Mengapa Pemain Bintang di Manchester United Tidak Berkembang

Tri Cahyo Nugroho

Editor: Tri Cahyo Nugroho

Casemiro, Bruno Fernandes, dan Antony merupakan tiga bintang Man United berharga tinggi yang belum mampu mendongkrak tim. (Dede S. Mauladi/Skor.id)
Casemiro, Bruno Fernandes, dan Antony merupakan tiga bintang Man United berharga tinggi yang belum mampu mendongkrak tim. (Dede S. Mauladi/Skor.id)

SKOR.id – Liga Primer 2024-2025 baru berjalan tiga pertandingan. Namun, Manchester United sudah kalah di dua pertandingan terakhirnya (menang di laga pertama). Paling menyakitkan tentu saat dilumat 0-3 oleh Liverpool yang bertandang ke Stadion Old Trafford, akhir pekan lalu.

Penggemar sudah mulai membayangkan bila problem menahun Setan Merah akan kembali terjadi musim ini. Sejak Sir Alex Ferguson mundur dari posisinya sebagai pelatih, Manchester United terlihat tidak mampu mengatasi segudang problem.

Para penerus Ferguson, yakni David Moyes, Louis van Gaal, Jose Mourinho, Ole Gunnar Solksjaer, hingga Erik ten Hag yang bertugas sejak 2022, tidak ada yang mampu membuat Man United tampil kuat dan konsisten. 

Padahal, Man United memiliki sumber finansial melimpah. Namun, mengapa sederet pesepak bola mahal tidak juga mampu mengangkat performa The Red Devils? Apa yang membuat para pemain berstatus bintang itu tidak mampu maksimal di Man United daan justru malah terpuruk?

Skor.id akan coba mengulasnya dalam Skor Special kali ini. (Skor Special adalah artikel yang akan memberikan perspektif berbeda setelah Skorer membacanya dan artikel ini bisa ditemukan dengan mencari #Skor Special atau masuk ke navigasi Skor Special pada homepage Skor.id.). 

Ada sejumlah faktor yang menyebabkan para bintang yang didatangkan Man United tidak mampu memberikan dampak signifikan untuk klub dengan trofi Liga Primer (nama dan format kompetisi tertinggi sepak bola di Inggris sejak 1992) terbanyak, 13, itu. 

Tidak Ada Strategi Jangka Panjang

Ketika Ferguson ada di sana, tidak diperlukan strategi jangka panjang karena dia itu sendiri strategi jangka panjang. Ferguson mendelegasikan beberapa tanggung jawab, tapi dia memiliki naluri bagus tentang apa yang terbaik bagi klub. Baik itu perekrutan, gaya permainan, Ferguson biasanya melakukannya dengan benar, tentunya di dua pertiga terakhir masa jabatannya. 

Masalah muncul ketika Ferguson keluar pada tahun 2013. Itu karena Ferguson bekerja seperti kontraktor. Dia tidak meninggalkan apa pun dalam hal strategi bagaimana menjalankan sebuah klub sepak bola. Semua ada di kepalanya.

Pemilik klub Joel dan Avram Glazer, mantan kepala eksekutif Ed Woodward dan penggantinya, Richard Arnold, adalah orang-orang yang mengawasi pembangunan era Man United sejak manajer legendaris itu pensiun.

Sindrom Megabastard

The Megabastard Syndrom adalah istilah untuk klub yang kerap membeli pemain dengan harga tinggi namun menjualnya dengan harga murah.

Klub-klub elite, termasuk Manchester United, selalu terlibat dalam pembelian pemain-pemain mahal. Siklus pembelian ini sayangnya dinilai sebagai faktor krusial agar mampu kompetitif di berbagai kompetisi.

Kepentingan komersial secara signifikan mendorong terjadinya akuisisi sejumlah pesepak bola superstar. Itu karena para pemain kelas ini dianggap mampu mendongkrak pendapatan klub melalui endorsements dan penjualan merchandise

Angel Di Maria dan Alexis Sanchez menjadi contoh paling tepat. Keduanya datang ke Old Trafford dengan ekspektasi tinggi namun faktanya kontribusi mereka di lapangan tidak sebagus yang dibayangkan. 

Di Maria tidak mampu beradaptasi dengan tuntutan bermain di Liga Inggris (Premier League) dan akhirnya memutuskan pergi setelah hanya satu musim membela Manchester United. Di sisi lain, Sanchez (yang datang usai ditukar dengan Henrikh Mkhitaryan) gagal untuk mengulang suksesnya saat berseragam Arsenal FC dan kerap mengalami cedera. 

Kurangnya Keahlian dalam Perekrutan

Sindrom Megabastard yang dialami Man United diperparah dengan kurangnya kemampuan dalam merekrut pemain yang pas sesuai kebutuhan tim.

Man United pernah menjajaki kepindahan Jude Bellingham, Declan Rice, dan Erling Haaland. Tetapi karena satu dan lain hal, mereka malah justru memilih Donny van de Beek (daripada Bellingham), Casemiro (Rice), dan Odion Ighalo (Haaland). 

Pada musim panas tahun 2023 lalu, ketika Harry Kane menegaskan bahwa dia akan meninggalkan Tottenham Hotspur, United memilih untuk tidak mengejar salah satu striker terbaik dunia dengan biaya sekitar 88 juta poundsterling dan malah menarik penyerang yang potensinya belum terbukti dari Atalanta BC yang saat itu berusia 20-an, Rasmus Hojlund, dengan harga cukup tinggi, 72 juta poundsterling.

Pola serupa terjadi selama bertahun-tahun. Jose Mourinho menyatakan minatnya untuk mengontrak Virgil van Dijk dari Southampton FC pada tahun 2017. Namun, United malah mengontrak Victor Lindelof dari SL Benfica. 

Pada tahun 2019, Woodward sesumbar bahwa United mengontrak bek kanan Aaron Wan-Bissaka seharga 50 juta poundsterling dari Crystal Palace. 

Pada musim panas yang sama, Manchester City diam-diam mengontrak Joao Cancelo yang lebih serba bisa dan mengesankan dari Juventus FC dengan harga sekitar 60 juta poundsterling.

Ada kesalahan penilaian lainnya yang merugikan Man Uniter. Casemiro (60 juta pounds) dan Raphael Varane (34 juta pounds) didatangkan dari Real Madrid dengan kontrak besar, hanya karena keduanya ikut terlibat dalam tahun-tahun terbaik di Santiago Bernabeu. 

Sementara, Mason Mount yang direkrut dari Chelsea seharga 55 juta pounds pada musim panas lalu, meskipun belakangaan tidak memiliki peran yang jelas dalam tim karena posisinya serupa dengan bintang lainnya, Bruno Fernandes. 

Boks data Skor Special bintang MU bapuk - M. Yusuf Skor.id.jfif
Manchester United sudah mendatangkan banyak bintang sepak bola berharga fantastis namun belum juga menemukan performa terbaik. (M. Yusuf/Skor.id)

Teka Teki Masa Depan Pemain Muda 

Klub-klub besar, termasuk Manchester United, tidak banyak memberi kesempatan kepada talenta muda untuk mengembangkan kemampuan di tim utama. Beberapa pemain muda klub justru dipinjamkan dan beberapa kembali untuk membuat perbedaan. 

Media dan penggemar menuntut hasil-hasil bagus bisa datang dengan cepat, yang justru menghambat perencanaan untuk jangka panjang. Bahkan, pelatih sekaliber Ferguson pun harus menghadapi banyak tantangan untuk menyatukan para pemain mudanya saat awal memainkan Class of ’92 – David Beckham, Nicky Butt, Ryan Giggs, Gary dan Phil Neville, serta Paul Scholes.

Kurangnya visi taktis yang kohesif juga memberi dampak buruk buat The Red Devils. Setelah Ferguson mundur pada akhir musim 2012-2013, Man United telah ditangani delapan pelatih (termasuk yang berstatus caretaker dan interim seperti Ryan Giggs, Michael Carrick, dan Ralf Rangnick). 

Pelatih

Setiap pelatih membawa filosofi sendiri-sendiri dan gaya permainan masing-masing. Ketidaktabilan ini memunculkan ketidakcocokan taktis untuk pemain yang dibeli oleh para pelatih sebelumnya.

Misalnya pendekatan pragmatis ala Jose Mourinho berbenturan dengan gaya menyerang yang diharapkan Man United. Akibatnya, pemain mahal (saat itu) seperti striker Romelu Lukaku alhasil tidak mampu memenuhi ekspektasi. Beban ekspektasi di Manchester United ini bisa sangat membebani.

Tututan Liga Inggris dan Sorotan Media

Pengawasan intensif dan sorotan media pada akhirnya bisa mengikis kepercayaan diri pemain. Bahkan penurunan kecil (performa, misalnya) sekalipun bisa diperbesar dan dibedah tanpa henti.

Coba lebih dalam mencermati kasus ini, Angel Di Maria. Winger asal Argentina ini datang dengan harga fantastis dan segudang harapan. Ia lalu kesulitan beradaptasi dengan tuntutan fisik di Liga Inggris serta isu-isu di luar lapangan.

Di Maria lalu pindah ke Paris Saint-Germain (PSG) setelah hanya semusim di Old Trafford, karena tidak pernah mencapai potensi terbaiknya di United.

Kasus lain terjadi pada Alexis Sanchez. Kedatangan penyerang sayap asal Cile itu sudah sangat dinantikan. Namun, dia tidak bisa menemukan ritmenya. Ditambah gangguan cedera dan performa yang buruk, Sanchez akhirnya memilih hengkang ke Inter Milan. Bersama Inter, Sanchez pun mulai menemukan lagi performa yang hilang.

Pelatih Man United saat ini Erik ten Hag mengklaim beberapa pemain tidak dapat mengatasi tekanan bermain untuk klub. Namun, pelatih asal Belanda itu menegaskan bergabung dengan Setan Merah masih merupakan “tantangan terbaik” bagi pesepak bola mana pun.

Donny Van de Beek masuk dalam daftar nominasi Ballon d’Or sebelum kepindahannya senilai 35 juta pounds dari Ajax pada tahun 2020. Sedangkan Jadon Sancho adalah salah satu pemain muda paling menjanjikan di Eropa ketika ia tiba dengan kesepakatan senilai 73 juta pounds dari Borussia Dortmund pada tahun 2021. 

“Semua selalu tergantung pada para pemain dan seberapa besar kepercayaan diri Anda terhadap kemampuan Anda, tapi saya dapat memberi tahu Anda satu hal; Liga Inggris itu sulit,” ucap Ten Hag.

“Sulit bermain di sana karena lebih mudah bermain di tim mana pun selain Man United karena tekanannya selalu tinggi. Anda harus menghadapi itu. 

“Tetapi jika Anda memiliki kepercayaan diri, ini adalah tantangan terbaik dan ini jelas merupakan klub terbaik yang Anda inginkan sebagai pemain. Itu tergantung dari pemain ke pemain, dan itu terutama tergantung pada karakter pemain, kepribadian mereka.”

Tantangan untuk Beradaptasi Bisa Hambat Pemain Berpengalaman 

Tuntutan-tuntutan unik di Liga Inggris bisa menjadi rintangan yang signifikan. Para pemain yang tidak begitu mengenal aturan Liga Inggris akan kesulitan untuk menyamai sukses mereka di masa lalu.

Klub-klub yang lebih kecil mungkin menaikkan nilai para pemain bintang mereka. Begitu berada di Manchester United, keterbatasan mereka menjadi jelas.

Kesimpulannya, tidak mampunya pemain bintang bersinar di Manchester United adalah masalah multifaset. Kepentingan komersial, ketidaksesuaian taktis, dan beban ekspektasi, semuanya berperan. 

Untuk menghentikan siklus ini, Man United memerlukan strategi rekrutmen yang koheren. Konsistensi taktis dan lingkungan yang mendukung sangat penting. Hanya dengan begitu mereka bisa mengembalikan dominasinya di lapangan.

RELATED STORIES

20 Tim Terboros Tanpa Gelar Liga dalam 10 Tahun Terakhir

20 Tim Terboros Tanpa Gelar Liga dalam 10 Tahun Terakhir

Berikut ini daftar 20 tim terboros dalam 10 tahun terakhir, yang gagal menjadi juara liga, tertinggi adalah Manchester United.

Man United Perkuat Pertahanan, Datangkan Matthijs de Ligt dan Noussair Mazraoui

Man United Perkuat Pertahanan, Datangkan Matthijs de Ligt dan Noussair Mazraoui

Matthijs de Ligt dan Noussair Mazroui reuni dengan Erik ten Hag di Manchester United.

10 Fakta Menarik Jelang Manchester United vs Liverpool

Man United dan Liverpool akan bertemu di pekan ketiga Liga Inggris 2024-2025, berikut ini 10 fakta menarik dari rivalitas dua tim raksasa Inggris ini.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Cover SEA Games 2025 Thailand. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id)

Other Sports

Seluruh Cabor SEA Games 2025 di Songkhla Resmi Dipindahkan ke Bangkok

Keputusan tersebut diambil setelah provinsi Songkhla dilanda banjir parah.

Gangga Basudewa | 27 Nov, 15:37

Ilustrasi olahraga lari atau running. (Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

Other Sports

Legenda Triathlon Dunia Ramaikan Belitung Multisport Festival 2026

Belitung Multisport Festival akan hadir memberi kesempatan peserta endurance sport berkompetisi di Sheraton Belitung Resort pada 25–26 April 2026.

Nizar Galang | 27 Nov, 14:44

hasil pertandingan super league 25/26

Liga 1

Persik Beri Kado Perpisahan Manis buat Ong Kim Swee, PSBS Susah Payah Taklukkan Persijap

Dua laga pembuka pekan ke-14 Super League 2025-2026 rampung terlaksana pada Kamis (27/11/2025).

Teguh Kurniawan | 27 Nov, 14:43

Konferensi Pers Daihatsu Indonesia Masters 2026. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id)

Badminton

Tiket Indonesia Masters 2026 Mulai Dijual 19 Desember, Hadirkan Harga Bersahabat untuk Badminton Lovers

Daihatsu Indonesia Masters 2025 dijadwalkan berlangsung pada 20 hingga 25 Januari 2026.

Gangga Basudewa | 27 Nov, 14:32

Eksel Runtukahu sebagai pemain baru Persija Jakarta untuk Liga 1 2025-2026. (Foto: Media Persija Jakarta/Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga 1

Persija Rayakan HUT di SUGBK, Eksel Runtukahu Beri Pesan untuk The Jakmania

Penyerang Persija Jakarta, Eksel Runtukahu, mengaku senang bisa kembali berkandang di Jakarta di pekan ke-14 Super League 2025-2026.

Nizar Galang | 27 Nov, 12:59

proliga

Other Sports

Jadwal Proliga 2026: Mulai Januari hingga April, Grand Final di Yogyakarta

PBVSI sudah merilis jadwal kompetisi Proliga 2026, namun masih bersifat sementara.

Teguh Kurniawan | 27 Nov, 12:58

Chip AI. (Istimewa)

Esports

Indonesia Bertaruh pada Kemandirian Digital dari QRIS ke Chip AI

AI diharapkan membantu meningkatkan efisiensi industri, mempercepat pelayanan publik, dan memperluas inklusi keuangan.

Gangga Basudewa | 27 Nov, 12:39

Cover SEA Games 2025 Thailand. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id)

Other Sports

Kamboja Tarik Diri dari Cabor Sepak Bola SEA Games 2025

NOCC menjelaskan bahwa keputusan penarikan diri ini sepenuhnya didasari oleh kekhawatiran terhadap faktor keselamatan atlet dan ofisial mereka.

Gangga Basudewa | 27 Nov, 12:15

Mauricio Souza sebagai pelatih kepala Persija Jakarta, Juni 2025. (Foto: Taufani Rahmanda/Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga 1

Persija Tidak Masalah Tanpa Rizky Ridho, Siap Beri Hadiah Ulang Tahun Saat Jamu PSIM

Pelatih Persija Jakarta, Mauricio Souza, bicara absennya Rizky Ridho dan jamu PSIM Yogyakarta di momen ulang tahun klub.

Taufani Rahmanda | 27 Nov, 11:26

Konferensi Pers Daihatsu Indonesia Masters 2026. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id)

Badminton

Indonesia Masters 2026 Siap Kembali Digelar di Awal Tahun

Daihatsu Indonesia Masters 2026 siap digelar pada 20–25 Januari 2026 di Istora Senayan.

Gangga Basudewa | 27 Nov, 11:25

Load More Articles