang terbaik.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Ninja in Pyjamas Berhasil Lolos Babak Utama IEM Cologne 2021 https://t.co/l9WwKoHnPG— SKOR.id (@skorindonesia) July 7, 2021
Berita fitur esport lainnya:
Tips Pilih Mouse Gaming Terbaik
Panduan Ergonomi untuk Gamer: Penggunaan Kursi Gaming yang Tepat