SKOR.id – Jadwal antarputaran pada Kejuaraan Dunia MotoGP 2024 yang sebagian sangat rapat, menuntut tim logistik untuk bergerak cepat dan efisien. Apalagi jika jarak antarputaran itu sangat jauh, seperti yang terjadi pada pekan ini.
Hal itu tak lepas dari dibatalkannya Grand Prix Kazakhstan yang lantas digantikan Grand Prix Emilia Romagna. GP Emilia Romagna di Misano World Circuit Marco Simoncelli, San Marino, berlangsung pada akhir pekan lalu (20-22/9/2024).
Tidak sampai sepekan, putaran ke-15 MotoGP 2024, Grand Prix Indonesia, akan digelar di Sirkuit Internasional Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat, pada 27-29 September.
Mepetnya waktu antara GP Emilia Romagna dengan GP Indonesia, menjadi tantangan tersendiri bagi Dorna Sports selaku pemegang hak komersial dan penanggung jawab gelaran MotoGP.
Bagaimana tim logistik MotoGP menyiasati pengiriman logistik dari San Marino ke Indonesia agar bisa tiba tepat waktu? Apa saja tantangan yang dihadapi?
Skor.id akan coba mengulasnya dalam Skor Special kali ini. (Skor Special adalah artikel yang akan memberikan perspektif berbeda setelah Skorer membacanya dan artikel ini bisa ditemukan dengan mencari #Skor Special atau masuk ke navigasi Skor Special pada homepage Skor.id.).
Sejak MotoGP menjadi kelas tertinggi di Kejuaraan Dunia Balap Motor, mulai 2002, jarak terjauh antarsirkuit adalah 13.100 kilometer, yakni dari Sirkuit Internasional Losail di Qatar menuju Circuit of the Americas (COTA) di Austin, Texas, Amerika Serikat.
Sementara, jarak antara sirkuit Marco Simoncelli di Misano dengan Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika di Indonesia adalah sekitar 12.000 km (atau lebih tepatnya 7.316 mil).
Hal ini tentu cukup memusingkan Dorna dan telah menimbulkan banyak komplikasi mengingat perbedaan waktu gelaran yang hanya sepekan.
Oleh karena itu, divisi logistik Dorna telah merencanakan rencana perjalanan menit demi menit untuk memastikan semua sepeda motor dapat dibawa ke trek di Lombok pada hari Jumat (27/9/2024) nanti.
Mekanisme Logistik yang Sangat Sistematis dan Efisien
Carles Jorba, Direktur Operasi Dorna, sudah sangat ahli dalam urusan perpindahan logistik yang rumit ini. Jam akan benar-benar mulai berdetak pada Minggu (22/9/2024) pukul 14:30 waktu setempat, 45 menit setelah balapan MotoGP di Misano berakhir. Saat itu, para penggemar yang mengikuti invasi trek tradisional akan dievakuasi.
“Kami tidak ingin mengkompromikan kenikmatan masyarakat,” kata Jorba kepada Motorsport.com, sebelum mulai merinci berbagai tahapan perjalanannya.
Diawali dengan pemuatan truk di Sirkuit Misano itu sendiri, mengikuti koreografi tertentu untuk mengoptimalkan waktu.
Memasukkan muatan ke atas truk, menurut Jorba, membutuhkan waktu satu jam. Setelah itu, Jorba dan timnya memiliki waktu enam jam lagi untuk perjalanan menuju Bandara Malpensa di Milan, Italia.
Jorba menjelaskan, Dorna Sports telah berbicara selama berminggu-minggu dengan pihak berwenang di sana, yang mengetahui urutan penerimaan kotak-kotak itu. Semuanya harus diperiksa sebelum muatan logistik itu naik ke pesawat.
“Pada tahun 2023, kami menetapkan langkah-langkah pembuatan kotak pengangkut peralatan, dengan bentuk tertentu yang sesuai dengan kontur pesawat yang kami gunakan,” ucap Jorba.
“Sekarang kami membutuhkan waktu hanya sekitar enam jam untuk mempersiapkan muatan pesawat. Hingga tahun lalu, waktu yang dibutuhkan dua kali lebih lama. Hal ini memungkinkan kami untuk menjadi jauh lebih efisien.”
Kampanye Lingkungan Bersih dan Waktu Tiba Kargo Udara
Sebelumnya, tim logistik Dorna Sports menggunakan empat unit Boeing 747 untuk mengangkut kargo ini. Namun, berkat kesepakatan dengan Qatar Airways, kini Dorna menggunakan lima Boeing 777 untuk mengangkut logistiknya.
“Hal ini akan memungkinkan kami mengurangi emisi polusi sekitar 30%, karena kami tidak lagi menggunakan pesawat terbang dengan masing-masing empat mesin namun dua. Jadi, kami beralih dari 16 mesin menjadi 10,” tutur Jorba.
Jelasnya, semua hal di atas bergantung pada kinerja staf sirkuit, operator bongkar muat, dan pengemudi dalam melakukan tugasnya. Namun semuanya berada di tangan aktor-aktor eksternal yang dapat mempunyai pengaruh langsung terhadap terpenuhi atau tidaknya agenda tersebut.
Jika semuanya berjalan sesuai jadwal, Boeing 777 pertama akan lepas landas dari Milan - Malpensa pada hari Senin pukul 13:00. Singgah di Doha, dari sana pesawat akan berangkat ke Lombok dan akan mendarat pada hari Selasa pagi pukul 11:15 waktu setempat.
Mengacu jadwal, rencananya pesawat terakhir atau kelima akan meninggalkan Malpensa pada hari Selasa pukul 17:00 dan diharapkan tiba di Lombok pada hari Rabu pukul 15:00 WITA.
“Sesampainya di sana, semuanya akan dibongkar dan kemudian dibawa melalui jalan darat, dengan truk-truk kecil – karena jalan-jalan di Lombok tidak seperti jalan Milan – ke Mandalika,” kata Jorba.
Sebagian Logistik Sudah Lebih Dulu Tiba
Di situs web resminya, InJourney Aviation Services (IAS) – perusahaan milik PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) yang kembali dipercaya menangani kargo dan logistik untuk MotoGP 2024 – menyebut pengiriman barang dan perlengkapan MotoGP sudah dilakukan secara bertahap mulai 23 Agustus 2024 sampai 25 September 2024, dengan total muatan sekira 650 ton.
Selain angkutan udara (air freight) dengan lima Boeing 777 di di Bandara Internasional Zainuddin Abdul Majid (BIZAM) berisi kargo berupa motor dan suku cadang serta alat-alat pendukung MotoGP dengan total berat sekira 500 ton, ada juga logistik yang dikirim melalui laut (sea freight).
Pada 30 Agustus 2024 lalu, enam kontainer logistik untuk MotoGP 2024 telah tiba di Sirkuit Mandalika. Secara bertahap hingga 19 September 2024 lalu, 18 kontainer lainnya (hingga totalnya mencapai 24 kontainer) dikirimkan lewat laut melalui Pelabuhan Lembar Lombok, NTB.