- Francine “Fran” Vo dan timnya yang bertabur bintang memenangi turnamen Flasch Ops: Echo Showdown Overwatch pekan lalu.
- Tetapi komentar negatif yang menyerang Fran terus muncul di kanal obrolan YouTube selama pertarungan.
- Mayoritas mempermasalahkan gender Fran yang seorang perempuan.
SKOR.id – Misogyny – sikap kebencian terhadap perempuan - sudah terlalu umum dalam banyak aspek kehidupan, dan dalam permainan game pun, tidak ada bedanya.
Kali ini, streamer Francine "Fran" Vo adalah korban terakhir yang menderita rentetan kritik hanya karena menjadi seorang perempuan.
Berita Esport Lain: Youtube Kerja Sama dengan Activision untuk Siarkan Langsung Overwatch dan Call of Duty
Insiden itu terjadi selama turnamen Flash Ops: Echo Showdown Overwatch sepekan yang lalu.
Turnamen ini ditujukan untuk para calon pro streamer yang mencari terobosan dalam scene tersebut.
Kompetisi terbuka ini hanya memungkinkan dua pemain Overwatch League ataupun pemain Contenders per tim, dengan ketentuan setiap tim harus menjalankan Echo setiap saat.
Dengan pemikiran itu, Fran mendaftar untuk turnamen dengan mengumpulkan para anggota yang berkemampuan super.
Mereka adalah streamer Anthony "Harbleu" Ballo, dan Redshell, mantan pemain pro Jake Lyon, bintang Liga Overwatch Dante Cruz, dan Young-seo "Kariv" Park, dan free agent James "Cloneman16" D'Arcangelo.
Tidak mengherankan bahwa tim bertabur bintang Fran yang memenangkan versi turnamen Amerika Utara - menghasilkan 10 ribu dolar AS – sekitar Rp155 juta – dalam prosesnya.
Tetapi, akhir pekan yang seharusnya bernuasa positif itu, berubah dalam seketika.
Beberapa orang mencemari selebrasi Team Test 1 dengan menargetkan Fran tanpa alasan berarti, selain melihat anggota perempuan dari komunitas Overwatch yang menang.
Mereka menyerbu kanal obrolan YouTube, OWL, dengan beragam komentar negatif tentang bagaimana "e-girl melempar" atau bagaimana "dia dibawa oleh Dante", yang kebetulan jadi pasangannya.
didnt you know? because im a girl my huge gigantic phat yiddies get in the way and i can barely see the screen when i play. this is why i underperform because of my gender if i was a Man i would not have to worry about this— naz (@drgnpulse) April 20, 2020
Parahnya semua komentar itu dibiarkan muncul selama pertandingan Fran, kendati Team Test 1 hanya menjatuhkan tiga map selama seluruh permainan mereka.
Tetapi, semua itu tidak mematahkan semangat Fran, dengan dukungan datang dari para casters dan pemain yang ambil bagian dalam turnamen tersebut.
Dalam perjalanan untuk memenangkan turnamen, tim Fran menerapkan cara-cara cepat dari skuat pro Overwatch League saat ini. Termasuk anggota dari Paris Eternal, atau San Francisco Shock.
Namun, semua ini tidak cukup untuk para haters yang terus mengatakan Fran hanya "membebani timnya."
Berita Esport Lain: Langgar Aturan Chat, Pro Player Overwatch Didenda Rp16 Juta
Pada kenyataannya, semua perlakukan negatif itu juga menghantui kehidupan Fran sehari-hari.
Puluhan komentar bernada seksis juga menyerang semua akun media sosial sang streamer ini.
Yang lucu, justru sikap yang diperlihatkan peserta bernama Avast, yang merasa kurang dikritik selama turnamen.
tfw i hadn't played OW in two months, after taking a year break before that
get asked to play in a tourney and get carried
and people go out of their way to say @FRANA_OW is weighing down their team LMAO
had to ban an absurd amount of people yesterday being absolute weirdos— Avast (@Avast_o) April 20, 2020
Sementara, secara terbuka mereka mengakui on-stream level permainannya selama pertarungan tidak sesuai dengan standar.
Seakan apa yang mereka keluhkan itu sebanding dengan pelecehan yang ditujukan kepada Fran.