- Manchester United tak punya direktur sepak bola seperti lazimnya di kebanyakan klub.
- Struktur manajemen Manchester United yang berbeda membuat posisi direktur sepak bola belum dibutuhkan.
- Saat ini, urusan transfer pemain Setan Merah dipegang langsung Wakil CEO Ed Woodward dan pelatih Ole Gunnar Solskjaer.
SKOR.id - Tidak seperti kebanyakan klub pada umumnya, Manchester United justru tidak punya direktur sepak bola.
Manchester United sempat berencana untuk memiliki direktur sepak bola. Tugasnya seperti jabatan di klub lain; menangani urusan transfer dan performa pemain.
Isu pencarian sosok direktur sepak bola untuk The Red Devils mengemuka pada musim panas 2018, tahun terakhir pelatih Jose Mourinho berada di Old Trafford.
Berita Lain Manchester United: Mantan Rekan Setim Ungkap Perasaan Paul Pogba di Manchester United
Namun setelah dua tahun, pencarian dihentikan dan Man United membatalkan rencana penunjukkan direktur sepak bola.
Alasan utamanya adalah struktur manajemen Man United yang berbeda dibanding kebanyakan klub. Secara tradisi, klub Inggris umumnya memang tak menggunakan direktur sepak bola.
Dulu di Man United, peran itu dipegang langsung oleh Sir Alex Ferguson yang menangani tim pada kurun 1986-2003. Ferguson, kini 78 tahun, bukan cuma pelatih tapi juga manajer.
Sepak bola Inggris secara umum memang mempraktikkan itu, pelatih sekaligus manajer yang bertugas mengurusi pula kontrak para pemainnya.
Perubahan industri sepak bola yang makin kompleks membuat klub-klub Inggris mulai memisahkan tugas manajer dan pelatih. Manajerial dipegang direktur sepak bola atau direktur olahraga.
Sementara pelatih fokus mengurus hal-hal teknis permainan. Namun, tidak demikian dengan Man United.
Secara prinsip, otoritas yang pernah dipegang Ferguson kini ada di pundak pelatih Ole Gunnar Solskjaer. Pelatih asal Norwegia ini, yang dulu bermain di bawah asuhan Ferguson, bermitra dengan Wakil CEO Ed Woodward.
Koordinasi mereka bersifat langsung tanpa perantara (direct). Man United tak mau ada perantara antara Solskjaer dan Woodward yang disebut punya hubungan vital.
Itu sebabnya proses negosiasi transfer pun melibatkan Solskjaer. Contohnya bisa dilihat dari upaya Man United untuk merekrut Erling Braut Haaland pada bursa transfer Januari 2020.
Terlepas Haaland adalah orang senegara Solskjaer, sang pelatih memang harus ikut bernegosiasi karena bagian dari tugasnya. Namun, negosiasi berjalan buntu karena penyerang 19 tahun itu memilih pindah ke Borussia Dortmund dari RB Slazburg Austria.
Nama para calon yang pernah beredar
Menurut Luis Campos, Direktur Sepak Bola Lille, Man United seharusnya memiliki direktur sepak bola. Sebab industri sepak bola yang makin kompleks membuat seleksi perekrutan pemain harus ada di satu pintu. Hal itu dikatakannya dalam wawancara dengan Sky Sports.
Campos pernah bekerja dengan Mourinho di Real Madrid pada 2010-2013. Semasa kariernya, lelaki 55 tahun ini pernah merekrut dan menjual pemain seperti Fabinho, Bernardo Silva, Thomas Lemar, Anthony Martial, dan Nicolas Pepe.
Orang Portugal itu juga sempat diunggulkan untuk menjadi Direktur Sepak bola Man United. Selain Campos, ada pula Antero Henrique --orang yang membawa striker Kylian Mbappe ke Paris Saint-Germain pada 2017.
Nama-nama lain yang beredar adalah para mantan penggawa Man United. Misalnya Rio Ferdinand, Patrice Evra, Nemanja Vidic, dan Darren Fletcher.
Ada pula mantan Direktur Sepak Bola Everton, Steve Walsh; eks-Kepala Perekrutan Tottenham Hotspur, Paul Mitchell; Kepala Olahraga dan Pengembangan Red Bull, Ralf Rangnickl; Direktur Norwich City, Stuart Webber; dan bekas kiper Man United yang kini menjadi CEO di Ajax Amsterdam, Edwin van der Sar.
Mulai pakai data
Meski urusan manajerial pemain secara umum dikendalikan oleh Solskjaer dan Woodward, mereka dibantu oleh asisten pelatih Mike Phelan, kepala pemandu bakat global Marcel Bout, kepala teknis pemandu bakat Mick Court, dan kepala pemandu bakat Jim Lawlor.
Solskjaer juga punya Simon Wells sebagai pemandu bakat personal. Ada pula Stephen Brown yang memimpin divisi operasional pemandu bakat.
Lawlor sudah bertugas sejak Man United masih ditangani Ferguson dan berencana memboyong Henrik Larrson agar bisa juara pada 2007.
"Ketika itu banyak insting dan penilaian personal, tanpa dukungan data yang signifikan. Padahal Larrson adalah pemain profesional berpengalaman," ujar seorang sumber yang dikutip The Athletic.
Namun kini, Man United mulai menyaring para pemain bidikan dan pemain yang perlu dilepas dengan data statistik. Misalnya itu yang diterapkan pada peminjaman striker Odion Ighalo.
Namun, keputusan tetap ada di tangan Solskjaer dan departemen perekrutan.
Berita Lain Manchester United: Pemain Manchester United Khawatir Kehilangan Bonus
Maksudnya, jika data statistik seorang pemain cukup baik, Solskjaer bisa saja menolak untuk merekrutnya.
Sementara jika data statistik seorang pemain Man United jelek, tapi pelatih tetap mempertahankan, Woodward punya hak veto untuk menjualnya.
Sebagian orang menyatakan tanpa direktur sepak bola, Man United bisa kalah cepat bergerak di bursa transfer. Namun, Man United berkeras sistem saat ini masih mumpuni.
View this post on Instagram