SKOR.id – Bagi banyak orang, Military World Games mungkin masih asing di telinga. Dalam rangka menyambut hari ulang tahun Tentara Nasional Indonesia (TNI) ke-79 pada Sabtu (5/10/2024), Skor.id akan coba mengulasnya dalam Skor Special kali ini. (Skor Special adalah artikel yang akan memberikan perspektif berbeda setelah Skorer membacanya dan artikel ini bisa ditemukan dengan mencari #Skor Special atau masuk ke navigasi Skor Special pada homepage Skor.id.).
Apa Itu Military World Games
Military World Games merupakan ajang multi-sport event (multicabang olahraga) bagi olahragawan militer yang diselenggarakan oleh Dewan Olahraga Militer Internasional (International Military Sports Council/CISM).
Military World Games diselenggarakan setiap empat tahun sekali, satu tahun sebelum tahun penyelenggaraan Olimpiade. Military World Games merupakan pesta olahraga yang didasarkan pada semangat CISM dan Olimpiade, tanpa pertimbangan atau diskriminasi politik, agama dan ras.
Kejuaraan tersebut telah diadakan sejak tahun 1995, meskipun kejuaraan untuk cabang olahraga terpisah – tertentu seperti menembak, terjun payung, dan lain-lain – telah diadakan selama beberapa tahun.
Seperti Olimpiade, Military World Games juga terdiri dari musim panas dan musim dingin. Jika Military World Games musim panas pertama digelar di Roma, Italia, pada awal September 1995, maka edisi pertama musim dingin baru dilangsungkan pada Maret 2010 di Aosta Valley, Italia.
Cabang-cabang Olahraga di Military World Games
Untuk musim panas, cabang-cabang olahraga di Military World Games tidak terlalu jauh berbeda dengan yang dilombakan di Olimpiade musim panas.
Ada panahan, senam artistik, atletik, bulu tangkis, bola basket, bola voli pantai, tinju, balap sepeda, selam, berkuda, anggar, sepak bola, golf, bola tangan, judo, pentatlon modern, renang di perairan terbuka, orienteering, terjun payung, layar, menembak, renang, tenis meja, taekwondo, tenis, triatlon, bola voli, dan gulat.
Di Military World Games musim panas juga dilombakan beberapa olahraga militer. Pertama, pentatlon penerbangan yang mempunyai enam cabang olahraga: menembak, anggar, orienteering, keterampilan bola basket, lari halang rintang, dan berenang. Ide awalnya adalah untuk mempersiapkan serdadu angkatan udara untuk menghindari tentara musuh.
Kedua, pentatlon militer yang terdiri dari menembak, lari halang rintang 500 meter dengan 20 penghalang, renang halang rintang dengan empat rintangan, throwing: atlet diuji secara terpisah untuk ketepatan dan jarak lempar. Dalam uji presisi, peserta melemparkan 16 proyektil (granat tidak aktif) ke sasaran di darat pada jarak yang berbeda-beda, dan lari lintas alam sejauh 8 km.
Ketiga, pentatlon angkatan laut yang terdiri dari lomba-lomba: amphibious cross-country, life saving swimming, obstacle race, seamanship race, dan utility swimming race.
Untuk Military World Games musim dingin, cabang-cabang olahraga yang dilombakan adalah ski downhill, biatlon, ski lintas alam, patroli militer, speed skating lintasan pendek, ski mountaneering, ski-orienteering, dan panjat tebing (sport climbing).
Partisipasi Indonesia
Tidak banyak informasi tentang kapan TNI pertama kali turun di Military World Games. Dari sejumlah sumber, Skor.id mengetahui bila TNI turun perdana di Military World Games edisi kelima yang digelar di Rio de Janeiro, Brasil, pada 15-24 Juli 2011.
TNI yang mewakili Indonesia menjadi salah satu dari 108 negara yang turun di Brasil saat itu. Sayang, dengan kekuataan 27 atlet, Indonesia belum mampu merebut medali.
Military World Games edisi keenam di Mungyeong, Korea Selatan, pada 2-11 Oktober 2015 menjadi pencapaian terbaik Indonesia sejauh ini usai merebut satu perak dan dua perunggu, yang semuanya dipersembahkan tentara wanita.
Dessy Alvionita yang saat itu berpangkat sersan dua Korps Wanita TNI Angkatan Darat (serda Kowad) merebut perak di cabang terjun payung untuk nomor ketepatan mendarat junior putri.
Adapun dua medali perunggu masing-masing direbut Serda (Kowad) Ni Putu Virgynia Widayanti di cabang olahraga judo kelas 52 kg dan Serda (Wanita TNI Angkatan Udara/Wara) Benanda Fransiska di cabang terjun payung untuk nomor ketepatan mendarat junior putri.
Sedangkan di 7th CISM Military World Games 2019 yang berlangsung di Wuhan, Cina, Indonesia hanya berhasil merebut satu medali perunggu lewat Zarman Ibrahim. Zarman yang saat itu berpangkat serda yang berdinas di Pusat Intelijen Angkatan Darat (Pusintelad) merebut perunggu di cabang olahraga taekwondo di kelas -63 kg pria.
Military World Games edisi kedelapan seharusnya digelar di Bogota, Kolombia, pada 2023 namun dibatalkan. Kini, rencananya Military World Games edisi kedelapan akan dilangsungkan pada 2027 namun hingga kini belum ditentukan lokasinya.