- Cio Manuputty berhasil menang telak atas Surliyadin dalam pertandingan pertama IBL eSports Competion 2020 periode kedua.
- Meski menang 39-25, Cio Manuputty merasa kemenangannya hanya karena faktor keberuntungan.
- Pada semifinal, Cio ditantang pemain muda Amartha Hangtuah, Abraham Wenas.
SKOR. id – Point guard Satya Wacana Salatiga, Cio Manuputty, menunjukkan kelasnya pada pertandingan pertama IBL eSports 2012 periode kedua.
Berhadapan dengan small forward Prawira Bandung, Surliyadin, Cio Manuputty menang telak, 39-25.
Namun, Cio Manuputty mengaku ia hanya dinaungi dewi fortuna alias keberuntungan. Menurutnya, secara teknis, Surliyadin pemain gim NBA 2K20 yang lebih bagus.
Berita Basket NBA Lainnya: The Last Dance Episode 7-8 Ungkap Sisi Gelap Michael Jordan
Adapun, di laga pertama, Cio Manuputty menggunakan Brooklyn Nets. Sedangkan Surliyadin mengendalikan Milwaukee Bucks.
“Itun (sapaan akrab Surliyadin) sebetulnya lebih jago main NBA 2K20. Saya beruntung aja bisa menang,” ujar pemain bernama lengkap Cassiopeia Thomas Manuputty tersebut.
Usai laga, Surliyadin mengaku salah di awal pertandingan. Menurutnya, ketertinggalan jauh pada kuarter pertama menjadi penyebab utama kegagalannya mengalahkan Cio.
“Saya sudah mencoba mengejar tapi ketinggalannya sudah terlalu jauh. Cio juga pemain gim yang sangat bagus,” ucap pebasket timnas 3 x 3 di SEA Games 2019 Filipina tersebut.
Meskipun kalah, ia mengaku sangat gembira bisa bermain di IBL eSport Competition 2020. Ini sangat efektif untuk mengusir kebosanan selama isolasi mandiri di rumah.
Berita Basket NBA Lainnya: Indonesia Tuan Rumah Kualifikasi FIBA World Cup 2023
“Saya bisa mengambil pelajaran dari strategi permain di game. eSport ini jelas sangat berguna juga, bahkan untuk permainan basket,” kata Surliyadin.
Di semifinal, Cio Manuputty akan menghadapi shooting guard Amartha Hangtuah, Abraham Wenas.
Pada pertandingan pertama, Abraham yang memakai LA Lakers menundukkan Bima Riski Ardiansyah dengan Brooklyn Nets-nya, 39-36,
“Abraham (Wenas) mainnya bagus banget. Saya sudah berusaha tapi masih kalah tipis dari dia,” ujar Bima Riski Ardiansyah, shooting guard Satria Muda Pertamina.