- Antonio Conte punya target tinggi bersama Inter Milan.
- Target tersebut membuat sang pelatih cenderung otoriter.
- Namun, Conte menunjukkan hasil positif atas sifat otoriternya itu.
SKOR.id - Salah satu media olahraga Italia, Corriere dello Sport, menyebut Antonio Conte adalah tipe pelatih yang otoriter.
Antonio Conte resmi didapuk sebagai pelatih Inter Milan pada Mei 2019 untuk menggantikan posisi Luciano Spalletti.
Keputusan Antonio Conte menerima pindangan Inter Milan sempat menjadi perdebatan. Sebab di Italia, Antonio Conte identik dengan Juventus.
Sejumlah pihak bahkan meremehkan kemampuan pelatih berusia 51 tahun itu dan mengatakan bahwa Conte tak akan bisa menjatuhkan La Vecchia Signora.
Tampaknya, mantan pelatih Chelsea itu cukup tertantang dengan opini tersebut dan menjadikan Lo Scudetto menjadi satu-satunya target sejak musim lalu.
Dilansir dari Sempre Inter, untuk mencapai targetnya tersebut Antonio Conte menerapkan sistem yang keras kepada pemainnya, bahkan cenderung otoriter.
Penggawa I Nerazzurri hanya boleh melakukan apa yang diperintahkan sang allenatore dan dilarang keras menentangnya.
Jika mereka melawan, Conte tak segan-segan mencoret nama pemain tersebut dari skuad.
Kejadian ini pernah menimpa Ivan Perisic. Alasan Perisic dipinjamkan ke Bayern Munchen musim lalu adalah karena sang pemain menentang salah satu keputusan Conte.
Meski demikian, cara melatih Antonio Conte itu cukup membuahkan hasil.
Musim lalu, Inter Milan finis di posisi kedua Liga Italia dengan selisih satu poin saja dari Juventus yang keluar sebagai juara.
Soal sifat otoriter Anrtonio Conte pernah pula disinggung ketika Chelsea memecatnya. Meski begitu sejumlah pemain The Blues ketika itu menyatakan tak masalah dengan sikap kaku eks-kapten Juventus itu.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita Liga Italia Lainnya:
Inter Milan vs AC Milan: Adu Tajam Romelu Lukaku vs Zlatan Ibrahimovic
Inter Milan vs AC Milan: Menanti Debut Generasi Ketiga Maldini dalam Derbi della Madonnina